Satu dari dua korban yang tertimpa bangunan rumah joglo di Boyolali akhirnya meninggal dunia pagi tadi. Korban meninggal usai sempat dirawat setelah tertimpa rumah joglo saat hujan dan angin kencang menerjang Boyolali kemarin sore.
Korban bernama Sujiman, warga Dukuh Jetis, Desa Bangak, Kecamatan Banyudono. Korban meninggal dalam perawatan di IGD RS Indriati, Mojosongo, Boyolali.
"Update perkembangan pasien atas nama Sujiman warga terdampak kejadian bencana ambruknya joglo di Desa Ngaru-aru, dinyatakan meninggal dunia pada pukul 05.55 WIB," kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Boyolali, Suratno, kepada detikJateng, Selasa (5/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semoga Almarhum husnul khotimah, Aamiin," doanya.
Diketahui, ada dua orang warga yang tertimpa bangunan joglo di Desa Ngaru-aru, Kecamatan Banyudono. Satu korban lagi yakni Suwardi, mengalami luka ringan.
Mereka tertimpa saat sedang berteduh di joglo karena hujan disertai angin melanda wilayah tersebut pada Senin (4/8). Suratno menyebut Peristiwa hujan angin itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB.
"Kemudian (bangunan rumah) joglo anjlok (roboh) di Ngaru-aru Banyudono, mengakibatkan adanya korban luka," kata Suratno, kemarin.
Sujiman disebut mengalami luka berat dan langsung dilarikan ke RS. Sedangkan korban satunya mengalami luka ringan.
"Mungkin mereka sedang berteduh di Joglo tersebut, saat terjadi hujan deras itu," imbuhnya.
Dikemukakan Suratno, ada sejumlah laporan kejadian yang masuk ke BPBD Boyolali, dampak hujan angin tersebut. Antara lain pohon tumbang yang menimpa rumah dan mobil di Desa Gumukrejo, Kecamatan Teras.
Kemudian pohon tumbang menimpa kabel listrik dan melintang di tengah jalan Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono. Lalu sejumlah lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) di Alun-alun Pengging, berserakan.
(afn/ams)