Surat Al-Maidah Ayat 48: Arab, Latin, Arti, Isi Kandungan, dan Hukum Tajwidnya

Surat Al-Maidah Ayat 48: Arab, Latin, Arti, Isi Kandungan, dan Hukum Tajwidnya

Nur Umar Akashi - detikJateng
Selasa, 29 Jul 2025 15:24 WIB
Ilustrasi Contoh Bacaan Iqlab Beserta Surat dan Ayatnya dalam Al-Quran
Ilustrasi Al-Quran, surat Al-Maidah ayat 48. Foto: Unsplash/Bimbingan Islam
Solo -

Setiap ayat Al-Quran tentu memiliki kandungan tersendiri. Hendaknya, seorang muslim mentadabburi firman-firman Allah SWT tersebut agar paham betul maknanya. Dalam artikel ini, yang akan dibahas adalah surat al-Maidah ayat 48.

Al-Maidah adalah surat kelima dalam Al-Quran. Surat yang memiliki total 120 ayat ini diapit surat al-An'am dan an-Nisa. Menurut keterangan dari buku Tiada Nama Tanpa Makna oleh M Rahman Winata Putra, nama 'al-Maidah' sendiri berarti hidangan.

Penamaan tersebut, dilansir detikHikmah, disebabkan karena surat ini adalah satu-satunya surat yang mengisahkan cerita permohonan pengikut Nabi Isa AS atas hidangan dari langit. Selain al-Maidah, surat ini juga dikenal dengan nama al-'Aqud (Perjanjian) dan al-Munqidzah (Penyelamat).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai mengetahui secara sepintas tentang surat al-Maidah, mari kita selami lebih dalam salah satu ayatnya, yakni yang ke-48. Pembahasan akan dimulai dari redaksi ayat dan juga hukum tajwidnya.

ADVERTISEMENT

Tulisan Arab, Latin, dan Arti Surat Al-Maidah Ayat 48

Diambil dari Quran Kementerian Agama, begini bacaan lengkap ayat ke-48 surat al-Maidah:

وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِّۗ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَاجًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَۙ

Arab Latin: Wa anzalnā ilaikal-kitāba bil-ḥaqqi muṣaddiqal limā baina yadaihi minal-kitābi wa muhaiminan 'alaihi faḥkum bainahum bimā anzalallāhu wa lā tattabi' ahwā'ahum 'ammā jā'aka minal-ḥaqq(i), likullin ja'alnā minkum syir'ataw wa minhājā(n), wa lau syā'allāhu laja'alakum ummataw wāḥidataw wa lākil liyabluwakum fī mā ātākum fastabiqul-khairāt(i), ilallāhi marji'ukum jamī'an fa yunabbi'ukum bimā kuntum fīhi takhtalifūn(a).

Artinya: "Kami telah menurunkan kitab suci (Al-Qur'an) kepadamu (Nabi Muhammad) dengan (membawa) kebenaran sebagai pembenar kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan sebagai penjaganya (acuan kebenaran terhadapnya). Maka, putuskanlah (perkara) mereka menurut aturan yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka dengan (meninggalkan) kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikanmu satu umat (saja). Akan tetapi, Allah hendak mengujimu tentang karunia yang telah Dia anugerahkan kepadamu. Maka, berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang selama ini kamu perselisihkan."

Isi Kandungan Surat Al-Maidah Ayat 48

Disadur dari tafsir tahlili Quran Kementerian Agama, ayat ke-48 al-Maidah berisi penegasan dari Allah SWT mengenai Al-Quran yang turun kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana kita ketahui, sebelum Al-Quran, sudah ada sejumlah kitab yang diturunkan ke dunia.

Sebut saja Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa AS, Injil kepada Nabi Isa AS, dan Zabur kepada Nabi Daud AS. Al-Quran kemudian datang untuk membenarkan kitab-kitab sebelumnya. Al-Quran juga sekaligus datang sebagai kitab samawi terakhir.

Adapun Al-Quran sendiri, isinya telah dijamin oleh Allah SWT. Janji Tuhan Semesta Alam untuk menjaga Al-Quran terdapat dalam surat al-Hijr ayat ke-9 yang berbunyi:

اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ

Artinya: "Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Quran dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya."

Dalam Al-Quran, sudah tertera dengan jelas segala hukum syariat Islam yang harus dipatuhi umat manusia. Oleh karena itu, untuk memutuskan segala macam perkara yang muncul, seorang muslim mesti berpedoman pada Al-Quran semata.

Memang benar bahwa ada syariat yang lain dalam kitab-kitab sebelumnya. Namun, syariat tersebut sudah dihapus dengan turunnya Al-Quran. Lantas, kenapa Allah tidak menjadikan umat-umat terdahulu dan umat Islam sebagai satu kesatuan saja?

Melalui ayat ke-48 surat al-Maidah, Allah SWT menerangkan kondisi tersebut ditujukan untuk menguji manusia atas karunia dari-Nya. Tafsir Kementerian Agama memaknai karunia tersebut berupa akal dan pikiran.

Berbekal akal dan pikiran tersebut, seorang manusia dituntut mampu maju serta berkembang sesuai zamannya. Akal dan pikiran ini juga harus digunakan untuk berlomba-lomba mengerjakan perintah Allah sekaligus menjauhi larangan-Nya sebagaimana ditetapkan dalam Al-Quran.

Pada waktunya nanti, seluruh alam semesta akan berakhir. Manusia menghadapi pengadilan-Nya yang penuh keadilan. Saat itu, Allah SWT akan memberitahukan segala sesuatu yang selama ini diperselisihkan manusia.

Barang siapa yang beriman kepada Al-Quran, maka baginya pahala. Sebaliknya, orang-orang yang menolak kebenaran akan menerima azab pedih. Wallahu a'lam bish-shawab.

Hukum Tajwid Surat Al-Maidah Ayat 48

Terdapat total 12 macam hukum bacaan tajwid dalam surat al-Maidah ayat 48. Dilansir detikHikmah, berikut rinciannya:

1. أَنْزَ : Ikhfa haqiqi
Terdapat huruf nun mati yang bertemu dengan huruf za. Cara membacanya samar membentuk huruf za.

2. وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ : Mad jaiz munfashil
Terdapat bacaan mad (fathah ketemu alif نَآ) bertemu dengan hamzah pada kata yang berbeda. Cara membacanya 2, 4, atau 6 harakat.

3. إِلَيْكَ : Mad layyin
Terdapat tanda baca fathah bertemu dengan huruf Ya mati. Cara membacanya lemas.

4. الْكِتَابَ : Al-qamariah
Terdapat huruf ال bertemu dengan huruf kaf. Cara membacanya harus jelas.

5. الْكِتَابَ : Mad thabi'i
Terdapat fathah yang bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu sukun, tasydid, atau hamzah. Cara membacanya panjang 2 harakat.

6. بِالْحَقِّ : Idzhar qomariah atau alif lam qomariah, karena ada alif lam bertemu huruf kha.

7. قًا لِمَا : Idgham bilaghunnah
Terdapat fathah tain bertemu dengan huruf lam. Cara membacanya masuk dengan tidak mendengung.

8. لِّمَا : Mad thabi'i
Sebab ada fathah ketemu alif.

9. بَيْنَ : Mad layin
Terdapat tanda baca fathah bertemu dengan huruf Ya mati. Cara membacanya yakni sekedar lemas.

10. يَدَيْهِ : Mad layin
Terdapat tanda baca fathah bertemu dengan huruf ya mati. Cara membacanya sekedar lunak dan lemas.

11. مِنَ الْكِتَابِ : Al-qamariah
Terdapat huruf ال yang bertemu dengan huruf kaf. Cara membacanya harus jelas.

12. مِنَ الْكِتٰبِ : Mad thabi'i
Terdapat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu sukun, tasydid, atau hamzah. Cara membacanya yakni dibaca panjang 2 harakat.

13. وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ : Idzhar halqi
Karena ada fathah tanwin bertemu huruf ain.

14. وَمُهَيْمِنًا : Mad layin
Tanda baca fathah bertemu dengan huruf Ya mati. Cara membacanya yakni lemas.

15. نًا عَلَيْه : Idzhar halqi
Terdapat tanda fathah tain yang bertemu dengan huruf alif. Cara membacanya adalah jelas.

16. حْكُمْ بَيْ : Ikhfa syafawi
Karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf ba. Cara membacanya yakni didengungkan.

17. بَيْنَهُمْ بِمَآ : Ikhfa syafawi
Terdapat huruf mim sukun bertemu ba. Cara bacanya berdengung.

18. بَيْنَهُمْ : Mad layin
Adanya tanda baca fathah bertemu dengan huruf ya mati. Cara membacanya sekedar lunak dan lemas.

19. أَنْزَلَ : Ikhfa haqiqi
Terdapat huruf nun mati/sukun bertemu dengan huruf za. Cara membacanya samar-samar.

20. لَ اللَّهُ : Lam tafkhim, karena ada fatkhah sebelum lafal اللَّهُ. Cara membacanya ditebalkan.

21. هُمْ عَمَّا : Idzhar syafawi
Adanya huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf ain. Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.

22. عَمَّا : Ghunnah musyaddadah, karena ada mim bertasydid. Bacaan pada huruf mim harus ditekan.

23. عَمَّا : Mad thabi'i
Ada fathah yang bertemu alif. Bacaan mim dipanjangkan dua harakat.

24. جَاۤءَكَ : Mad wajib
Terdapat mad yang bertemu hamzah dalam satu kata.

25. مِنَ الْحَقِّ : Al-qamariah
Huruf ال bertemu dengan huruf kaf. Cara membacanya harus terang dan jelas.

26. مِنَ الْحَقِّ : Qalqalah kubra
Terdapat huruf qof mati karena waqof.

27. لِكُلٍّ جَعَلْنَا : Ikhfa haqiqi
Karena ada dhommah tain bertemu dengan huruf jim. Cara membacanya samar-samar membentuk huruf jim.

28. مِنْكُمْ : Ikhfa haqiqi
Terdapat nun mati/tanwin bertemu dengan huruf kaf. Cara membacanya samar-samar membentuk huruf kaf.

29. ُمْ شِرْ : idzhar syafawi
Adanya huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf syin. Cara membacanya terang di bibir.

30. شِرْعَةً وَ : Idgham bighunnah
Ada fathah tain bertemu dengan huruf wau. Cara membacanya masuk dengan mendengung.

31. وَمِنْهَا : Idzhar halqi
Terdapat tanda fathah tain bertemu dengan huruf alif. Cara membacanya adalah jelas.

32. جًا وَلَو : Idgham bighunnah
Karena ada fathah tain bertemu dengan huruf wau. Cara membacanya masuk dengan mendengung.

33. وَلَوْ : Mad layin
Karena ada tanda baca fathah bertemu dengan huruf wawu mati. Cara membacanya sekedar lunak dan lemas.

34. شَاءَ : Mad wajib
Disebabkan adanya huruf mad thabi'i yang bertemu dengan huruf hamzah dalam satu kalimat. Cara membacanya dipanjangkan 5 harakat.

35. ءَ اللَّهُ : Lam tafkhim
Karena ada fatkhah sebelum lafal اللَّهُ. Cara membacanya yakni harus ditebalkan.

36. لَجَعَلَكُمْ أُ : Idzhar syafawi
Adanya huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf alif. Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.

37. أُمَّةً : Ghunnah musyaddah
Karena ada huruf mim yang bertasydid. Cara membacanya masuk dengan mendengung.

38. أُمَّةً وَاحِدَةً : Idgham bighunnah
Adanya fathah tain bertemu dengan huruf wau. Cara membacanya yakni mendengung.

39. ةً وَلَكِنْ : Idgham bighunnah
Terdapat fathah tain bertemu dengan huruf wau. Cara membacanya masuk dengan mendengung.

40. وَلَكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ : Idgham bilaghunnah
Terdapat fathah tain bertemu dengan huruf lam. Cara membacanya masuk dan tidak mendengung.

41. لِيَبْلُوَكُمْ : Qalqalah sugra
Disebabkan huruf ba mati di dalam kalimat. Cara membacanya membalik membentuk huruf ba.

42. كُمْ فِي : Idzhar syafawi
Karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf fa. Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.

43. مَا آتَا : Mad jaiz
Adanya huruf mad thabi'i bertemu dengan huruf hamzah di lain kalimat. Cara membacanya panjang seperti mad thabi'i 2 harakat atau 4 harakat.

44. كُمْ فَا : Idzhar syafawi
Huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf fa. Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.

45. الْخَيْرَ : Al-qamariah
Ada huruf ال bertemu dengan huruf kho. Cara membacanya harus terang dan jelas.

46. الْخَيْرَاتِ : Mad layin
Terdapat tanda baca fathah bertemu dengan huruf Ya mati. Cara membacanya sekedar lunak dan lemas.

47. إِلَى اللَّهِ : Lam tafkhim
Ada fatkhah sebelum lafal اللَّهُ. Cara membacanya yakni ditebalkan.

48. مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا : Idzhar syafawi
Karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf jim. Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.

49. جَمِيْعًا : Mad thabi'i
Karena kasrah bertemu huruf ya mati, maka ain dibaca dua harakat.

50. جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ : Ikhfa haqiqi.
Karena terdapat nun mati/tanwin yang bertemu dengan huruf fa. Cara membacanya samar-samar.

51. فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا : Ikhfa syafawi
Adanya huruf mim mati bertemu dengan huruf ba. Cara membacanya mendengung dengan mulut tertutup.

52. بِمَا : Mad thabi'i
Disebabkan fathah bertemu alif, maka dibaca panjang dua harakat.

53. كُنْتُمْ : Ikhfa haqiqi
Disebabkan adanya nun mati/tanwin bertemu dengan huruf ta. Cara membacanya samar-samar membentuk huruf ta.

54. كُنْتُمْ فِيهِ : Idzhar syafawi
Karena ada huruf mim mati/sukun bertemu dengan huruf jim. Cara membacanya terang di bibir dengan mulut tertutup.

55. فِيْهِ : Mad thabi'i
Adanya kasrah bertemu ya mati, maka dibaca panjang dua harakat.

56. تَخْتَلِفُونَ : Mad arid lisukun
Ada waqaf yang sebelumnya ada huruf mad thabi'i. Cara membacanya boleh panjang 4 harakat atau lebih dan juga boleh dua harakat.

Demikian pembahasan surat al-Maidah ayat 48, meliputi bacaan Arab, Latin, arti, isi kandungan, dan hukum tajwidnya. Semoga bisa membantu detikers memahami sekaligus membacanya dengan benar, ya!




(par/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads