Taybeh, sebuah desa yang dihuni warga Kristen Palestina di wilayah Tepi Barat diserang para pemukim Israel pada Senin (28/7) dini hari. Selain membakar mobil-mobil warga Palestina, para penyerang itu juga mencoretkan grafiti ancaman rasis.
Dilansir AFP, Senin (28/7/2025), yang dikutip detikNews, otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah, Tepi Barat, menyebut penyerangan itu sebagai "serangan teror".
"Para pemukim kolonial Israel melancarkan serangan teror malam di desa Kristen Palestina, Taybeh (Ramallah), membakar kendaraan warga Palestina dan menyemprotkan grafiti berisi ancaman rasis dalam bahasa Ibrani di rumah dan properti," tulis pernyataan Otoritas Palestina via media sosial X.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada AFP, salah satu warga desa Taybeh yang dirahasiakan identitasnya menyebut serangan terjadi pada Senin (28/7) sekitar pukul 02.00 waktu setempat. Dia bilang setidaknya dua kendaraan terbakar dalam serangan itu, salah satunya milik seorang jurnalis.
Belum diketahui secara pasti apakah ada korban luka atau korban jiwa akibat serangan yang menyasar properti milik warga Palestina secara luas tersebut.
Badan pemerintah Palestina via media sosial X membagikan sebuah foto yang menunjukkan coretan grafiti di dinding salah satu bangunan di Taybeh. Tulisannya "Al-Mughayyir, Anda akan menyesal", merujuk pada desa terdekat yang juga diserang pemukim Israel awal tahun ini.
Kementerian Luar Negeri Otoritas Palestina mengecam serangan tersebut, yang mereka sebut sebagai "terorisme para pemukim". Duta Besar Jerman untuk Israel, Steffen Seibert, juga mengecam serangan itu.
"Para pemukim ekstremis ini mungkin mengklaim bahwa Tuhan memberi mereka tanah ini. Namun, mereka hanyalah penjahat yang menjijikkan bagi keyakinan apa pun," kecam Steffen Seibert.
Diketahui, Desa Taybeh dan sekitarnya dilanda sejumlah serangan kekerasan oleh para pemukim Israel dalam beberapa bulan terakhir, termasuk serangan pembakaran terhadap sebuah gereja Bizantium kuno.
Desa tersebut menjadi tempat tinggal bagi sekitar 1.300 warga Palestina yang sebagian besar beragama Kristen, dan banyak di antaranya memiliki status kewarganegaraan ganda Palestina-AS.
Dalam beberapa bulan terakhir, para pemukim Israel di Tepi Barat telah menyerang komunitas-komunitas di dekat mereka. Serangan itu mengakibatkan sedikitnya tiga kematian, kerusakan sumur air Palestina, dan penggusuran setidaknya satu komunitas penggembala di area pedesaan setempat.
Baca juga: Penembakan Brutal di Bangkok, 4 Orang Tewas |
(dil/rih)