Langkah-langkah Menulis Teks Argumentasi Lengkap dengan Kaidah Kebahasaannya

Langkah-langkah Menulis Teks Argumentasi Lengkap dengan Kaidah Kebahasaannya

Anindya Milagsita - detikJateng
Jumat, 25 Jul 2025 14:42 WIB
Contoh Surat Izin Tidak Masuk Sekolah Karena Sakit
Ilustrasi langkah-langkah menulis teks argumentasi. (Foto: freepik/Freepik)
Solo -

Dalam kehidupan sehari-hari kita tak terlepas dari adanya argumentasi yang disampaikan atau justru mendengarnya dari orang lain. Tidak hanya itu saja, argumentasi juga menjadi bagian dari materi yang diajarkan di sekolah yang disebut sebagai teks argumentasi. Lantas, bagaimana ya cara membuat teks argumentasi?

Mengutip dari buku 'BPSC Modul Bahasa Indonesia SD/MI Kelas IV: Buku Pendamping Siswa Cerdas Modul Bahasa Indonesia + Kunci Jawaban' oleh Agus Sasono, teks argumentasi merupakan karangan yang dibuat untuk menyampaikan gagasan, ide, pendapat, pemikiran, atau opini penulis. Teks argumentasi tidak hanya dibuat begitu saja, tapi perlu didukung oleh bukti dan alasan agar dapat meyakinkan pembacanya.

Sementara itu, Yermias Ghunu dalam bukunya 'Teknik Menulis dengan Model Pembelajaran Terpadu Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs' menjelaskan tentang teks argumentasi yang berkaitan dengan tulisan yang isinya bersifat meyakinkan suatu hal kepada orang lain. Caranya dengan menyatakan kebenaran yang didukung argumen atau alasan yang sesuai dengan konteks.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh sebab itu, teks argumentasi dapat membuat penulis meyakinkan pembaca, baik itu tentang sebuah kebenaran maupun ketidakbenaran. Inilah yang membuat langkah-langkah menulis teks argumentasi berkaitan erat dengan tujuan penulis dalam memberikan pengaruh bagi pembacanya.

ADVERTISEMENT

Kaidah Kebahasaan Teks Argumentasi

Sebelum mengetahui cara menulisnya, terlebih dahulu ada berbagai aspek penting yang perlu dipahami seputar teks argumentasi. Sebut saja kaidah kebahasaan, ciri-ciri, hingga strukturnya. Dimulai dari kaidah kebahasaan yang mana setiap teks biasanya memilikinya. Termasuk teks argumentasi ini.

Seperti namanya, kaidah kebahasaan berkaitan dengan ciri khas bahasa yang dapat dijumpai pada setiap tulisan. Apabila mengacu pada teks argumentasi, maka kaidah kebahasaannya adalah ciri khas bahasa yang akan ditemukan oleh para pembaca di dalamnya. Mengutip dari buku 'Teks Argumentasi' karya Dra Rosmawati Harahap, MPd, PhD, terdapat beberapa kaidah kebahasaan teks argumentasi yang ditandai dengan beberapa hal berikut.

1. Adverbia

Kaidah kebahasaan yang pertama ada adverbia yang ditujukan agar pembaca mampu memiliki keyakinan terhadap teks yang dibahas. Biasanya hal ini dilakukan dengan menambahkan penggunaan kata keterangan atau adverbia. Adapun diksi yang digunakan misalnya saja biasanya, kadang-kadang, selalu, jarang, sebagian besar, hingga sering.

2. Konjungsi

Selanjutnya, ada konjungsi atau kata penghubung. Serupa dengan teks lainnya, di dalam teks argumentasi juga dapat dijumpai kata hubung. Misalnya oleh sebab itu, bahkan, sehingga, dan masih banyak lagi.

3. Verba Relasional

Kemudian terdapat verba relasional yang termasuk sebagai kaidah kebahasaan teks argumentasi. Verba relasional adalah verba yang menghubungkan intensitas dan milik. Sebut saja pengertian A adalah B atau mengandung pengertian A mempunyai B.

4. Verba Mental

Sebagai tulisan yang menyertakan pendapat penulisnya, teks argumentasi juga mengandung verba mental. Apa itu? Verba mental adalah verba yang menerangkan persepsi, afeksi, dan kognisi. Contoh persepsi adalah melihat atau merasa, sedangkan afeksi diwakili dengan suka atau khawatir. Lalu kognisi ditandai dengan berpikir atau mengerti. Biasanya verba mental melibatkan indera dan fenomena.

Ciri-ciri Teks Argumentasi

Selain kaidah kebahasaan, ada juga aspek penting pembentuk teks argumentasi berupa ciri-ciri. Ada begitu banyak ciri yang dapat dijumpai dalam teks ini. Ibrahim Moh Amin dan Muhammad Ramli dalam bukunya 'Pedoman Singkat Tentang Penulisan Teks', menjelaskan beberapa ciri teks argumentasi terdiri dari:

  1. Adanya klaim atau pendapat
  2. Alasan atau bukti yang mendukung tulisan
  3. Logika yang kuat atas topik yang dibahas
  4. Tujuan meyakinkan pembaca atau pendengar
  5. Bersifat objektif yang didasarkan pada fakta
  6. Strukturnya yang terorganisir

Struktur Teks Argumentasi

Umumnya, terdapat tiga struktur yang mampu membentuk sebuah teks argumentasi. Masih dikutip dari buku 'Teks Argumentasi', tiga struktur teks argumentasi adalah pendahuluan, tubuh argumen, dan simpulan atau ringkasan. Untuk lebih memahaminya, berikut ringkasan masing-masing struktur teks argumentasi.

1. Pendahuluan

Teks argumentasi dapat dibuka dengan pendahuluan yang disampaikan di bagian awal. Biasanya di dalam pendahuluan pembaca dapat mengetahui gambaran singkat atau dasar dari sebuah argumentasi yang disampaikan oleh penulis. Tidak jarang, pendahuluan teks argumentasi ditulis dengan sangat menarik agar mampu memikat perhatian pembaca untuk menyimak bagian selanjutnya.

2. Tubuh Argumen

Bagian selanjutnya adalah tubuh argumen. Seperti namanya, tubuh argumen mengungkap isi topik yang dibahas oleh penulis. Di dalam tubuh argumen terdapat usaha yang dilakukan penulis dalam menyampaikan gagasan atau pendapat yang kerap didukung dengan fakta atau data. Tulisan yang dikemukakan perlu memberikan jalan pikir yang logis dan diberi penjelasan fakta-fakta yang dapat mendukung pendapat penulis.

3. Simpulan atau Ringkasan

Terakhir ada simpulan atau ringkasan yang berisi bagian akhir dari sebuah teks argumentasi. Pada bagian ini pembaca dapat menyimpulkan gagasan yang diberikan oleh penulis. Tidak hanya itu saja, dengan adanya simpulan pembaca juga dapat menilai kebenaran dari keseluruhan ini yang diuraikan dalam tulisan teks argumentasi.

Langkah-langkah Menulis Teks Argumentasi

Lantas, bagaimana cara membuat teks argumentasi? Setelah mencermati kaidah kebahasaan, ciri-ciri, dan juga strukturnya, terdapat langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menyusun teks argumentasi. Mengacu dari 'Buku Ajar Kajian Bahasa Indonesia Jenjang Sekolah Dasar' oleh Dr Panca Dewi Purwati, MPd, terdapat langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam penulisan teks argumentasi. Berikut panduannya:

  1. Terlebih dahulu tentukan topik atau tema yang akan dibahas sebelum memulai proses penulisan teks argumentasi.
  2. Kemudian tentukan juga tujuan dari penulisan, yaitu agar dapat meyakinkan atau sekadar mencari dukungan.
  3. Selanjutnya, kumpulkan berbagai data yang dapat dijadikan sebagai bukti pendukung dalam penulisan teks argumentasi.
  4. Pilih jenis pola pengembangan yang akan digunakan untuk setiap paragraf tulisan.
  5. Kalau sudah buatlah kerangka paragraf yang isinya berasal dari gagasan utama dan gagasan pendukung.
  6. Baru setelah itu lengkapi dan kembangkan paragraf agar menjadi rangkaian tulisan yang utuh.

Kemudian di dalam buku Dr Drs Susetyo, MPd, dkk berjudul 'Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa sebagai Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi', terdapat langkah-langkah penyusunan teks argumentasi yang bisa dilakukan. Adapun cara membuat teks argumentasi yang benar adalah sebagai berikut:

  1. Memilih topik yang akan dibahas dan dapat disesuaikan dengan keinginan penulis.
  2. Menentukan tujuan dibuatnya teks argumentasi tersebut.
  3. Mengumpulkan data yang sudah tervalidasi.
  4. Menyusun topik yang disesuaikan dengan pendapat pribadi, tapi tetap didukung oleh data yang akurat.
  5. Merangkai teks argumentasi dari pembuka sampai penutup.

Contoh Teks Argumentasi

Sebagai cara agar lebih memahami teks argumentasi dengan jelas, terdapat sejumlah contoh yang bisa dibaca. Dihimpun dari buku 'Pelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia Untuk SMA & MA Kelas X karya Asul Wiyanto, 'Mahir Berbahasa Indonesia' oleh P Tukan, SPd, hingga 'Teks Argumentasi' karya Dra Rosmawati Harahap, MPd, PhD, berikut uraiannya.

Contoh Teks Argumentasi (1)

Kita tentu senang berada di lingkungan yang bersih. Lebih-lebih jika lingkungan itu bebas dari sampah yang berceceran. Mengapa? Sampah, apalagi yang menggunung, selain mengesankan jorok dan menimbulkan bau busuk, juga menjadi sarang penyakit.

Berbagai bibit penyakit yang berkembang biak di dalam sampah itu mengancam kesehatan kita. Makin banyak sampah di sekitar kita, makin besar juga ancaman itu. Sebaliknya, makin bersih lingkungan kita, makin besar juga harapan kita untuk hidup sehat.

Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi kita. Mungkin kita kurang menyadari hal itu jika kita sedang sehat. Akan tetapi, jika kesehatan kita terganggu alias sakit, kita baru menyadari bahwa biaya untuk memulihkan menjadi sehat lagi tidak sedikit. Lebih-lebih jika penyakitnya tergolong berat maka perlu biaya untuk membayar dokter, membeli obat, dan biaya opname di rumah sakit yang jumlahnya tentu tidak sedikit.

Contoh Teks Argumentasi (2)

Sehabis makan kita sering terganggu adanya selilit di sela-sela gigi. Jika dibiarkan, sisa-sisa makanan yang membusuk di sela-sela gigi itu menyebabkan gangguan gigi dan gusi. Namun, membuangnya dengan ceroboh juga memperparah kesehatan mulut.

Survei menunjukkan, sekitar 60 persen orang memperparah kesehatan mulutnya karena menggunakan benda-benda berbahaya untuk mengambil sisa makanan di gigi. Percaya atau tidak, benda-benda yang digunakan terdapat obeng, gunting, anting-anting, jarum, klip, ujung kartu nama, dan pisau. Hal tersebut menunjukkan bahwa kebanyakan orang suka menggunakan apa pun yang dekat dengan tangannya untuk membersihkan sisa makanan di sela-sela giginya.

Sehabis makan kita sering terganggu adanya selilit di sela-sela gigi. Jika dibiarkan, sisa-sisa makanan yang membusuk di sela-sela gigi itu menyebabkan gangguan gigi dan gusi. Namun, membuangnya dengan ceroboh juga memperparah kesehatan mulut.

Survei menunjukkan, sekitar 60 persen orang memperparah kesehatan mulutnya karena menggunakan benda-benda berbahaya untuk mengambil sisa makanan di gigi. Percaya atau tidak, benda-benda yang digunakan terdapat obeng, gunting, anting-an ting, jarum, klip, ujung kartu nama, dan pisau. Hal tersebut menunjukkan bahwa kebanyakan orang suka menggunakan apa pun yang dekat dengan tangannya untuk membersihkan sisa makanan di sela-sela giginya.

Contoh Teks Argumentasi (3)

Perilaku remaja sekarang ini telah menyimpang jauh dari nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat.

Hal ini karena beberapa faktor, seperti kurang tersaringnya budaya barat yang masuk ke Indonesia. Budaya-budaya yang masuk tersebut dinilai contoh kehidupan yang baik dan dijadikan suatu kebiasaan baru oleh kalangan remaja sekarang ini. Yang patut disayangkan adalah perilaku yang ditiru adalah perilaku buruk dari budaya barat tersebut, misalnya seks bebas, narkoba dan lain sebagainya.

Faktor kedua yakni kurangnya pengetahuan akan ilmu agama oleh para remaja. Padahal, ilmu agama sangat penting dan bermanfaat, karena dapat mengontrol diri untuk menghindari suatu perbuatan yang tercela.

Yang terakhir adalah kurangnya pengawasan dari orang tua. Orang tua sangat bertanggungjawab terhadap perilaku dan pergaulan anak-anaknya. Orangtua yang kurang peduli dengan anaknya bisa mengakibatkan mereka merasa tidak disayangi sehingga mencari rasa sayang itu di luar keluarga yang cenderung mengarah ke dalam negatif dan tentunya bersifat semu, seperti minum alkohol, club malam, narkoba dan bahkan seks bebas.

Akibatnya perilaku para remaja saat ini tidak mencerminkan budaya luhur bangsa kita dengan nilai dan norma yang ada.

Demikian tadi penjelasan mengenai langkah-langkah membuat teks argumentasi lengkap dengan kaidah kebahasaan yang dapat ditemukan di bagian dalamnya. Semoga informasi ini membantu, ya.




(sto/rih)


Hide Ads