Kata Rektorat soal Dugaan Kekerasan Seksual Guru Besar Unsoed ke Mahasiswi

Kata Rektorat soal Dugaan Kekerasan Seksual Guru Besar Unsoed ke Mahasiswi

Anang Firmansyah - detikJateng
Kamis, 24 Jul 2025 18:40 WIB
Kampus Unsoed
Kampus Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Foto: Dok Unsoed
Banyumas -

Rektorat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, menyatakan masih menangani kasus guru besar yang diduga lakukan kekerasan seksual terhadap mahasiswi. Pihak kampus juga sudah membentuk tim untuk mengusut kasus tersebut.

Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum Prof Kuat Puji Prayitno menjelaskan pihaknya telah membentuk tim pemeriksa yang terdiri dari tujuh orang untuk menuntaskan dugaan kasus kekerasan seksual.

"Yang utama saya tegaskan bahwa Unsoed berkomitmen terhadap penyelesaian kasus-kasus kekerasan seksual. Tim Pemeriksa telah bekerja untuk melakukan pendalaman terhadap dugaan kasus tersebut," kata dia dalam siaran pers yang diterima detikJateng, Kamis (24/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prof Kuat mengklaim tim yang dibentuk telah memanggil dan melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi termasuk terlapor untuk dimintai keterangan.

ADVERTISEMENT

"Kami telah memanggil Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (SATGAS PPK) selaku penerima laporan. Kemudian juga telah memanggil terlapor. Saat sekarang masih melakukan pendalaman," terangnya.

Meski begitu pihaknya belum dapat memberikan kesimpulan terkait dengan kasus dugaan kekerasan seksual tersebut.

"Jadi sampai sekarang belum ada kesimpulannya, sebab masih dalam proses pendalaman," ujarnya yang juga selaku Ketua Tim Pemeriksa tersebut.

Prof Kuat berkomitmen rektorat akan menindaklanjuti secara serius dugaan kekerasan seksual ini. Selanjutnya Tim Pemeriksa akan memanggil para saksi dan tenaga ahli jika diperlukan.

"Kami sampaikan, jangan menyangsikan keseriusan Unsoed dalam menangani kasus-kasus kekerasan seksual yang terjadi di kampus. Karena selama ini sudah banyak kasus yang diselesaikan dengan baik. Kami tegaskan, Unsoed berkomitmen sebagai kampus anti kekerasan seksual. Karenanya, kami akan menuntaskan kasus ini," pungkasnya.

Presiden BEM Unsoed Hafidz BaihaqiPresiden BEM Unsoed Hafidz Baihaqi Foto: Anang Firmansyah/detikJateng

Sementara itu, saat ditemui, perwakilan mahasiswa yang menjabat Presiden BEM Unsoed, Hafidz Baihaqi menegaskan akan mengawal kasus ini. Ia berharap terduga pelaku bisa diberikan sanksi atas perbuatannya.

"Kami mahasiswa Unsoed bukan atas nama lembaga tertentu mengawal supaya prosedur tersebut terlaksana dan sanksi yang diberikan harus seadil-adilnya," kata dia.

Menurut dia, terduga pelaku seharusnya bisa memberikan contoh yang baik. Terlebih dengan status guru besar yang diemban.

"Terduga pelaku seorang dosen merupakan guru besar di salah satu fakultas. Ini tidak pantas bahkan itu adalah guru besar tentu harus menjaga dan menjaga ketauladanan dan memberikan etika yang baik sebagaimana seorang cendekiawan," tegasnya.

Sebelumnya, sejumlah mahasiswa sempat menggeruduk rektorat untuk menanyakan terkait kasus tersebut. Hafidz berharap kasus ini bisa dituntaskan.

Hafidz sempat menggeruduk kantor rektorat pada Rabu (23/7) bersama teman-temannya. Melalui aksi ini mahasiswa menuntut agar kasus tersebut bisa dituntaskan.

"Aksi kemarin bukan atas nama lembaga, tapi atas nama mahasiswa. Kami ingin pelaku ditindak seadil-adilnya. Kami menyuarakan ini sebagai bentuk keprihatinan dan kepedulian terhadap kampus, khususnya Satgas PPKS," terangnya.




(afn/rih)


Hide Ads