Unnes Sabet Penghargaan Kampus Berwawasan Konservasi di detikJateng-Jogja Awards

detikJateng-Jogja Awards 2025

Unnes Sabet Penghargaan Kampus Berwawasan Konservasi di detikJateng-Jogja Awards

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Rabu, 23 Jul 2025 20:41 WIB
Manajer Regional Detikcom, Triono Wahyu Sudibyo kepada Kepala UPT Humas Unnes, Rahmat Petuguran yang mewakili Rektor Unnes, Prof. Dr. S. Martono, M.Si.
Manajer Regional Detikcom, Triono Wahyu Sudibyo kepada Kepala UPT Humas Unnes, Rahmat Petuguran yang mewakili Rektor Unnes, Prof. Dr. S. Martono, M.Si. Foto: Dok. detikJateng.
Semarang -

Universitas Negeri Semarang (Unnes) meraih penghargaan dalam ajang detikJateng-Jogja Awards dalam kategori Kampus Berkelanjutan dan Berwawasan Konservasi.

Penghargaan diberikan oleh Manajer Regional Detikcom, Triono Wahyu Sudibyo kepada Kepala UPT Humas Unnes, Rahmat Petuguran yang mewakili Rektor Unnes, Prof. Dr. S. Martono, M.Si dalam acara yang digelar di gedung Gradhika Bhakti Praja Kota Semarang, Rabu (23/7/2025) malam.

Sejak tahun 2010, Unnes sudah mendeklarasikan diri sebagai Universitas Konservasi dengan tiga pilar konservasi yaitu pilar nilai dan karakter, pilar seni dan budaya, serta pilar sumber daya alam dan lingkungan. Komitmen ini diaplikasikan dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai universitas konservasi, Unnes menunjukkan pembelaan terhadap pemanfaatan secara lestari sumber daya alam dan lingkungan, seni dan budaya, serta nilai dan karakter. Aksi dalam tridarma perguruan tinggi membuahkan dampak nyata yang dirasakan masyarakat dan bangsa.

Setiap langkah Unnes memperhatikan konservasi, salah satunya yang terbaru yaitu dalam pembangunan gedung kuliah dan laboratorium baru untuk Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Gedung itu akan mengadopsi teknologi ramah lingkungan seperti pemanfaatan panel surya untuk kemandirian energi. Dalam pembangunannya tidak ada tanaman di sekitarnya yang dipotong, namun ada tanaman yang dipindah.

ADVERTISEMENT

Unnes bahkan memiliki Subdirektorat Konservasi sendiri. Pergerakannya tidak selalu soal menjaga lingkungan, namun juga budaya dolanan anak yang makin tergerus digitalisasi. Bulan Juni lalu Unnes menggelar Festival Dolanan Anak 2025. Pesertanya para siswa dari berbagai sekolah dasar dan hal itu bentuk nyata konservasi budaya dan pembentukan karakter anak melalui aktivitas yang menyenangkan dan edukatif.

Sejumlah program Unnes sebagai Universitas Konservatif antara lain gerakan menanam pohon oleh mahasiswa baru yang dipantau melalui Sistem Informasi Penananam Pohon (Siomon), ada juga Pengembangan Tempat Pengolahan Sampah Mandiri yang membuat Unnes dapat mengolah 100 persen sampahnya.

Tidak hanya di lingkungan kampus, kegiatan juga dilakukan langsung ke masyarakat di daerah antara lain Pelestarian lereng gunung Ungaran melalui program pengabdian berbasis masyarakat. Unnes juga memberikan anugerah konservasi kepada tokoh dan lembaga yang berkontribusi mengaplikasikan nilai-nilai konservasi di berbagai bidang.

Tentang detikJateng-Jogja Awards

Anugerah detikJateng-Jogja Awards 2025 digelar malam ini. Ajang penghargaan bergengsi itu diselenggarakan di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Rabu (23/7/2025).

detikJateng-Jogja Awards 2025 merupakan apresiasi dari detikcom bagi individu, komunitas, organisasi sosial, maupun perusahaan yang sudah berkontribusi terhadap pembangunan masyarakat baik di Jawa Tengah maupun Daerah Istimewa Yogyakarta. Digelar lagi tahun ini, detikJateng-Jogja Awards 2025 hadir dengan mengusung energi, semangat, maupun inspirasi baru serta kolaborasi lintas sektor.

Mereka yang mendapat penghargaan adalah figur-figur yang dinilai memberi dampak nyata di bidangnya masing-masing, mulai dari pengembangan ekonomi lokal, inovasi sosial, hingga penguatan komunitas. Termasuk, para pegiat dan pelestari kekayaan budaya di Jateng-DIY yang semakin dikenal dunia.

Dalam gelaran detikJateng-Jogja Awards 2025 ada puluhan institusi, entitas bisnis, tokoh teladan, hingga komunitas yang telah memberikan kontribusi positif terhadap Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang menerima penghargaan.

Penghargaan ini diberikan kepada para penerima anugerah setelah melewati serangkaian proses panjang yang dinilai oleh Tim Asesmen. Penilaian itu dilakukan oleh Tim Asesmen berdasarkan sejumlah indikator keberhasilan program dan aksi nyata yang telah dilakukan.




(apl/dil)


Hide Ads