Insiden Pesta Rakyat Pernikahan Anak Dedi Mulyadi, 3 Orang Tewas-Puluhan Luka

Regional

Insiden Pesta Rakyat Pernikahan Anak Dedi Mulyadi, 3 Orang Tewas-Puluhan Luka

Hakim Ghani - detikJateng
Jumat, 18 Jul 2025 23:47 WIB
Bupati Garut Syakur Amin.
Bupati Garut Syakur Amin. Foto: Hakim Ghani/detikJabar.
Solo -

Setidaknya tiga orang tewas dalam insiden pesta rakyat yang digelar di pernikahan anak sulung Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Maula Akbar dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina. Sementara itu, sedikitnya 26 orang mengalami luka-luka.

"Jadi, yang kami terima laporan dari Dinas Kesehatan bahwa ada 26 orang yang menjadi korban (luka) dan 3 wafat," kata Syakur kepada wartawan di Pendopo Garut, Jumat, (18/7/2025) dilansir detikJabar.

Syakur merincikan, tiga orang yang tewas di lokasi di antaranya Vania Aprilia (8), Dewi Jubaedah (61) dan Bripka Cecep Saeful Bahri (39). Berdasarkan hasil pemeriksaan, ketiganya diduga meninggal karena kehabisan oksigen

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Informasi yang kami terima, itu ada beberapa yang kekurangan oksigen karena mungkin berdesak-desakan. Ada anak kecil, ibu-ibu umur 61 tahun dan petugas yang sedang berjaga," katanya.

Atas insiden ini, Syakur mengaku sangat terpukul. Dirinya tidak menyangka antusiasme masyarakat sangat tinggi.

ADVERTISEMENT

"Untuk santunan, kami dari Pemda sudah menyiapkan yang akan diberikan kepada para korban, terutama yang meninggal," ungkap Syakur.

Untuk puluhan korban lainnya yang terluka hingga pingsan dalam kejadian ini, sudah mendapatkan perawatan dan dikawal Dinas Kesehatan di sejumlah fasilitas kesehatan yang ada di Garut.

"Tentu kami akan melakukan evaluasi ke depan, semoga ke depan tidak terjadi lagi," pungkas Syakur.

Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, rangkaian acara pesta pernikahan anak sulung Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Maula Akbar dengan Wakil Bupati Garut Putri Karlina berujung duka.

Insiden bermula saat warga yang sedari pagi sudah bersiaga di lokasi, mulai memasuki lokasi acara. Namun, diduga terjadi desak-desakan di pintu masuk, sehingga menyebabkan kekacauan.

Menurut penuturan sejumlah saksi mata di lapangan, saat kejadian massa berjubel di lokasi kejadian. "Dari pagi, jam 8 sudah pada datang," ungkap Nelis, salah seorang pedagang di dekat lokasi kejadian.




(apl/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads