Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno menilai Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sedang mencari positioning di balik bergantinya logo partai itu, yakni gambar gajah kepala merah. Logo 'baru' itu beredar menjelang kongres PSI di Solo pekan ini.
"Pasti banyak hal maksud rebranding PSI. Pertama, sebagai penyegaran seperti yang disampaikan elite PSI. Kedua, untuk mencari positioning yang memudahkan pemilih makin kenal, suka dan memilih PSI," kata Adi Prayitno kepada wartawan, Kamis (17/7/2025), dikutip dari detikNews.
"Ketiga, sepertinya ingin mempertebal PSI partainya Jokowi karena huruf P-nya lebih terbuka dari huruf 'P' sebelumnya. Di bendera PSI yang baru disebut partai super terbuka. Itu sangat Jokowi," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, muncul bendera PSI bergambar gajah hitam dengan kepala merah di Solo. Bender aitu muncul di tengah rencana PSI ganti logo. Adi menduga branding ulang PSI termasuk bagian dari menggaet pemilih PDIP yang masih beririsan dengan Jokowi.
![]() |
"Keempat, jangan-jangan rebranding ini untuk menyasar pemilih PDIP yang juga sempat beririsan dengan Jokowi. Buktinya, logo PSI yang baru (lihat di medsos) juga dominan warna hitam dan merah seperti warna dominan PDIP. Di PSI, merah untuk kepala gajah dan hitam badan gajahnya. Apalagi ada gambar gajah yang secara simbolik bermakna kuat dan kokoh. Sebelumnya kan bunga mawar," ujar Adi.
Diberitakan sebelumnya, PSI akan menggelar kongres di Solo pada akhir pekan ini. Presiden RI ke-7 Jokowi disebut akan hadir. Selasa (14/7) lalu, bendera putih berlogo gajah dipasang di depan kantor PSI Solo, Jalan Letjen Suprapto.
Sejumlah bendera yang sama juga ditemui di daerah Banjarsari, sepanjang Jalan Ahmad Yani.
Bagian bawah logo tersebut bertulisan 'PSI' dengan warna hitam dan terdapat tulisan 'Partai Super Tbk'. Warga menyebut itu mulai bermunculan sejak Minggu (13/7).
Sementara itu Jubir PSI Ariyo Bimo mengatakan pengumuman logo PSI akan disampaikan dalam kongres. "Nanti akan diumumkan secara resmi pada saat kongres," kata Ariyo kepada wartawan, Selasa (15/7).
(dil/rih)