4 Anak Dirantai di Boyolali Mengaku Sudah Sebulan Tak Makan Nasi

4 Anak Dirantai di Boyolali Mengaku Sudah Sebulan Tak Makan Nasi

Jarmaji - detikJateng
Senin, 14 Jul 2025 13:48 WIB
Ilustrasi Penganiayaan
Ilustrasi empat anak di Andong, Boyolali, ditemukan dirantai dan kelaparan. Foto: istimewa
Boyolali -

Temuan 4 anak yang diduga kelaparan dan sebagian kondisi kakinya dirantai di Desa Mojo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, mengejutkan warga sekitar. Empat bocah berusia antara 6 sampai 14 tahun itu pun ketakutan menjelaskan yang sebenarnya terjadi saat ditanya warga.

Kepala Desa Mojo, Bagus Muhammad Muksin, menyesalkan adanya kejadian ini. Dia mengungkapkan saat ditemukan pada Minggu (13/7) dini hari itu, dirinya pun bertanya kepada anak-anak tersebut. Namun awalnya tidak mau cerita karena takut diancam pemilik rumah, tempat dia mondok.

"Mereka (anak-anak) saya tanya-tanya, mereka nggak mau ngaku karena diancam sama si pelaku. Terus saya bilang, kalau kamu diancam nanti yang tanggung jawab saya, kamu ikut saya semua empat-empatnya," kata Bagus Muhammad Muksin kepada detikJateng, Senin (14/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keempat bocah itu ditemukan di rumah SP (65) di Dukuh Mojo RT 13/5 Desa Mojo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali pada Minggu (13/7) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB. Awal terungkapnya kasus ini setelah salah satu dari empat bocah itu ketahuan warga mengambil kotak amal di sebuah masjid Desa Kacangan, Kecamatan Andong.

Mereka nekat keluar rumah hingga mengambil kotak amal itu untuk mencari makan adiknya karena kelaparan. Pasalnya, sudah sekitar satu bulan mereka tidak diberi nasi dan hanya diberi singkong rebus.

ADVERTISEMENT

"Ditanya warga katanya mau beli makan buat adiknya, karena sudah satu bulan tidak makan nasi," katanya.

Tiga anak tersebut MAF (11) dan adik kandungnya VMR (6) dari Kabupaten Batang. Kemudian SAW (14) dan adik kandungnya IAR (11), dari Suruh, Kabupaten Semarang.

"Untuk yang anak dari Suruh itu masih punya bapak-ibu. Bapaknya kuli bangunan, ibu (bekerja) laundry. Sedangkan yang dari Batang sudah tidak punya bapak, adanya ibu," jelasnya.

Muksin melanjutkan, keempat anak yang diduga kelaparan langsung dibelikan nasi oleh pihaknya pada Minggu dini hari tersebut. Nasi dengan lauk telur itu tak sampai 5 menit langsung habis disantapnya.

"Saya belikan nasi, telur sama oseng terus saya berikan ke 4 anak itu. Tidak ada 5 menit semua habis. Kan benar-benar anak kelaparan," ungkapnya.

Menurut dia, keempat anak tersebut mondok di rumah SP untuk mengaji. Mereka juga tidak disekolahkan di sekolah formal. Mereka mengaku ketakutan dengan SP. Saat mendengar suaranya, anak-anak itu bergegas baca Al-Qur'an.

Pihaknya juga sempat meminta bidan desa untuk mengecek kondisi kesehatan 4 anak tersebut dan ditemukan banyak luka memar di tubuhnya. Mereka mengaku sering dipukuli.

"Lho kamu dipukuli? Iya pak, saya dipukuli. Kalau mukul pakai apa? Kalau nggak pakai kayu pakai besi. Kesalahan kamu apa? Ini adik saya gara-gara kelaparan, mengambil nasi ke dalam rumah, terus dihukum ini pak," ungkapnya.

Setelah pemilik rumah datang, pihaknya sempat bertanya-tanya kepada SP. SP beralasan menghukum anak-anak tersebut karena sering mencuri.

"Lha mencuri kan karena dia terpaksa, kelaparan. Yang saya sesalkan di situ itu layaknya anak harus berpendidikan sekolah, tidak sekolah. Yang kedua, anak-anak tersebut cuma disuruh cari daun untuk pakan kambing," ujar Muksin.

Kasus itu saat ini sudah dalam penanganan Polres Boyolali. Empat anak tersebut juga sudah diambil dan dibawa ke tempat yang aman.




(apu/apu)


Hide Ads