Sidat adalah salah satu ikan yang tinggal di perairan Indonesia. Kendati mudah ditemukan dalam kondisi termasak matang di warung makan, belum banyak orang tahu mengenai ikan apakah sidat itu.
Dirujuk dari buku Sidat: Panduan Agribisnis Penangkapan, Pendederan, dan Pembesaran oleh Ir Agus Sasongko dkk, para ilmuwan mengklasifikasikan ikan sidat dalam famili Anguillidae dan genus Anguilla. Adapun filumnya, sidat tergolong Chordata.
Total, ada 350 spesies sidat di seluruh dunia yang tercatat. Meski begitu, baru 19 saja yang telah dikaji dan dikonfirmasi. Di Indonesia sendiri, menurut penjelasan dalam buku Jurus Jitu Pengelolaan Tambak untuk Budi Daya Perikanan Ekonomis oleh M Ghufran H Kordi K, ada sekitar 8 spesies.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka dikenal dengan banyak nama lokal. Di antaranya adalah ikan ulin, ikan lumbon, ikan larak, ikan pelus, ikan lucah, dan lain sebagainya. Sidat dikenal sebagai eel dalam bahasa Inggris, sementara di Jepang disebut unagi.
Lalu, seperti apa ciri fisik sidat? Temukan uraian selengkapnya di bawah ini, yuk!
Ciri Fisik Ikan Sidat
Kembali dirangkum dari buku Jurus Jitu Pengelolaan Tambak untuk Budi Daya Perikanan Ekonomis oleh M Ghufran H Kordi K dan laman Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng, berikut ciri-ciri fisik ikan sidat:
1. Kepala Sidat
Sidat memiliki kepala berbentuk segitiga, lengkap dengan mata, mulut, hidung, dan insang. Sepintas lalu, bentuk kepalanya mirip dengan ular sehingga tak heran jika ada yang salah menyangka. Meski begitu, ada juga sidat dengan kepala bulat dan panjang menonjol.
Mulut sidat lebar dan membelah horizontal ke hampir seluruh bagian kepala. Lubang hidungnya kecil, begitu pula matanya. Indra penglihatan ikan satu ini berbentuk bulat kecil berwarna hitam.
2. Sirip Sidat
Tergolong sebagai ikan, sidat punya sirip dada, sirip dubur, sirip punggung, dan sirip ekor. Sirip dadanya adalah petunjuk paling jelas untuk membedakan sidat dengan belut. Sebab, belut tak punya sirip sama sekali. Sirip sidat yang lain, yakni di punggung, dubur, dan ekor, saling berhubungan dan menyatu sempurna.
3. Ukuran Tubuh Sidat
Sidat punya panjang tubuh bervariasi. Mulai dari beberapa milimeter saja hingga 1 meter lebih. Sebagai contoh, sidat amerika (Anguilla rostrata), dapat tumbuh hingga panjang maksimal 60 inci (kira-kira 152 sentimeter). Sementara itu, salah satu jenis sidat yang lazim ditemukan di Indonesia, Anguilla bicolor, hanya mampu tumbuh sepanjang 123 cm saja, dikutip laman Fish Base. Meskipun punya panjang variatif, ukuran sidat betina umumnya lebih besar dibandingkan pejantan.
4. Warna Sidat
Setiap spesies sidat punya warna yang bervariasi. Sebut saja silver (perak), cokelat, hitam, sampai hijau zaitun sebagaimana keterangan dari laman The Wildlife Trusts. Di Indonesia, sidat biasanya berwarna cokelat kehitaman.
Fakta-fakta Menarik Sidat
1. Hidup di Air Tawar dan Asin
Sidat dikenal sebagai ikan katadromus (catadromous). Artinya, mereka menghabiskan sebagian besar masa hidup di perairan air tawar. Oleh karena itu, kamu bisa menjumpai sidat di sungai, danau, kolam, hingga sawah.
Setelah berusia dewasa, sidat akan bermigrasi ke laut untuk bereproduksi. Benih sidat yang dihasilkan dari perkawinan kemudian masuk sungai untuk tumbuh menjadi dewasa. Siklus ini terus berulang.
2. Termasuk Ikan Nokturnal
Berdasar keterangan dari laman PBS, sidat dan anggota ordo Anguilliformes lain kebanyakan bersifat nokturnal. Itu berarti, mereka aktif untuk berburu pada malam hari. Siang harinya, sidat lebih memilih bersembunyi di balik bebatuan, dahan pohon patah dalam air, maupun lumpur.
3. Punya Sisik Mini Tak Kasat Mata
Terlihat punya tubuh mulus nan licin seperti belut, sidat sejatinya punya sisik mini. Namun, sisik-sisik kecil itu tidak bisa dilihat oleh mata telanjang. Bila detikers coba meraba tubuh sidat, akan terasa agak kasar, tidak selicin belut. Sisik sidat tersusun tegak lurus di sepanjang sisi tubuhnya.
4. Bisa Bernapas Melalui Kulit
Utamanya, sidat bernapas dengan insang. Menariknya, mereka juga bisa mengambil oksigen melalui permukaan kulit. Metode pernapasan cadangan sidat ini digunakan ketika suhu air sangat dingin, yakni sekitar 7 derajat celsius. Dalam kondisi tersebut, β kebutuhan oksigen akan didapat melalui kulit.
Selain bisa bernapas via kulit, sidat juga punya kebiasaan unik. Ketika berada di dalam air dengan kadar oksigen tinggi, suhu rendah, dan air tenang, sidat akan menghentikan aktivitas bernapasnya selama beberapa saat. Kebiasaan ini berlangsung selama 8 menit dan 20 detik. Apakah kamu juga bisa melakukan hal yang sama?
Belum cukup sampai di situ, sidat pun mampu bernapas hanya dengan satu sisi insangnya saja. Penghentian kinerja salah satu insang tidak mempengaruhi sistem pernapasan, bahkan, justru berlangsung lebih intensif.
5. Dapat Hidup Puluhan Tahun
Fakta menarik sidat selanjutnya adalah kemampuan mereka untuk hidup panjang, bahkan hingga puluhan tahun. Disadur dari Live Science, sidat jantan diperkirakan hidup hingga 15 tahun, sedangkan betinanya 20 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan sidat hidup lebih lama.
Contohnya, ada sidat bernama Ale yang diklaim hidup hingga usia 155 tahun. Para ahli berspekulasi, umur panjang tersebut disebabkan Ale hidup sendirian tanpa bereproduksi. Ada juga kisah belut berusia 85 tahun yang hidup di akuarium Swedia.
"Pada spesies sidat lain, large long-fin eel (Anguilla dieffenbachii) di Selandia Baru, ada individu yang berusia lebih dari 100 tahun di perairan alami. Jadi, 155 tahun setidaknya secara teoritis mungkin terjadi di sumur tanpa predator, suhu dingin, dan makanan yang cukup," jelas Hakan Wickstrom, ilmuwan di Institut Penelitian Air Tawar Stockholm.
Demikian penjelasan ringkas mengenai ikan sidat, meliputi ciri fisik dan fakta menariknya. Semoga bisa menambah wawasan detikers, ya!
(sto/rih)