Ratusan Sopir Kiai Nusantara (SK NU) menghadiri silaturahmi nasional (Silatnas) di Pondok Pesantren (Ponpes) API Syubbanul Wathon Girikulon Secang, Kabupaten Magelang, yang diasuh KH Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf.
Silatnas SK NU ini salah satunya untuk merespons kejadian kecelakaan lalu lintas dengan korban kiai. Silatnas ini juga membahas Standar Operasional Prosedur (SOP) bagi SK NU.
Silatnas SK NU dihadiri Kasubditkamsel Ditlantas Polda Jateng Kompol Ferdy Kastalani, Kasat Lantas Polresta Magelang Kompol Nyi Ayu Fitria Facha, dan Kapolsek Secang AKP Kamidi. Hadir pula anggota Komisi III DPR RI Abdullah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedatangan kita atas permintaan, pemberian pembekalan pada sopir-sopir kiai se-Nusantara. Atas dasar itu kita memberikan pembekalan kepada sopir," kata Ferdy kepada wartawan, Selasa (8/7/2025) malam.
"Beberapa bulan terakhir ini ada kejadian kecelakaan yang melibatkan para ulama. Untuk itu kita memberikan pembekalan terkait bagaimana cara berkendara, berkeselamatan yang bisa melindungi diri sendiri sopir dan orang lain. Beberapa kejadian di tol Batang dan tol Bawen," sambungnya.
Materi yang diberikan meliputi cara berkendara yang baik hingga beretika berkendaraan yang baik.
"Beberapa kecelakaan selama ini rata-rata pengemudinya microsleep atau tertidur sementara karena kecapaian. Kalau kita kecapaian, sopir kiai ini mungkin sungkan untuk menyampaikan pada kiainya. Untuk itu kita mengimbau jangan korbankan yang lain, kalau lelah istirahat," ujarnya.
Sementara itu pengasuh Ponpes API Tegalrejo, KH Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf mengatakan acara malam ini silaturahmi nasional sopir-sopir kiai.
"Sudah ada organisasi SK, sopir kiai, terus kita mewadahi. Kita berangkat dari keprihatinan bersama karena beberapa kali akhir-akhir ini banyak laka lantas yang melibatkan para kiai korbannya seperti beliau Gus Alam (Alamuddin Dimyati Rois meninggal kecelakaan di tol)," kata Gus Yusuf.
"Terus di Jawa Timur ada Kiai Taufik (Ketua PCNU Pamekasan Taufik Hasyim meninggal kecelakaan di tol). Lha malam hari ini, kita coba bareng-bareng untuk bimbingan teknis sekaligus kita bikin semacam SOP para sopir kiai. Makanya malam ini kita ngundang dari Polri juga hadir dari rumah sakit dari kesehatan, dan juga tentu para sopir-sopir itu," tambah Gus Yusuf.
Menurut Gus Yusuf, sopir itu kadang-kadang berangkat dari ketaatan kepada para kiai.
"Yang kadang-kadang ewuh pekewuh (sungkan) hingga kadang-kadang justru membahayakan dirinya seperti capek ternyata tidak dirasakan capek. Lha ini kita bikin SOP," tegasnya.
(dil/dil)