Viral Final Sepakbola Tarkam di Banjarnegara Ricuh, 3 Polisi Terluka

Viral Final Sepakbola Tarkam di Banjarnegara Ricuh, 3 Polisi Terluka

Uje Hartono - detikJateng
Senin, 07 Jul 2025 16:08 WIB
GENOA, ITALY - OCTOBER 22: Players of Sampdoria are seen in silhouettes during the warming up session before the Serie A match between UC Sampdoria and Spezia Calcio at Stadio Luigi Ferraris on October 22, 2021 in Genoa, Italy. (Photo by Getty Images)
Ilustrasi laga sepakbola tarkam. Foto: Getty Images/Getty Images
Banjarnegara -

Laga final sepakbola antarkampung (tarkam) di Desa Kayuares, Kecamatan Pagentan, Banjarnegara ricuh. Akibat dari kejadian ini, sejumlah petugas polisi dan suporter mengalami luka-luka.

Laga final dalam Open Tournament Indonesia Stars Championship 2025 mempertemukan Potato Reborn vs GRKP FC. Sayangnya, sebelum laga usai sejumlah penonton memasuki lapangan.

Video peristiwa itu viral di media sosial, salah satunya diunggah di Instagram oleh akun @infoseptarbanjarnegara. Video itu memperlihatkan kondisi lapangan yang sudah kacau dan massa lempari petugas yang berjaga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari tragedi Kanjuruhan, sepakbola kita tidak pernah belajar," tulis akun itu memberikan keterangan videonya seperti dilihat detikJateng pada Senin (7/7).

Saat dikonfirmasi, Kabag Ops Polres Banjarnegara Kompol Priyo Jatmiko membenarkan adanya kerusuhan dalam laga final Potato Reborn vs GRKP FC di lapangan Kayuares, Minggu (6/7/2025). Akibat dari kejadian ini 4 orang mengalami luka-luka.

ADVERTISEMENT

"Benar terjadi kerusuhan kemarin pada laga final. Supporter banyak yang masuk lapangan. Ada 4 orang yang mengalami luka-luka, 3 dari petugas polisi, dan dari warga laporan yang masuk ke kami 1 orang," sebutnya saat ditemui di Mapolres Banjarnegara, Senin (7/7/2025).

Korban rata-rata mengalami luka di bagian kepala. Mulai dari pipi, kening hingga dagu. Hal ini disebabkan lemparan batu hingga potongan bambu.

"Untuk luka, semuanya lecet-lecet ada yang di pipi, dagu dan kening. Itu karena ada lemparan batu, dan bambu juga. Saat ini semua korban sudah membaik setelah dilakukan penanganan medis," jelasnya.

Priyo menyampaikan, pemicu kerusuhan ini lantaran penonton kecewa dengan keputusan wasit. Laga final Potato Reborn vs GRKP FC ini akhirnya dimenangkan GRKP FC dengan skor 0-2.

"Pemicunya karena penonton ini kecewa dengan wasit. Tetapi laga akhirnya dimenangkan oleh GRKP FC," kata dia.

Ia menambahkan, dalam laga ini ia menerjunkan 500 personil dari TNI/Polri. Pihaknya juga mengaku sudah menjalankan pengamanan sesuai SOP yang berlaku.

"Jumlah petugas yang diterjunkan ada 500 personel itu dari Polri dan juga dari TNI. Kami juga sudah melakukan pengamanan sesuai SOP," tambahnya.




(ahr/afn)


Hide Ads