Selain puasa, hari Asyura dapat detikers isi dengan amal ibadah lain, seperti berdoa. Terlebih, doa dari orang yang berpuasa mustajab. Lantas, seperti apa bacaan doa hari Asyura 10 Muharram?
Disadur dari buku Ensiklopedi Amalan Sunnah di Bulan Hijriyah oleh Abu Ubaidah Yusuf dan Abu Abdillah Syahrul Fatwa, sejatinya, amalan yang dikhususkan untuk 10 Muharram hanya puasa Asyura saja. Artinya, tidak ada amalan lain yang disunnahkan oleh Nabi SAW, termasuk berdoa.
Namun, jika ingin berdoa, maka boleh-boleh saja dilakukan. Pun juga, 10 Muharram adalah waktu tepat untuk berdoa, terkhusus bagi yang menunaikan puasa Asyura. Yang terpenting, tidak meyakininya sebagai amalan khusus dari Nabi Muhammad SAW. .
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini didasarkan atas hadits berbunyi:
عَنِ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلَّى الله عليه وسلم : ثَلَاثَةٌ لا تُرَدُّ دَعْوَتُهُم : الإِمَامُ العَادِلُ ، والصَّائِمِ حَتَّى يُفْطِرَ ، ودَعْوَةُ المَظْلُومِ ، يَرْفَعُهَا اللَّهُ دُونَ الغَمَامِ يومَ القِيَامَةِ ، وَيَفْتَحُ لَهَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ ، وَيَقُولُ : بِعِزَّتِي لَأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حين
Artinya: "Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, 'Tiga orang yang doanya tidak tertolak; pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan doa orang yang terzalimi, Allah akan mengangkatnya di bawah naungan awan pada hari kiamat, pintu-pintu langit akan dibukakan untuknya seraya berfirman: 'Demi keagungan-Ku, sungguh Aku akan menolongmu meski setelah beberapa saat'." (Hadits Hasan diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Nah, berhubung 10 Muharram sudah ada di hadapan mata, cari tahu beberapa bacaan doanya di bawah ini, yuk!
Kumpulan Bacaan Doa Asyura 10 Muharram
Dirangkum dari buku Tuntunan Doa & Zikir untuk Segala Situasi & Kebutuhan oleh Ali Akbar bin Aqil dan laman NU Online, berikut 3 versi doa Asyura 10 Muharram:
Bacaan Doa Asyura 10 Muharram #1
حَسْبُنَا اللهُ وَ نِعْمَ الْوَكِيلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ سُبْحَانَ اللَّهِ مِلْءَ الْمِيزَانِ وَ مُنْتَهَى الْعِلْمِ وَ مَبْلَغَ الرِّضَا وَ زِنَةَ الْعَرْشِ لَا مَلْجَأَ وَ لَا مَنْجَأَ مِنَ اللَّهِ إِلَّا إِلَيْهِ سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَ الْوِتْرِ وَ عَدَدَ كَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ كُلِّهَا ، نَسْأَلُكَ السَّلامَةَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ وَ لَا حَوْلَ وَ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ وَ هُوَ حَسْبُنَا وَ نِعْمَ الْوَكِيلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَ نِعْمَ النَّصِيرُ وَ صَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Arab Latin: Hasbunalloohu wa ni'mal wakiilu ni'mal maulaa wa ni'man nashiir, sub-haanalloohi mil-al miizaani wa muntahal 'ilmi wa mablaghor ridhoo wa zinatal 'arsyi, laa malja-a wa laa manja-a minalloohi illaa ilaihi, sub-haanalloohi 'adadasy syaf'i wal witri wa 'adada kalimaatillaahit taammaati kullihaa, nas-alukas salaamata birohmatika yaa arhamar roohimiin, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil 'aliyyil 'azhiim, wa huwa hasbunaa wa ni'mal wakiil, ni'mal maulaa wa ni'man nashiir, wa shollalloohu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa sallam.
Artinya: "Cukuplah Allah menjadi sandaran kami, dan Dia sebaik-baik pelindung, sebaik-baik kekasih, dan sebaik-baik penolong. Maha Suci Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan dan timbangan arsy. Tidak ada ternpat berlindung dan menyelamatkan diri dari Allah, kecuali hanya kepada-Nya. Mahasuci Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna, kami memohon keselamatan dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Paling Penyayang di antara semua yang penyayang. Tiada daya upaya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Dialah yang mencukupi kami, sebaik-baik Pelindung, sebaik-baik Kekasih, dan sebaik-baik Penolong. Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad, teriring keluarga dan sahabat beliau."
Bacaan Doa Asyura 10 Muharram #2
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. سُبْحَانَ اللهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَزِنَةَ الْعَرْشِ, لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنَ اللهِ إِلَّاَ إِلَيْهِ, سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَآمَّاتِ كُلِّهَا, نَسْأَلُكَ السَّلَامَةَ كُلَّهَا بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ, وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلّاَ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ. وَهُوَ حَسْبُنَا وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ, نِعمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا خَيْرِ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Arab Latin: Bismillahirrahmanirrahīm, Washallallāh ala sayyidinā Muhammadin wa 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala ālihi wa shahbihi wa sallam. Subhānallahi milal mīzāni wa munthal ilmi wa mablaghar ridhā wa zinatal arsy, lā maljaa wa lā manja minallāhi illā ilaihi, subhānallāhi adadas syaf'i wal watri wa adada kalimātillāhit tāmmāti kullihā, nasalukas salāmata kullihā birahmatika yā arhamar rāhimīn, wa lā hawla wa lā quwwata illa billāhil aliyyil adzīm. Wa huwa hasbunā wa ni'mal wakīl ni'mal mawlā wa ni'man nashīr. Wa shallallāh alā nabiyyinā khairi khalqihi sayyidinā muhammadin wa 'ala ālihi wa shahbihi wa sallam.
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Dan Allah bershalawat serta salam atas gusti kami Muhammad dan atas keluarganya serta sahabatnya. Maha suci Allah sepenuh mizan dan puncak ilmu serta tempat sampainya ridho dan beratnya arsy. Tidak ada tempat perlindungan dan tidak ada tempat keselamatan kecuali kepada-Nya. Maha suci Allah sejumlah bilangan genap dan ganjil serta sejumlah bilangan kalimat Allah yang sempurna semuanya. Kami memohon keselamatan semuanya dengan rahmat-Mu wahai Zat yang Maha penyayang dari yang penyayang. Dan tidak ada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang Maha Tinggi dan Agung. Kecukupan bagi kami Allah sebagai tempat diri bagi kami, sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya penolong kami. Dan Allah bershalawat serta salam atas Nabi kami sebaik-baiknya ciptaan yaitu gusti kami Muhammad dan kepada keluarga serta sahabatnya."
Bacaan Doa Asyura 10 Muharram #3
اللهم يَا مُحْسِنُ قَدْ جَاءَكَ الْمُسِيْءُ، وَقَدْ أَمَرْتَ يَا مُحسِنُ بِالتَّجَاوُزِ عَنِ الْمُسِيْءِ، فَأَنْتَ الْمُحْسِنُ وَأَنَا الْمُسِيْءُ، فَتَجَاوَزْ عَنْ قَبِيْحِ مَا عِنْدِيْ بِجَمِيْلِ مَا عِنْدَكَ، فَأَنْتَ بِالْبِرِّ مَعْرُوْفٌ، وَبِاْلإِحْسَانِ مَوْصُوْفٌ، أَنِلْنِيْ مَعْرُوْفَكَ وَأَغْنِنِيْ بِهِ عَنْ مَعْرُوْفِ مَنْ سِوَاكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
Arab Latin: Allahumma ya muhsinu qad ja'aka al-musī'u, waqad amarta ya muhsinu bit-tajāwuzi 'ani al-musī', fa antal muhsinu wa ana al-musī', fatajāwaz 'an qabihi ma 'indi bi-jamīli ma 'indaka, fa-anta bil-birri ma'rūfun, wa bil-ihsāni mawsūfun, anilnī ma'rūfaka wa aghnini bihī 'an ma'rūfi man siwāka, yaa arhamar rāhimīn, wa sallallāhu ta'aalaa 'alā sayyidinā Muhammadin wa 'alā aalihī wa sahbihii wa sallam taslīman katsīran ilī yawmid dīn.
Artinya: "Ya Allah, wahai Dzat yang baik, telah datang kepada-Mu orang yang jahat dan Engkau telah menyuruh untuk memaafkan orang yang jahat. Engkau Maha Baik dan aku orang jahat, maka ampunilah kejahatanku dengan keindahan diri-Mu. Engkau dikenal dengan selalu berbuat baik, dan disifati dengan ihsan. Berilah aku kebaikan-Mu dan cukupkan aku dengannya dari kebaikan selain diri-Mu, wahai Dzat yang paling pengasih di antara para pengasih. Semoga Allah senantiasa memberikan rahmat pada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga serta sahabatnya, juga memberikan keselamatan hingga hari pembalasan."
Adab-adab Berdoa
Saat memanjatkan doa, terdapat sejumlah adab yang perlu kamu terapkan. Apa saja? Berikut 4 poinnya, dikutip dari buku Kumpulan Doa-Doa oleh Dr Abu Hafizhah Irfan MSI:
1. Menghadap Kiblat
لَمَّا كَانَ يَوْمُ بَدْرٍ نَظَرَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الْمُشْرِكِينَ وَهُمْ أَلْفُ وَأَصْحَابُهُ ثَلَاثَمِائَةٍ تِسْعَةَ عَشَرَ رَجُلًا فَاسْتَقْبَلَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقِبْلَةَ ثُمَّ مَدَّ يَدَيْهِ فَجَعَلَ يَهْتِفُ بِرَبِّهِ: اللَّهُمَّ أَنْجِزْ لِي مَا وَعَدْتَنِي
Artinya: "Pada waktu hari perang Badar Rasulullah melihat ke arah orang-orang musyrik yang berjumlah 1.000 orang sementara Sahabatnya berjumlah 319 orang. Kemudian Nabiyullah menghadap ke arah kiblat, lalu membentangkan tangannya dan mulai berdoa (kepada) Rabb-nya. (Beliau mengatakan), "Ya Allah, penuhilah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku." (HR Muslim no 1763)
2. Mengangkat Tangan
إِنَّ رَبَّكُمْ تَبَارَكَ وَتَعَالَى حَبِيٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِ مِنْ عَبْدِهِ إِذَا رَفَعَ يَدَيْهِ إِلَيْهِ أَنْ يُرَدَّهُمَا صِفْرًا.
Artinya: "Sesungguhnya Rabb kalian Tabaraka wa Ta'ala Pemalu lagi Pemurah. Dia malu dari hamba-Nya, jika (hamba-Nya) mengangkat kedua tangannya kemudian Dia mengembalikannya dalam keadaan hampa." (HR Abu Dawud no 1488. Menurut Syaikh al-Albani, hadits ini shahih)
3. Mengawali dengan Pujian dan Sholawat
سَمِعَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا يَدْعُوْ فِي صَلَاتِهِ لَمْ يُمَجِدِ اللَّهَ تَعَالَى وَلَمْ يُصَلِّ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: عَجِلَ هَذَا، ثُمَّ دَعَاهُ فَقَالَ لَهُ أَوْ لِغَيْرِهِ: إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيدِ رَبِّهِ جَلَّ وَعَزَّ وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ، ثُمَّ يُصَلِّي عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ ادْعُوْ بَعْدُ بِمَا شَاءَ.
Artinya: "Rasulullah mendengar seorang laki-laki berdoa dalam sholatnya, tetapi tidak memuji Allah dan tidak bersholawat kepada Nabi. Maka beliau bersabda, '(Orang) ini terburu-buru.' Lalu beliau memanggil orang tersebut dan bersabda kepadanya atau kepada yang lainnya, 'Apabila seorang di antara kalian berdoa, hendaklah ia memulai dengan memuliakan Rabb-nya dan memuji kepada-Nya. Lalu bersholawat untuk Nabi, kemudian berdoalah sekehendaknya.'" (HR Abu Dawud no 1481. Menurut Syaikh al-Albani, hadits ini shahih)
4. Menggunakan Suara Lirih
ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
Artinya: "Berdoalah kepada Rabb kalian dengan merendahkan diri dan suara yang lirih. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS al-A'raf: 55)
5. Mengharapkan Terkabulnya Doa
إِذَا دَعَا أَحَدُكُمْ فَلْيَعْزِمِ الْمَسْأَلَةَ وَلَا يَقُوْلَنَّ: اللَّهُمَّ إِنْ شِئْتَ فَأَعْطِنِي فَإِنَّهُ لَا مُسْتَكْرِهَ لَهُ.
Artinya: "Jika salah seorang di antara kalian berdoa, maka bersungguh-sungguhlah (dalam) meminta. Janganlah ia mengatakan, 'Ya Allah, jika Engkau bersedia, maka berilah aku.' Karena sesungguhnya tidak ada yang dapat memaksa-Nya." (HR Bukhari no 6338)
Nah, itulah bacaan doa Asyura 10 Muharram. Selain lafal di atas, detikers tentu boleh membuat redaksi sendiri asalkan tidak menyalahi syariat. Semoga bermanfaat!
(sto/sto)