Warga dua desa di Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati melakukan protes dengan aksi memperbaiki jalan secara swadaya dengan iuran total Rp 60 juta. Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Pati, Risma Ardhi Chandra meminta warga agar bersabar.
"Sabar ya, karena anggaran jalan ini sudah pasti. Semua jalan-jalan di Pati sudah dianggarkan, cuman memang menunggu waktunya aja," jelas Chandra kepada wartawan selepas menghadiri hari ulang tahun Bhayangkara di Polresta Pati, Selasa (1/7/2026).
Chandra meminta kepada warga Bageng dan Klakahkasian yang bergotong royong memperbaiki jalan kewenangan Pemkab Pati secara swadaya untuk bersabar. Pemerintah daerah telah berupaya untuk menganggarkan perbaikan jalan. Namun tidak bisa langsung seluruh jalan di Pati. Penganggaran jalan dilakukan secara bertahap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya intinya diajak sabar, kan nggak mungkin langsung jadi semua di anggaran tahun 2025 ini, kan kemarin yang 2025 sudah ada daftarnya, yang belum tahun 2026 ini," ujarnya.
Meskipun demikian, Chandra mengaku telah melakukan perbaikan puluhan ruas jalan di Pati. Total ada 90 ruas jalan di Pati yang diperbaiki setelah menjabat di pemerintahan Kabupaten Pati.
"Secara totalnya ada 90 ruas di jalan Kabupaten Pati," jelasnya.
Terpisah, Kabid Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Pati, Hasto Utomo menjelaskan perbaikan jalan Bageng-Jolong dianggarkan Rp 9 miliar. Namun jalan yang baru diperbaiki baru ruas Jolong ke Klakahkasian. Sedangkan ruas jalan Bageng akan diusulkan tahun depan.
"Tahun ini sudah ada pekerjaan jalan Bageng ke Jolong dengan nilai anggaran Rp 9 miliar, mulai dari Jolong dulu menuju Klakahkasian. Sedangkan Bageng nanti tahun depan diusulkan lagi agar tuntas," ujarnya saat dihubungi.
Diberitakan sebelumnya, warga dua Desa Bageng dan Klakahkasian bergotong royong mengecor jalan yang menjadi kewenangan pemerintah Kabupaten Pati. Mereka iuran secara swadaya dengan mendapatkan uang senilai Rp 60 juta. Uang itu digunakan untuk mengecor jalan sepanjang 180 meter dengan luas 3 meter.
Baca juga: Mobil Terbakar di Tol Semarang-Batang |
Warga Bageng, Nur Rohman, mengatakan perbaikan jalan ini dilakukan secara swadaya oleh warga setempat. Menurutnya warga kesal kepada pemerintah Kabupaten Pati karena jalan itu tidak kunjung diperbaiki. Padahal kondisinya telah rusak bertahun-tahun.
"Karena sudah lama rusak dan sering menjatuhkan anak-anak sekolah jadi terpaksa kita swadaya masyarakat," kata Rohman ditemui di lokasi, Senin (30/6).
(apu/ahr)