Kebun rumah yang cantik nan indah adalah impian setiap orang. Namun, kemunculan rumput liat di tengah kebun rumah justru mengurangi estetika kebun itu sendiri.
Rumput liar terkesan sebagai masalah yang sepele. Kamu hanya perlu mencabut atau memotongnya sampai bersih. Sayangnya, rumput liar tidak semudah itu disingkirkan. Bila sekadar dicabut atau dipotong saja, rumput liar bisa tumbuh kembali.
Di samping merusak keindahan, rumput liar juga bisa menimbulkan bahaya. Rumput liar dengan daun yang rimbun bisa membuat ular masuk ke rumah tanpa terlihat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, sebaiknya detikers melakukan pencegahan agar rumput liar tidak tumbuh lagi.
Tips Mencegah Rumput Liar Tumbuh Lagi
1. Cabut Rumput dengan Benar
Dikutip dari laman Lilydale Instant Lawn, pertama-tama, detikers perlu tahu cara mencabut rumput atau gulma dengan benar. Untuk gulma yang tidak memiliki tunas, cabut beserta akarnya sehingga mereka tidak tumbuh lagi.
Namun, untuk jenis rumput lain, seperti kikuyu, zoysia, dan buffalo, diperlukan penanganan berbeda. Tipe rumput ini memiliki rimpang di bawah tanah. Kadang kala, rimpang rumput-rumput ini punya jaringan kompleks di bawah tanah.
Apabila hanya mencabut bagian daunnya saja, rumput dapat kembali tumbuh. Oleh karena itu, detikers perlu mencabutnya sampai bersih. Guna memudahkan, bisa pakai pisau taman atau sabit. Namun, hati-hati agar tidak sampai melukai tangan, ya!
2. Pasang Pembatas
Tips kedua mencegah rumput tumbuh lagi adalah memasang pembatas. Sejatinya, hal ini tidak bertujuan mencegah rumput liar tumbuh kembali. Alih-alih, pembatas akan menjaga tanaman yang ingin detikers rawat agar bebas rumput liar.
Menurut keterangan dari laman Gardenary, ada banyak material yang cocok dijadikan pembatas di kebun. Di antaranya adalah batu, batu bata sederhana, boxwood kecil, baja, dan pembatas komersial dari plastik keras.
Yang terpenting, bahan pembatas mestilah kokoh dan cukup tinggi. Dengan demikian, rumput atau gulma tidak memiliki kesempatan untuk menyelonong masuk dan merusak pemandangan. Sebisa mungkin, pilih pembatas yang sesuai selera agar sedap dipandang.
Karakteristik pembatas kebun lainnya yang juga penting dipenuhi adalah ketahanannya. Bila pembatas detikers tidak tahan lama, akan repot untuk berulang kali mengganti. Sebagai informasi, logam dan plastik tebal merupakan pembatas paling tangguh yang bisa bertahan bertahun-tahun.
3. Aplikasikan Cuka, Garam, dan Sabun Cuci Piring
Berdasar penjelasan dari situs HGTV, salah satu metode populer untuk mencegah rumput tumbuh adalah menyemprotkan kombinasi cuka, garam, dan sabun cuci piring. Hanya saja, cuka yang dipakai bukanlah cuka dengan kandungan asam asetat 5 persen. Sebaliknya, gunakan cuka dengan tingkat keasaman tinggi yang bisa dibeli di toko penyedia alat-alat pertanian.
Perlu diketahui, kombinasi bahan-bahan ini tidak dirancang untuk merasuk ke sistem akar rumput. Itu artinya, cairan ini perlu diaplikasikan beberapa kali untuk mencegah rumput dan gulma tumbuh. Kendati umumnya aman untuk tanaman lain, keasaman cuka bisa jadi membunuh sehingga kamu perlu menggunakannya dengan hati-hati.
Selain itu, penggunaan cuka dengan kadar asam tinggi berpotensi bahaya untuk kulit dan pernapasan. Bila digunakan berulang, cuka juga bisa merusak struktur tanah. Begitu pula sabun cuci piring yang dapat meninggalkan residu kimia. Oleh karena itu, metode ini hanya disarankan untuk penggunaan terbatas saja.
4. Buat Parit Pembatas
Tips berikutnya yang ramah kantong adalah membuat parit pembatas. Sama seperti tips kedua, sejatinya, hal ini bertujuan untuk mencegah rumput atau gulma bersinggungan langsung dengan tanaman peliharaan.
Jadi, area yang ditinggali rumput liar atau gulma dapat kamu asingkan dengan cara menggali parit di sekitarnya. Parit ini memudahkan pembersihan sekaligus pemantauan. Sebab, bila ada rumput liar yang mulai tumbuh di dalam parit, kamu dapat segera membersihkannya.
Rumput liar yang berada di dalam parit artinya tumbuh mendekati tanaman prioritas. Kamu bisa dengan jelas melihat rumput tersebut di tengah hamparan tanah hitam parit. Mudah dan efektif, bukan?
5. Tutup Area Tumbuh Rumput Liar dengan Mulsa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) VI Daring, mulsa adalah bahan seperti jerami (serbuk gergaji, dedaunan, dan sebagainya) yang disebarkan di permukaan tanah untuk melindungi akar tanaman dari pengaruh air hujan. Nah, tahukah kamu bahwa mulsa ini juga bisa dipakai untuk membunuh sekaligus mencegah rumput liar?
Dikutip dari Homestead and Chill, rumput liar bisa detikers tutupi dengan mulsa alami yang tebal. Di antara bahan-bahan yang bisa dipergunakan untuk membentuk mulsa tersebut adalah daun, serpihan kayu, kompos, kulit kayu, dan jamur daun.
Mulsa harus dibuat cukup tebal sehingga dapat menghalangi sinar Matahari mengenai rumput. Metode ini memerlukan tingkat kesabaran tinggi karena tidak bisa langsung berhasil. Namun, untungnya, selain rumput liar mati, mulsa dapat membuat tanah lebih subur.
6. Pakai Herbisida
Tips terakhir untuk mencegah rumput liar tumbuh kembali adalah menggunakan herbisida. Pilihan paling baik adalah herbisida sistemik karena terserap hingga bagian akar sehingga membunuh tanaman secara komplit.
Kamu juga dapat menggunakan herbisida pratumbuh yang bekerja dengan cara membentuk lapisan penghalang di atas tanah. Hal ini akan menggagalkan usaha benih rumput liar untuk tumbuh berkembang.
Sebelum menggunakan herbisida, detikers perlu mengetahui cara pakai dan waktunya dengan tepat agar mendapat hasil maksimal. Jangan segan-segan untuk bertanya kepada ahli apabila masih bingung, ya!
Demikian pembahasan ringkas 6 tips untuk mencegah rumput liar tumbuh kembali. Jangan lupa diterapkan dan dapatkan pekarangan yang indah, ya, Lur!
(par/ahr)