Anita Tanjung ke Lulusan SMA CT Arsa Sukoharjo: Tidak Ada Kesuksesan Instan

Anita Tanjung ke Lulusan SMA CT Arsa Sukoharjo: Tidak Ada Kesuksesan Instan

Tara Wahyu NV - detikJateng
Sabtu, 28 Jun 2025 11:36 WIB
Chairman and Founder of CT Corp, Chairul Tanjung (CT) bersama istri Anita Ratnasari Tanjung melakukan groundbreaking Masjid CT ARSA di Jakarta. Anita berharap karyawan dan masyarakat dapat memakmurkan masjid ini.
Ketua Yayasan CT Arsa Foundation, Anita Ratnasari Tanjung. Foto: Andhika Prasetia
Sukoharjo -

SMA Unggulan CT Arsa Sukoharjo menggelar pelepasan siswa angkatan V. Dalam kesempatan itu Ketua Yayasan CT Arsa Foundation, Anita Ratnasari Tanjung, pun menyampaikan sejumlah pesan kepada lulusan siswa SMA Unggulan CT Arsa Sukoharjo, seperti ajakan dia untuk beradaptasi.

Pesan tersebut diungkapkan Anita saat memberikan sambutan pada pelepasan siswa angkatan V SMA Unggulan CT Arsa Sukoharjo, di Kecamatan Bendosari, Sabtu (28/6/2025).

"Ini adalah bukan akhir dari perjalanan akademik Anda. Tetapi ini adalah awal mula kalian untuk menggapai cita-cita kalian yang sesungguhnya. Kalian sudah kami berikan pondasi yang begitu kuat. Dan tentunya didikkan dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan seluruh guru, dan seluruh staf yang ada di CT Arsa," ungkap Anita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anita menyampaikan, semua butuh perjuangan dan tidak ada kesuksesan yang instan.

"Perlunya adanya perjuangan. Tidak ada kesuksesan yang instan. Semua harus diperjuangkan. Dengan tekad yang kuat, disiplin, ketekunan, kerja keras, ingat jujur. Dan juga kalian harus mempunyai strategi yang kuat," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Anita menekankan, lulusan SMA Unggulan CT Arsa harus beradaptasi di tengah lingkungan yang dinamis. Pembelajaran diri perlu terus dilakukan.

"Kita harus beradaptasi ya, ingat kata Bunda, kita harus beradaptasi dengan perkembangan dan perubahan yang begitu cepatnya. Teknologi cepat sekali berubah. Kita harus menyesuaikan diri dan harus terus dan terus belajar," ungkapnya.

Pesan lain yang disampaikan Anita kepada para lulusan yakni perlunya berada di lingkungan positif.

"Terus setelah berkreatif, inovasi, dan beradalah kalian dalam lingkungan yang positif yang selalu mendukung Anda untuk kalian menjadi sukses dan bermanfaat," tutur Anita.

Anita pun meminta lulusan agar tidak takut gagal saat berproses. Sebab kegagalan, katanya, adalah proses belajar untuk sukses.

"Kalian tentunya harus mempunyai mental yang kuat, resilien, terus belajar, jangan pernah takut gagal. Karena kegagalan itu adalah proses untuk belajar kalian menuju kesuksesan. Ingat itu. Ayahanda pun juga pernah merasakan banyaknya kegagalan. Tetapi harus ada solusi," ucapnya.

Anita berpesan agar lulusan tidak arogan. Sebab, menurutnya, pintar saja tidak cukup.

"Lulusan CT Arsa Foundation harus menjadi panutan yang baik dan panutan untuk generasi muda lainnya," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Sekolah SMA Unggulan CT Arsa Foundation Sukoharjo Usdiyanto mengatakan, pada angkatan V ini telah meluluskan 101 siswa. Mereka berasal dari keluarga kurang mampu di Jawa Tengah, DIY Yogyakarta, dan Jawa Timur.

"Sebanyak 101 siswa alumni angkatan V yang sudah dinyatakan lulus seluruhnya. Sebanyak 80 orang diterima di Perguruan Tinggi Negeri, 7 orang diterima di Perguruan Tinggi luar negeri, 7 orang di Perguruan Tinggi Swasta favorit, dan 2 orang di Politeknik. Masih ada beberapa orang yang menunggu hasil seleksi mandiri, dan jalur seleksi yang lain," kata Usdiyanto saat memberikan sambutan, Sabtu (28/6/2025).

Dijelaskan, ada satu lulusan yang sangat menonjol dalam lulusan kali, Yakni Dafa Aziz Firmansyah, siswa asal Cilacap yang diterima 15 kampus unggulan di luar negeri.

Dafa berhasil mengungguli seniornya yang lulus pada tahun lalu, Fahran Agus Ferdiansyah, yang diterima di sembilan Universitas luar negeri.

"Tahun lalu, 3 orang siswa alumni SMA CT ARSA Sukoharjo masuk Perguruan Tinggi luar negeri dengan beasiswa Indonesia Maju. Satu diantaranya sangat berprestasi, diterima 9 Perguruan Tinggi di dunia," ucapnya.

"Tahun ini dari 7 anak yang diterima di luar negeri, ada anak kami yang sangat spektakuler. Seorang anak petani dari Cilacap, ayahnya sedang menderita stroke sudah cukup lama. Ibundanya yang mencari nafkah sambil merawat suaminya. Tapi dia diterima diterima di 15 Perguruan Tinggi terkemuka di dunia. Dia adalah Dafa," sambungnya.

Usdiyanto mengatakan, SMA Unggulan CT Arsa Foundation menjadi rujukan nasional pendirian sekolah rakyat. Bahkan Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf meninjau langsung SMA Unggulan CT Arsa Sukoharjo.

"Menteri Sosial beserta jajarannya datang kesini, berdiskusi dengan kami, kami siapkan softwarenya, sistem pendidikan berasrama. Kami seleksi para calon kepala sekolah 159 untuk dipilih 53, dan kami turut melatih mereka 2 periode di Jakarta," pungkasnya.




(ahr/ahr)


Hide Ads