Menyantuni anak yatim adalah kegiatan mulia yang memiliki segudang keutamaan. Kegiatan ini dapat seorang muslim lakukan secara rutin, termasuk pada bulan Muharram. Berikut ini anjuran dan keutamaannya.
Sebelumnya, Muharram adalah bulan pertama dalam sistem penanggalan Hijriah. Bulan ini merupakan salah satu dari empat asyhurul hurum (bulan-bulan haram/suci) sehingga menjadikannya istimewa bagi umat Islam untuk memperbanyak amal baik.
Dengan seizin Allah SWT, amal-amal kebaikan tersebut akan diganjar pahala berlipat ganda. Namun, hal yang sama juga berlaku untuk kegiatan maksiat. Dosa yang dihasilkan jadi lebih besar ketimbang bulan lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di antara amalan sunnah yang diajarkan Nabi Muhammad SAW adalah puasa mutlak. Puasa ini dapat dikerjakan sesuai kemampuan setiap individu. Tidak hanya puasa, amal kebaikan lain, seperti sholat sunnah dan menyantuni anak yatim juga dianjurkan.
Apakah ada anjuran yang menyebutkan Muharram sebagai waktu khusus menyantuni anak yatim? Apa keutamaannya? Simak jawaban dari dua pertanyaan tersebut melalui uraian ringkas berikut!
Anjuran Menyantuni Anak Yatim Bulan Muharram
Dikutip dari detikHikmah, dalam Al-Quran terdapat banyak ayat yang dapat dijadikan dalil anjuran menyantuni anak yatim. Sebagai contoh, dalam surat an-Nisa ayat 36, Allah SWT berfirman:
وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ
Artinya: "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak ya tim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnusabil, serta hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri."
Pun juga dalam surat al-Baqarah:
فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۗ وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْيَتٰمٰىۗ قُلْ اِصْلَاحٌ لَّهُمْ خَيْرٌ ۗ وَاِنْ تُخَالِطُوْهُمْ فَاِخْوَانُكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ ۗ وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَاَعْنَتَكُمْ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ
Artinya: "tentang dunia dan akhirat. Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang anak-anak yatim. Katakanlah, "Memperbaiki keadaan mereka adalah baik." Jika kamu mempergauli mereka, mereka adalah saudara-saudaramu. Allah mengetahui orang yang berbuat kerusakan dan yang berbuat kebaikan. Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS al-Baqarah: 220)
Dari dua ayat di atas, sudah jelas bagi kita bahwasanya Islam memerintahkan para pemeluknya untuk memuliakan dan menyayangi anak yatim. Seorang muslim juga dilarang keras berbuat sewenang-wenang terhadap anak yatim.
Namun, adakah anjuran khusus mengenai menyantuni anak yatim pada bulan Muharram? Menurut keterangan dari laman NU Jawa Timur, menyantuni anak yatim sejatinya dianjurkan kapan pun. Oleh karena itu, Muharram tentu termasuk dan dapat dipergunakan semaksimal mungkin.
Apalagi, Muharram sebagaimana telah dijelaskan secara ringkas di atas, adalah bulan suci. Insya Allah, menyantuni anak yatim pada bulan mulia ini akan diganjar pahala kebaikan berlipat ganda. Yang terpenting, niatnya harus tulus untuk meraih ridha Allah SWT.
Abullaits Assamarqandi dalam kitab Tanbihul Ghafilin bi-Ahaditsi Sayyidul Anbiya wal Mursalin memasukkan sebuah hadits yang secara spesifik menyebut hari Asyura (10 Muharram) untuk menyantuni anak yatim.
مَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أَعْطَاهُ اللَّهُ تَعَالَى ثَوَابَ عَشْرَةِ آلافِ مَلَكٍ ، وَمَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أُعْطِيَ ثَوَابَ عَشْرَةِ آلَافِ حَاجٍّ وَمُعْتَمِرٍ وَعَشْرَةِ آلافِ شَهِيدٍ ، وَمَنْ مَسَحَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِ يَتِيمٍ يَوْمَ عَاشُورَاءَ رَفَعَ اللَّهُ تَعَالَى لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ دَرَجَةً
Artinya: Barang siapa berpuasa para hari Asyura (tanggal 10) Muharran, niscaya Allah akan memberikan seribu pahala malaikat dan pahala 10.000 pahala syuhada'. Dan barang siapa mengusap kepala yatim pada hari Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya.
Namun, keutamaan hadits di atas masih perlu dikaji ulang. Sebab, salah seorang perawi dalam hadits di atas oleh para ulama dianggap matruk (ditinggalkan). Wallahu a'lam bish-shawab.
Keutamaan Menyantuni Anak Yatim
Guna memperkuat motivasi detikers untuk lebih rajin menyantuni anak yatim, di bawah ini detikJateng hadirkan sejumlah keutamaannya:
1. Masuk Surga dengan Seizin Allah SWT
Diambil dari buku Ismail Zulkarnain oleh KH Lukman Hakim dan Abu Mansur al-Asy'ari, ada hadits berbunyi:
"Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat muslimin, memberikannya makan dan minum, pasti Allah akan masukkan ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni." (HR Tirmidzi dari Ibnu Abbas)
2. Dekat dengan Rasulullah SAW di Surga
Berdasar keterangan dari laman resmi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Rasulullah SAW pernah mengatakan bahwa kedudukannya di surga dengan orang yang mengasuh anak yatim ibarat jari telunjuk dan jari tengah. Beliau bersabda:
"'Aku dan orang yang memelihara anak yatim itu akan masuk surga seperti ini.' Nabi memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkan keduanya." (HR Bukhari)
3. Melunakkan Hati yang Keras
Dilansir buku Hijrah Maksimal: Menjadi Muslim Sesuai Sunah oleh Ipnu R Noegroho, menyantuni anak yatim dapat membuat hati yang keras menjadi lunak. Rasulullah SAW pernah bersabda:
"Sukakah kamu, jika hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu terpenuhi? Kasihilah anak yatim, usaplah mukanya, dan berilah makan dari makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu akan terpenuhi." (HR al-Albani)
4. Terjaga dari Siksaan pada Hari Kiamat
Keutamaan lain menyantuni anak yatim adalah terjaga dari siksaan pada hari Kiamat. Hal ini tercantum dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah:
"Demi Yang Mengutusku dengan haq, Allah tidak akan menyiksa pada hari Kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, serta menyayangi keyatiman serta kelemahannya." (HR Thabrani)
Demikian pembahasan ringkas mengenai anjuran menyantuni anak yatim dan keutamaannya. Semoga bermanfaat!
(par/par)