- Apakah Ada Niat Baca Surat Yasin 3 Kali Malam 1 Muharram?
- Keutamaan Baca Surat Yasin 3 Kali Malam 1 Muharram 1. Jantungnya Al-Quran 2. Diampuni Dosa-dosa yang Telah Lalu 3. Dikabulkan Hajatnya 4. Diberikan Kemudahan dari Pagi sampai Malam 5. Ganjaran Pahala Berlipat-lipat
- Bacaan Surat Yasin Lengkap
- Link Baca Surat Yasin Lengkap
Sebagian kalangan muslim akan melakukan amalan tertentu dalam rangka menyambut pergantian tahun di malam 1 Muharram. Salah satu di antaranya adalah dengan membaca Surat Yasin sebanyak 3 kali. Lantas, apakah ada bacaan niat untuk membaca Surat Yasin 3 kali malam 1 Muharram?
Dijelaskan dalam buku 'Kedahsyatan Membaca Al-Qur'an' karya Amirulloh Syarbini dan Sumantri Jamhari, Surat Yasin adalah surat ke-36 dalam Al-Quran. Surat Yasin terdiri dari 83 ayat dan termasuk dalam surat Makiyyah. Di dalam Surat Yasin berbicara banyak tentang akidah dan keimanan, termasuk kehidupan di akhirat.
Sebagai bagian dari Al-Quran, Surat Yasin menjadi salah satu bacaan yang cukup populer di kalangan muslim tertentu. Biasanya Surat Yasin akan dibaca oleh sebagian muslim pada waktu-waktu tertentu. Misalnya saja pada malam Jumat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun demikian, sebagian kalangan muslim juga turut membaca Surat Yasin di berbagai momen penting dalam Islam. Sebut saja Nisfu Syaban hingga malam 1 Muharram. Oleh sebab itulah, tidak sedikit di antara mereka yang mungkin menyimpan pertanyaan, apakah ada bacaan niat baca Surat Yasin 3 kali di malam 1 Muharram? Berikut penjelasannya.
Apakah Ada Niat Baca Surat Yasin 3 Kali Malam 1 Muharram?
Terkait dengan hal ini, belum ada dalil yang menjelaskan secara khusus tentang bacaan niat membaca Surat Yasin 3 kali di malam 1 Muharram. Bukan hanya itu saja, belum ditemukan juga dalil atau hadits yang menerangkan tentang anjuran membaca Surat Yasin sebanyak 3 kali khusus di malam 1 Muharram.
Sebaliknya, kaum muslim dapat membaca Surat Yasin kapan pun. Baik itu malam 1 Muharram maupun malam-malam yang lain. Ini dikarenakan adanya berbagai keutamaan yang bisa didapatkan oleh setiap muslim saat rutin membaca Surat Yasin.
Kemudian ada sebuah bacaan doa yang bisa diamalkan oleh kaum muslim setelah membaca Surat Yasin dari awal sampai akhir. Dikutip dari buku 'Tuntunan Doa & Zikir untuk Segala Situasi & Kebutuhan' karya Ali Akbar bin Aqil, setelah selesai membaca Surat Yasin, seseorang bisa melanjutkan dengan mengamalkan bacaan doa:
اللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلالِ وَ الْإِكْرَامِ يا ذَا الطَّوْلِ وَ الإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرُ اللأَجِينَ وَجَارُ الْمُسْتَجِيرِينَ وَ آمَانُ الْخَائِفِينَ . اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُوْمًا أَوْ مَطْرُودًا أَوْ مُقْتَزًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ
في أُمِّ الْكِتَابِ شَقَاوَتِي وَ حِرْمَانِي وَ طَرْدِي وَ اقْتَارَ رِزْقِي وَ أَثْبِتْنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ قَوْلُكَ الْحَقُّ فِي كِتَابِكَ الْمُنَزَّلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ، يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ إِلهِي بِالتَّجَنِّي الْأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَمِ الَّتِي يُفْرَقُ فِيهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ وَ يُبْرَمُ، اصْرِفْ عَنِّي مِنَ الْبَلَاءِ مَا أَعْلَمُ وَ مَا لَا أَعْلَمُ وَ أَنْتَ عَلامُ الْغُيُوبِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ وَ صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ . آمِينَ .
Alloohumma yaa dzal manni wa laa yumannu 'alaika yaa dzal jalaali wal ikroom, yaa dzath thouli wal in'aam, laa ilaaha illaa anta, zhohrul laajiin, wa jaarul mustajiiriin, wa amaanul khoo-ifiin, alloohumma in kunta katabtanii 'indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan au mahruuman au mathruudan au muqtarron 'alayya fir rizqi, famhulloohumma bi fadhlika syaqoowatii wa hirmaanii wa thordii wa iqtaaro rizqii wa atsbitnii 'indaka fii ummil kitaabi sa'iidan marzuuqon muwaaffaqon lil khoiroot. Fa innaka qulta wa qoulukal haqqu fii kitaabikal munazzali 'alaa nabiyyikal mursali, yamhulloohu maa yasyaa-u wa yutsbitu wa 'indahu ummul kitaab. Ilaahii bittajallil a'zhom fii lailatin nishfi min syahri sya'baanal mukarrom allatii yufroqu fiihaa kullu amrin hakiim wa yubrom, ishrif 'annii minal balaa-i maa a'lamu wa maa laa a'lam wa anta 'allaamul ghuyuubi birohmatika yaa arhamar roohimiin. Wa shollalloohu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa sallam. Aamiin.
Artinya: "Ya Allah, Zat pemilik anugerah, bukan penerima anugerah. Wahai Zat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai Zat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau. Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan. Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisi-Mu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugerah-Mu, dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisimu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan. Sungguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu pasti benar, di dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan dengan lisan Nabi-Mu yang terutus, Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab.
Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak di malam pertengahan bulan Sya'ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui. Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi Rahmat-Mu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau. Amin."
Keutamaan Baca Surat Yasin 3 Kali Malam 1 Muharram
Lantas, apa sajakah keutamaan membaca Surat Yasin 3 kali di malam 1 Muharram? Mengenai hal ini, belum ada dalil atau hadits yang menerangkan secara khusus tentang keutamaan mengamalkan Surat Yasin sebanyak 3 kali di malam 1 Muharram.
Sebaliknya, kamu muslim dapat mengacu pada keutamaan membaca Yasin secara umum. Ada sejumlah keutamaan yang bisa diperoleh seseorang saat mengamalkan bacaan Surat Yasin. Dihimpun dari buku 'Doa & Dzikir untuk Ibu Hamil' karya Ust K Akbar Saman dan '5 Amalan Penyuci Hati' oleh Ali Akbar bin Aqil dan Abdullah Chris, berikut beberapa di antaranya.
1. Jantungnya Al-Quran
Faedah membaca Surat Yasin pertama adalah bagian dari Al-Quran ini dikenal sebagai jantung dari Al-Quran itu sendiri. Surat Yasin dikenal sebagai Qalbul Quran. Hal tersebut dikarenakan Al-Quran merupakan inti dari seluruh surat yang ada di dalamnya.
Oleh sebab itulah, Surat Yasin juga dapat disebut sebagai jantungnya Al-Quran. Seperti disampaikan dalam sabda Rasulullah SAW:
لِكُلِّ شَيْءٍ قَلْبًا وَقَلْبُ الْقُرْآنِ يس
Artinya: "Segala sesuatu ada hatinya. Hatinya Al-Qur'an adalah surah Yasin." (HR. Ad-Darimy, At-Turmudzi)
2. Diampuni Dosa-dosa yang Telah Lalu
Kemudian, keutamaan membaca Surat Yasin juga diharapkan dapat menjadi wujud upaya bagi seorang hamba untuk memohon kepada Allah SWT. Ini tak terlepas dari keutamaannya yang dapat memberikan ganjaran berupa ampunan dari Allah SWT terhadap dosa-dosa yang telah lalu. Tertuang di dalam sebuah riwayat hadits yang menyebutkan Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَرَأَ يَس فِي لَيْلَةٍ اِبْتِغَاءَ وَجْهِ اللَّهِ غُفِرَ لَهُ
Artinya: "Siapa yang membaca Surat Yasin pada suatu malam, karena Allah, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang lalu." (HR. Ibnu Sunni dan Ibnu Hibban)
3. Dikabulkan Hajatnya
Membaca Surat Yasin tidak hanya dapat dilakukan di malam hari saja, tapi juga pagi hari. Apabila seseorang membaca Surat Yasin di pagi hari, maka dapat menerima ganjaran berupa kemudahan dalam meraih hajat-hajatnya.
Atha' bin Rabbah dalam sebuah riwayat menyebutkan sabda Rasulullah SAW. Melalui riwayat tersebut disampaikan Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَرَأَ يس فِي صَدْرِ النَّهَارِ قُضِيَتْ حَوَائِجُهُ
Artinya: "Siapa yang membaca Surat Yasin pada awal pagi, seluruh hajatnya akan dikabulkan oleh Allah." (HR. Darimi).
4. Diberikan Kemudahan dari Pagi sampai Malam
Surat Yasin yang dibaca pada pagi dan malam hari ternyata juga memberikan keutamaan tersendiri bagi siapa saja yang melakukannya. Hal ini juga telah tertuang di dalam riwayat hadits lainnya.
Dikatakan oleh Abdullah bin Abbas tentang kemudahan yang akan didapatkan bagi siapa saja yang membaca Surat Yasin, baik itu di waktu pagi atau malam hari. Riwayat tersebut menyebutkan:
"Siapa yang membaca Surat Yasin pada waktu pagi, maka Allah memberinya kemudahan pada hari itu hingga sore harinya. Siapa yang membacanya di awal malam, maka Allah memberinya kemudahan sepanjang malam itu sampai pagi hari." (HR. Darimi)
5. Ganjaran Pahala Berlipat-lipat
Kemudian keutamaan membaca Surat Yasin juga akan mendapatkan ganjaran berupa pahala yang berlipat-lipat. Hal ini juga telah disampaikan dalam sebuah riwayat hadits. Sebagaimana diriwayatkan Rasulullah SAW bersabda:
وَمَنْ قَرَأَ يس كتب الله لَهُ بِقِرائَتِهَا قِرائَةَ الْقُرْآنِ عَشْرَ مَرَّاتٍ
Artinya: "Orang yang membaca surah Yasin 1 kali, akan mendapatkan pahala 10 kali membaca Al-Qur'an." (HR. Ad-Darimy, At-Turmudzi)
Bacaan Surat Yasin Lengkap
Dirangkum dari Al-Quran digital yang dibagikan melalui laman NU Online, berikut bacaan Surat Yasin lengkap dari ayat 1-83:
يٰسۤۚ ١
Yâ sîn.
Artinya: "Yā Sīn."
وَالْقُرْاٰنِ الْحَكِيْمِۙ ٢
"Wal-qur'ânil-ḫakîm."
Artinya: "Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah,"
اِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِيْنَۙ ٣
Innaka laminal-mursalîn.
Artinya: "sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad) benar-benar salah seorang dari rasul-rasul"
عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍۗ ٤
'Alâ shirâthim mustaqîm.
Artinya: "(yang berada) di atas jalan yang lurus,"
تَنْزِيْلَ الْعَزِيْزِ الرَّحِيْمِۙ ٥
Tanzîlal-'azîzir-raḫîm.
Artinya: "(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang,"
لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَّآ اُنْذِرَ اٰبَاۤؤُهُمْ فَهُمْ غٰفِلُوْنَ ٦
Litundzira qaumam mâ undzira âbâ'uhum fa hum ghâfilûn.
Artinya: "agar engkau (Nabi Muhammad) memberi peringatan kepada suatu kaum yang nenek moyang mereka belum pernah diberi peringatan, sehingga mereka lalai."
لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلٰٓى اَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ ٧
Laqad ḫaqqal-qaulu 'alâ aktsarihim fa hum lâ yu'minûn.
Artinya: "Sungguh, benar-benar berlaku perkataan (ketetapan takdir) terhadap kebanyakan mereka, maka mereka tidak akan beriman."
اِنَّا جَعَلْنَا فِيْٓ اَعْنَاقِهِمْ اَغْلٰلًا فَهِيَ اِلَى الْاَذْقَانِ فَهُمْ مُّقْمَحُوْنَ ٨
Innâ ja'alnâ fî a'nâqihim aghlâlan fa hiya ilal-adzqâni fa hum muqmaḫûn.
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu (tangan mereka yang terbelenggu diangkat) ke dagu, karena itu mereka tertengadah."
وَجَعَلْنَا مِنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ سَدًّا وَّمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَاَغْشَيْنٰهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُوْنَ ٩
Wa ja'alnâ mim baini aidîhim saddaw wa min khalfihim saddan fa aghsyainâhum fa hum lâ yubshirûn.
Artinya: "Kami memasang penghalang di hadapan mereka dan di belakang mereka, sehingga Kami menutupi (pandangan) mereka. Mereka pun tidak dapat melihat."
وَسَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ ١٠
Wa sawâ'un 'alaihim a andzartahum am lam tundzir-hum lâ yu'minûn.
Artinya: "Sama saja bagi mereka, apakah engkau (Nabi Muhammad) memberi peringatan kepada mereka atau tidak. Mereka (tetap) tidak akan beriman."
اِنَّمَا تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمٰنَ بِالْغَيْبِۚ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَّاَجْرٍ كَرِيْمٍ ١١
Innamâ tundziru manittaba'adz-dzikra wa khasyiyar-raḫmâna bil-ghaîb, fa basysyir-hu bimaghfiratiw wa ajring karîm.
Artinya: "Sesungguhnya engkau (Nabi Muhammad) hanya (bisa) memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikutinya dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih tanpa melihat-Nya. Berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia."
اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰثَارَهُمْۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْٓ اِمَامٍ مُّبِيْنٍࣖ ١٢
Innâ naḫnu nuḫyil-mautâ wa naktubu mâ qaddamû wa âtsârahum, wa kulla syai'in aḫshainâhu fî imâmim mubîn.
Artinya: "Sesungguhnya Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati dan Kami (pulalah) yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab induk yang nyata (Lauh Mahfuz)."
وَاضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلًا اَصْحٰبَ الْقَرْيَةِۘ اِذْ جَاۤءَهَا الْمُرْسَلُوْنَۚ ١٣
Wadlrib lahum matsalan ash-ḫâbal-qaryah, idz jâ'ahal-mursalûn.
Artinya: "Buatlah suatu perumpamaan bagi mereka (kaum kafir Makkah), yaitu penduduk suatu negeri, ketika para utusan datang kepada mereka,"
اِذْ اَرْسَلْنَآ اِلَيْهِمُ اثْنَيْنِ فَكَذَّبُوْهُمَا فَعَزَّزْنَا بِثَالِثٍ فَقَالُوْٓا اِنَّآ اِلَيْكُمْ مُّرْسَلُوْنَ ١٤
Idz arsalnâ ilaihimutsnaini fa kadzdzabûhumâ fa 'azzaznâ bitsâlitsin fa qâlû innâ ilaikum mursalûn.
Artinya: "(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya. Kemudian Kami menguatkan dengan (utusan) yang ketiga. Maka, ketiga (utusan itu) berkata, 'Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu'."
قَالُوْا مَآ اَنْتُمْ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَاۙ وَمَآ اَنْزَلَ الرَّحْمٰنُ مِنْ شَيْءٍۙ اِنْ اَنْتُمْ اِلَّا تَكْذِبُوْنَ ١٥
Qâlû mâ antum illâ basyarum mitslunâ wa mâ anzalar-raḫmânu min syai'in in antum illâ takdzibûn.
Artinya: "Mereka (penduduk negeri) menjawab, 'Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami. (Allah) Yang Maha Pengasih tidak (pernah) menurunkan sesuatu apa pun. Kamu hanyalah berdusta'."
قَالُوْا رَبُّنَا يَعْلَمُ اِنَّآ اِلَيْكُمْ لَمُرْسَلُوْنَ ١٦
Qâlû rabbunâ ya'lamu innâ ilaikum lamursalûn.
Artinya: "Mereka (para rasul) berkata, 'Tuhan kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami benar-benar para utusan(-Nya) kepadamu'."
وَمَا عَلَيْنَآ اِلَّا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ ١٧
Wa mâ 'alainâ illal-balâghul-mubîn.
Artinya: "'Adapun kewajiban kami hanyalah menyampaikan (perintah Allah) yang jelas'."
قَالُوْٓا اِنَّا تَطَيَّرْنَا بِكُمْۚ لَىِٕنْ لَّمْ تَنْتَهُوْا لَنَرْجُمَنَّكُمْ وَلَيَمَسَّنَّكُمْ مِّنَّا عَذَابٌ اَلِيْمٌ ١٨
Qâlû innâ tathayyarnâ bikum, la'il lam tantahû lanarjumannakum wa layamassannakum minnâ 'adzâbun alîm.
Artinya: "Mereka (penduduk negeri) menjawab, 'Sesungguhnya kami bernasib malang karenamu. Sungguh, jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami merajam kamu dan kamu pasti akan merasakan siksaan yang pedih dari kami'."
قَالُوْا طَاۤىِٕرُكُمْ مَّعَكُمْۗ اَىِٕنْ ذُكِّرْتُمْۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُوْنَ ١٩
Qâlû thâ'irukum ma'akum, a in dzukkirtum, bal antum qaumum musrifûn.
Artinya: "Mereka (para rasul) berkata, 'Kemalangan kamu itu (akibat perbuatan) kamu sendiri. Apakah karena kamu diberi peringatan, (lalu kamu menjadi malang)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas'."
وَجَاۤءَ مِنْ اَقْصَا الْمَدِيْنَةِ رَجُلٌ يَّسْعٰى قَالَ يٰقَوْمِ اتَّبِعُوا الْمُرْسَلِيْنَۙ ٢٠
Wa jâ'a min aqshal-madînati rajuluy yas'â qâla yâ qaumittabi'ul-mursalîn.
Artinya: "Datanglah dengan bergegas dari ujung kota, seorang laki-laki. Dia berkata, 'Wahai kaumku, ikutilah para rasul itu!'"
اتَّبِعُوْا مَنْ لَّا يَسْـَٔلُكُمْ اَجْرًا وَّهُمْ مُّهْتَدُوْنَ ٢١
Ittabi'û mal lâ yas'alukum ajraw wa hum muhtadûn.
Artinya: "Ikutilah orang yang tidak meminta imbalan (dalam berdakwah) kepadamu. Mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk."
وَمَا لِيَ لَآ اَعْبُدُ الَّذِيْ فَطَرَنِيْ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ ٢٢
Wa mâ liya lâ a'budulladzî fatharanî wa ilaihi turja'ûn.
Artinya: "Apa (alasanku) untuk tidak menyembah (Allah) yang telah menciptakanku dan hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan."
ءَاَتَّخِذُ مِنْ دُوْنِهٖٓ اٰلِهَةً اِنْ يُّرِدْنِ الرَّحْمٰنُ بِضُرٍّ لَّا تُغْنِ عَنِّيْ شَفَاعَتُهُمْ شَيْـًٔا وَّلَا يُنْقِذُوْنِۚ ٢٣
A attakhidzu min dûnihî âlihatan iy yuridnir-raḫmânu bidlurril lâ tughni 'annî syafâ'atuhum syai'aw wa lâ yungqidzûn.
Artinya: "Mengapa aku (harus) mengambil sembahan-sembahan selain-Nya? Jika (Allah) Yang Maha Pengasih menghendaki bencana terhadapku, pasti pertolongan mereka tidak berguna sama sekali bagi diriku dan mereka (juga) tidak dapat menyelamatkanku."
اِنِّيْٓ اِذًا لَّفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ ٢٤
Innî idzal lafî dlalâlim mubîn.
Artinya: "Sesungguhnya aku (jika berbuat) begitu, pasti berada dalam kesesatan yang nyata."
اِنِّيْٓ اٰمَنْتُ بِرَبِّكُمْ فَاسْمَعُوْنِۗ ٢٥
Innî âmantu birabbikum fasma'ûn.
Artinya: "'Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu. Maka, dengarkanlah (pengakuan)-ku'."
قِيْلَ ادْخُلِ الْجَنَّةَۗ قَالَ يٰلَيْتَ قَوْمِيْ يَعْلَمُوْنَۙ ٢٦
Qîladkhulil-jannah, qâla yâ laita qaumî ya'lamûn.
Artinya: "Dikatakan (kepadanya), 'Masuklah ke surga.' Dia (laki-laki itu) berkata, 'Aduhai, sekiranya kaumku mengetahui,"
بِمَا غَفَرَ لِيْ رَبِّيْ وَجَعَلَنِيْ مِنَ الْمُكْرَمِيْنَ ٢٧
Bimâ ghafara lî rabbî wa ja'alanî minal-mukramîn.
Artinya: "(bagaimana) Tuhanku mengampuniku dan menjadikanku termasuk orang-orang yang dimuliakan'."
۞ وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلٰى قَوْمِهٖ مِنْۢ بَعْدِهٖ مِنْ جُنْدٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَمَا كُنَّا مُنْزِلِيْنَ ٢٨
Wa mâ anzalnâ 'alâ qaumihî mim ba'dihî min jundim minas-samâ'i wa mâ kunnâ munzilîn.
Artinya: "Setelah dia (dibunuh), Kami tidak menurunkan satu pasukan pun dari langit kepada kaumnya dan Kami tidak perlu menurunkannya."
اِنْ كَانَتْ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً فَاِذَا هُمْ خٰمِدُوْنَ ٢٩
Ing kânat illâ shaiḫataw wâḫidatan fa idzâ hum khâmidûn.
Artinya: "(Azab mereka) itu cukup dengan satu teriakan saja. Maka, seketika itu mereka mati."
يٰحَسْرَةً عَلَى الْعِبَادِۚ مَا يَأْتِيْهِمْ مِّنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ ٣٠
Yâ ḫasratan 'alal-'ibâd, mâ ya'tîhim mir rasûlin illâ kânû bihî yastahzi'ûn.
Artinya: "Alangkah besar penyesalan diri para hamba itu. Setiap datang seorang rasul kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokkannya."
اَلَمْ يَرَوْا كَمْ اَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِّنَ الْقُرُوْنِ اَنَّهُمْ اِلَيْهِمْ لَا يَرْجِعُوْنَ ٣١
A lam yarau kam ahlaknâ qablahum minal-qurûni annahum ilaihim lâ yarji'ûn.
Artinya: "Tidakkah mereka mengetahui berapa banyak umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan. Mereka (setelah binasa) tidak ada yang kembali kepada mereka (di dunia)."
وَاِنْ كُلٌّ لَّمَّا جَمِيْعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُوْنَࣖ ٣٢
Wa ing kullul lammâ jamî'ul ladainâ muḫdlarûn.
Artinya: "Tidak ada satu (umat) pun, kecuali semuanya akan dihadirkan kepada Kami (untuk dihisab)."
وَاٰيَةٌ لَّهُمُ الْاَرْضُ الْمَيْتَةُۖ اَحْيَيْنٰهَا وَاَخْرَجْنَا مِنْهَا حَبًّا فَمِنْهُ يَأْكُلُوْنَ ٣٣
Wa âyatul lahumul-ardlul-maitatu aḫyainâhâ wa akhrajnâ min-hâ ḫabban fa min-hu ya'kulûn.
Artinya: "Suatu tanda (kekuasaan-Nya) bagi mereka adalah bumi yang mati (tandus lalu) Kami menghidupkannya dan mengeluarkan darinya biji-bijian kemudian dari (biji-bijian) itu mereka makan."
وَجَعَلْنَا فِيْهَا جَنّٰتٍ مِّنْ نَّخِيْلٍ وَّاَعْنَابٍ وَّفَجَّرْنَا فِيْهَا مِنَ الْعُيُوْنِۙ ٣٤
Wa ja'alnâ fîhâ jannâtim min nakhîliw wa a'nâbiw wa fajjarnâ fîhâ minal-'uyûn.
Artinya: "Kami (juga) menjadikan padanya (bumi) kebun-kebun kurma dan anggur serta Kami memancarkan padanya beberapa mata air."
لِيَأْكُلُوْا مِنْ ثَمَرِهٖۙ وَمَا عَمِلَتْهُ اَيْدِيْهِمْۗ اَفَلَا يَشْكُرُوْنَ ٣٥
Liya'kulû min tsamarihî wa mâ 'amilat-hu aidîhim, a fa lâ yasykurûn.
Artinya: "agar mereka dapat makan dari buahnya, dan dari hasil usaha tangan mereka. Mengapa mereka tidak bersyukur?"
سُبْحٰنَ الَّذِيْ خَلَقَ الْاَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْۢبِتُ الْاَرْضُ وَمِنْ اَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُوْنَ ٣٦
Sub-ḫânalladzî khalaqal-azwâja kullahâ mimmâ tumbitul-ardlu wa min anfusihim wa mimmâ lâ ya'lamûn.
Artinya: "Maha Suci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri maupun dari apa yang tidak mereka ketahui."
وَاٰيَةٌ لَّهُمُ الَّيْلُۖ نَسْلَخُ مِنْهُ النَّهَارَ فَاِذَا هُمْ مُّظْلِمُوْنَۙ ٣٧
Wa âyatul lahumul-lailu naslakhu min-hun-nahâra fa idzâ hum mudhlimûn.
Artinya: "Suatu tanda juga (atas kekuasaan Allah) bagi mereka adalah malam. Kami pisahkan siang dari (malam) itu. Maka, seketika itu mereka (berada dalam) kegelapan."
وَالشَّمْسُ تَجْرِيْ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَاۗ ذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِۗ ٣٨
Wasy-syamsu tajrî limustaqarril lahâ, dzâlika taqdîrul-'azîzil-'alîm.
Artinya: "(Suatu tanda juga atas kekuasaan Allah bagi mereka adalah) matahari yang berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui."
وَالْقَمَرَ قَدَّرْنٰهُ مَنَازِلَ حَتّٰى عَادَ كَالْعُرْجُوْنِ الْقَدِيْمِ ٣٩
Wal-qamara qaddarnâhu manâzila ḫattâ 'âda kal-'urjûnil-qadîm.
Artinya: "(Begitu juga) bulan, Kami tetapkan bagi(-nya) tempat-tempat peredaran sehingga (setelah ia sampai ke tempat peredaran yang terakhir,) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua."
لَا الشَّمْسُ يَنْۢبَغِيْ لَهَآ اَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا الَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِۗ وَكُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ ٤٠
Lasy-syamsu yambaghî lahâ an tudrikal-qamara wa lal-lailu sâbiqun-nahâr, wa kullun fî falakiy yasbaḫûn.
Artinya: "Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya."
وَاٰيَةٌ لَّهُمْ اَنَّا حَمَلْنَا ذُرِّيَّتَهُمْ فِى الْفُلْكِ الْمَشْحُوْنِۙ ٤١
Wa âyatul lahum annâ ḫamalnâ dzurriyyatahum fil-fulkil-masy-ḫûn.
Artinya: "Suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bahwa Kami mengangkut keturunan mereka dalam kapal yang penuh muatan."
وَخَلَقْنَا لَهُمْ مِّنْ مِّثْلِهٖ مَا يَرْكَبُوْنَ ٤٢
Wa khalaqnâ lahum mim mitslihî mâ yarkabûn.
Artinya: "(Begitu juga) Kami menciptakan untuk mereka dari jenis itu angkutan (lain) yang mereka kendarai."
وَاِنْ نَّشَأْ نُغْرِقْهُمْ فَلَا صَرِيْخَ لَهُمْ وَلَاهُمْ يُنْقَذُوْنَۙ ٤٣
Wa in nasya' nughriq-hum fa lâ sharîkha lahum wa lâ hum yungqadzûn.
Artinya: "Jika Kami menghendaki, Kami akan menenggelamkan mereka. Kemudian, tidak ada penolong bagi mereka dan tidak (pula) mereka diselamatkan."
اِلَّا رَحْمَةً مِّنَّا وَمَتَاعًا اِلٰى حِيْنٍ ٤٤
Illâ raḫmatam minnâ wa matâ'an ilâ ḫîn.
Artinya: "Akan tetapi, (Kami menyelamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberi mereka kesenangan hidup sampai waktu tertentu."
وَاِذَا قِيْلَ لَهُمُ اتَّقُوْا مَا بَيْنَ اَيْدِيْكُمْ وَمَا خَلْفَكُمْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ ٤٥
Wa idzâ qîla lahumuttaqû mâ baina aidîkum wa mâ khalfakum la'allakum tur-ḫamûn.
Artinya: "Ketika dikatakan kepada mereka, 'Takutlah kamu akan (siksa) yang ada di hadapanmu (di dunia) dan azab yang ada di belakangmu (akhirat) agar kamu mendapat rahmat,' (maka mereka berpaling)."
وَمَا تَأْتِيْهِمْ مِّنْ اٰيَةٍ مِّنْ اٰيٰتِ رَبِّهِمْ اِلَّا كَانُوْا عَنْهَا مُعْرِضِيْنَ ٤٦
Wa mâ ta'tîhim min âyatim min âyâti rabbihim illâ kânû 'an-hâ mu'ridlîn.
Artinya: "Tidak satu pun dari tanda-tanda (kebesaran) Tuhan datang kepada mereka, kecuali mereka berpaling darinya."
وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ اَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُۙ قَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنُطْعِمُ مَنْ لَّوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ اَطْعَمَهٗٓۖ اِنْ اَنْتُمْ اِلَّا فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ ٤٧
Wa idzâ qîla lahum anfiqû mimmâ razaqakumullâhu qâlalladzîna kafarû lilladzîna âmanû a nuth'imu mal lau yasyâ'ullâhu ath'amahû in antum illâ fî dlalâlim mubîn.
Artinya: "Apabila dikatakan kepada mereka, 'Infakkanlah sebagian rezeki yang diberikan Allah kepadamu,' orang-orang yang kufur itu berkata kepada orang-orang yang beriman, 'Apakah pantas kami memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki, Dia akan memberinya makan? Kamu benar-benar dalam kesesatan yang nyata'."
وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْوَعْدُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ ٤٨
Wa yaqûlûna matâ hâdzal-wa'du ing kuntum shâdiqîn.
Artinya: "Mereka berkata, 'Kapankah janji (hari Kebangkitan) ini (terjadi) jika kamu orang-orang benar?'"
مَا يَنْظُرُوْنَ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُوْنَ ٤٩
Mâ yandhurûna illâ shaiḫataw wâḫidatan ta'khudzuhum wa hum yakhishshimûn.
Artinya: "Mereka hanya menunggu satu teriakan yang akan membinasakan mereka saat mereka (sibuk) bertengkar (tentang urusan dunia)."
فَلَا يَسْتَطِيْعُوْنَ تَوْصِيَةً وَّلَآ اِلٰٓى اَهْلِهِمْ يَرْجِعُوْنَࣖ ٥٠
Fa lâ yastathî'ûna taushiyataw wa lâ ilâ ahlihim yarji'ûn.
Artinya: "Oleh sebab itu, mereka tidak dapat berwasiat dan tidak dapat kembali kepada keluarganya."
وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِ فَاِذَا هُمْ مِّنَ الْاَجْدَاثِ اِلٰى رَبِّهِمْ يَنْسِلُوْنَ ٥١
Wa nufikha fish-shûri fa idzâ hum minal-ajdâtsi ilâ rabbihim yansilûn.
Artinya: "Sangkakala pun ditiup dan seketika itu mereka bergerak cepat dari kuburnya menuju kepada Tuhannya."
قَالُوْا يٰوَيْلَنَا مَنْۢ بَعَثَنَا مِنْ مَّرْقَدِنَاۜ هٰذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمٰنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُوْنَ ٥٢
Qâlû yâ wailanâ mam ba'atsanâ mim marqadinâ hâdzâ mâ wa'adar-raḫmânu wa shadaqal-mursalûn.
Artinya: "Mereka berkata, 'Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?' (Lalu, dikatakan kepada mereka,) 'Inilah yang dijanjikan (Allah) Yang Maha Pengasih dan benarlah para rasul(-Nya)'."
اِنْ كَانَتْ اِلَّا صَيْحَةً وَّاحِدَةً فَاِذَا هُمْ جَمِيْعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُوْنَ ٥٣
Ing kânat illâ shaiḫataw wâḫidatan fa idzâ hum jamî'ul ladainâ muḫdlarûn.
Artinya: "Teriakan itu hanya sekali saja, maka seketika itu mereka semua dihadapkan kepada Kami (untuk dihisab)."
فَالْيَوْمَ لَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا وَّلَا تُجْزَوْنَ اِلَّا مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ٥٤
Fal-yauma lâ tudhlamu nafsun syai'aw wa lâ tujzauna illâ mâ kuntum ta'malûn.
Artinya: "Pada hari itu tidak ada sama sekali orang yang dirugikan sedikit pun. Kamu tidak akan diberi balasan, kecuali atas apa yang telah kamu kerjakan."
اِنَّ اَصْحٰبَ الْجَنَّةِ الْيَوْمَ فِيْ شُغُلٍ فٰكِهُوْنَۚ ٥٥
Inna ash-ḫâbal-jannatil-yauma fî syughulin fâkihûn.
Artinya: "Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu berada dalam kesibukan (sehingga tidak sempat berpikir tentang penghuni neraka) lagi bersenang-senang."
هُمْ وَاَزْوَاجُهُمْ فِيْ ظِلٰلٍ عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِ مُتَّكِــُٔوْنَۚ ٥٦
Hum wa azwâjuhum fî dhilâlin 'alal-arâ'iki muttaki'ûn.
Artinya: "Mereka dan pasangan-pasangannya berada dalam tempat yang teduh sambil berbaring di atas ranjang berkelambu."
لَهُمْ فِيْهَا فَاكِهَةٌ وَّلَهُمْ مَّا يَدَّعُوْنَۚ ٥٧
Lahum fîhâ fâkihatuw wa lahum mâ yadda'ûn.
Artinya: "Di (surga) itu mereka memperoleh buah-buahan dan apa saja yang mereka inginkan."
سَلٰمٌۗ قَوْلًا مِّنْ رَّبٍّ رَّحِيْمٍ ٥٨
Salâm, qaulam mir rabbir raḫîm.
Artinya: "(Kepada mereka dikatakan,) 'Salam sejahtera' sebagai ucapan dari Tuhan Yang Maha Penyayang."
وَامْتَازُوا الْيَوْمَ اَيُّهَا الْمُجْرِمُوْنَ ٥٩
Wamtâzul-yauma ayyuhal-mujrimûn.
Artinya: "(Dikatakan kepada orang-orang kafir,) 'Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, wahai para pendurhaka!"
اَلَمْ اَعْهَدْ اِلَيْكُمْ يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ اَنْ لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطٰنَۚ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ ٦٠
A lam a'had ilaikum yâ banî âdama al lâ ta'budusy-syaithân, innahû lakum 'aduwwum mubîn.
Artinya: "Bukankah Aku telah berpesan kepadamu dengan sungguh-sungguh, wahai anak cucu Adam, bahwa janganlah kamu menyembah setan? Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kamu."
وَاَنِ اعْبُدُوْنِيْۗ هٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيْمٌ ٦١
Wa ani'budûnî, hâdzâ shirâthum mustaqîm.
Artinya: "(Begitu juga bahwa) sembahlah Aku. Inilah jalan yang lurus'."
وَلَقَدْ اَضَلَّ مِنْكُمْ جِبِلًّا كَثِيْرًاۗ اَفَلَمْ تَكُوْنُوْا تَعْقِلُوْنَ ٦٢
Wa laqad adlalla mingkum jibillang katsîrâ, a fa lam takûnû ta'qilûn.
Artinya: "Sungguh, ia (setan itu) benar-benar telah menyesatkan sangat banyak orang dari kamu. Maka, apakah kamu tidak mengerti?"
هٰذِهٖ جَهَنَّمُ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ ٦٣
Hâdzihî jahannamullatî kuntum tû'adûn.
Artinya: "Inilah (neraka) Jahanam yang dahulu telah diperingatkan kepadamu."
اِصْلَوْهَا الْيَوْمَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُوْنَ ٦٤
Ishlauhal-yauma bimâ kuntum takfurûn.
Artinya: "Masuklah ke dalamnya pada hari ini karena dahulu kamu mengingkarinya."
اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلٰٓى اَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَآ اَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ اَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ ٦٥
Al-yauma nakhtimu 'alâ afwâhihim wa tukallimunâ aidîhim wa tasy-hadu arjuluhum bimâ kânû yaksibûn.
Artinya: "Pada hari ini Kami membungkam mulut mereka. Tangan merekalah yang berkata kepada Kami dan kaki merekalah yang akan bersaksi terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan."
وَلَوْ نَشَاۤءُ لَطَمَسْنَا عَلٰٓى اَعْيُنِهِمْ فَاسْتَبَقُوا الصِّرَاطَ فَاَنّٰى يُبْصِرُوْنَ ٦٦
Walau nasyâ'u lathamasnâ 'alâ a'yunihim fastabaqush-shirâtha fa annâ yubshirûn.
Artinya: "Seandainya Kami menghendaki, pastilah Kami akan menghapus penglihatan (membutakan) mereka sehingga mereka berlomba-lomba (mencari) jalan (selamat). Maka, bagaimana mungkin mereka dapat melihat?"
وَلَوْ نَشَاۤءُ لَمَسَخْنٰهُمْ عَلٰى مَكَانَتِهِمْ فَمَا اسْتَطَاعُوْا مُضِيًّا وَّلَا يَرْجِعُوْنَࣖ ٦٧
Walau nasyâ'u lamasakhnâhum 'alâ makânatihim famastathâ'û mudliyyaw wa lâ yarji'ûn.
Artinya: "Seandainya Kami menghendaki, pastilah Kami akan mengubah bentuk mereka di tempat mereka berada, sehingga mereka tidak sanggup meneruskan perjalanan dan juga tidak sanggup pulang kembali."
وَمَنْ نُّعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِى الْخَلْقِۗ اَفَلَا يَعْقِلُوْنَ ٦٨
Wa man nu'ammir-hu nunakkis-hu fil-khalq, a fa lâ ya'qilûn.
Artinya: "Siapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami balik proses penciptaannya (dari kuat menuju lemah). Maka, apakah mereka tidak mengerti?"
وَمَا عَلَّمْنٰهُ الشِّعْرَ وَمَا يَنْۢبَغِيْ لَهٗۗ اِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ وَّقُرْاٰنٌ مُّبِيْنٌۙ ٦٩
Wa mâ 'allamnâhusy-syi'ra wa mâ yambaghî lah, in huwa illâ dzikruw wa qur'ânum mubîn.
Artinya: "Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Nabi Muhammad) dan (bersyair) itu tidaklah pantas baginya. (Wahyu yang Kami turunkan kepadanya) itu tidak lain hanyalah pelajaran dan Al-Qur'an yang jelas,"
لِّيُنْذِرَ مَنْ كَانَ حَيًّا وَّيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكٰفِرِيْنَ ٧٠
Liyundzira mang kâna ḫayyaw wa yaḫiqqal-qaulu 'alal-kâfirîn.
Artinya: "agar dia (Nabi Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan agar ketetapan (azab) terhadap orang-orang kafir itu menjadi pasti."
اَوَلَمْ يَرَوْا اَنَّا خَلَقْنَا لَهُمْ مِّمَّا عَمِلَتْ اَيْدِيْنَآ اَنْعَامًا فَهُمْ لَهَا مٰلِكُوْنَ ٧١
A wa lam yarau annâ khalaqnâ lahum mimmâ 'amilat aidînâ an'âman fa hum lahâ mâlikûn.
Artinya: "Tidakkah mereka mengetahui bahwa Kami telah menciptakan untuk mereka hewan-hewan ternak dari ciptaan tangan Kami (sendiri), lalu mereka menjadi pemiliknya?"
وَذَلَّلْنٰهَا لَهُمْ فَمِنْهَا رَكُوْبُهُمْ وَمِنْهَا يَأْكُلُوْنَ ٧٢
Wa dzallalnâhâ lahum fa min-hâ rakûbuhum wa min-hâ ya'kulûn.
Artinya: "Kami menjadikannya (hewan-hewan itu) tunduk kepada mereka. Sebagian di antaranya menjadi tunggangan mereka dan sebagian (lagi) mereka makan."
وَلَهُمْ فِيْهَا مَنَافِعُ وَمَشَارِبُۗ اَفَلَا يَشْكُرُوْنَ ٧٣
Wa lahum fîhâ manâfi'u wa masyârib, a fa lâ yasykurûn.
Artinya: "Pada dirinya (hewan-hewan ternak itu) terdapat berbagai manfaat dan minuman untuk mereka. Apakah mereka tidak bersyukur?"
وَاتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ اٰلِهَةً لَّعَلَّهُمْ يُنْصَرُوْنَۗ ٧٤
Wattakhadzû min dûnillâhi âlihatal la'allahum yunsharûn.
Artinya: "Mereka menjadikan sesembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan."
لَا يَسْتَطِيْعُوْنَ نَصْرَهُمْۙ وَهُمْ لَهُمْ جُنْدٌ مُّحْضَرُوْنَ ٧٥
Lâ yastathî'ûna nashrahum wa hum lahum jundum muḫdlarûn.
Artinya: "(Sesembahan) itu tidak mampu menolong mereka, padahal (sesembahan) itu adalah tentara yang dihadirkan untuk menjaganya."
فَلَا يَحْزُنْكَ قَوْلُهُمْۘ اِنَّا نَعْلَمُ مَا يُسِرُّوْنَ وَمَا يُعْلِنُوْنَ ٧٦
Fa lâ yaḫzungka qauluhum, innâ na'lamu mâ yusirrûna wa mâ yu'linûn.
Artinya: "Maka, jangan sampai ucapan mereka membuat engkau (Nabi Muhammad) bersedih hati. Sesungguhnya Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan."
اَوَلَمْ يَرَ الْاِنْسَانُ اَنَّا خَلَقْنٰهُ مِنْ نُّطْفَةٍ فَاِذَا هُوَ خَصِيْمٌ مُّبِيْنٌ ٧٧
A wa lam yaral-insânu annâ khalaqnâhu min nuthfatin fa idzâ huwa khashîmum mubîn.
Artinya: "Tidakkah manusia mengetahui bahwa Kami menciptakannya dari setetes mani? Kemudian tiba-tiba saja dia menjadi musuh yang nyata."
وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَّنَسِيَ خَلْقَهٗۗ قَالَ مَنْ يُّحْيِ الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيْمٌ ٧٨
Wa dlaraba lanâ matsalaw wa nasiya khalqah, qâla may yuḫyil-'idhâma wa hiya ramîm.
Artinya: "Dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal penciptaannya. Dia berkata, 'Siapakah yang bisa menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?'"
قُلْ يُحْيِيْهَا الَّذِيْٓ اَنْشَاَهَآ اَوَّلَ مَرَّةٍۗ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيْمٌۙ ٧٩
Qul yuḫyîhalladzî ansya'ahâ awwala marrah, wa huwa bikulli khalqin 'alîm.
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), 'Yang akan menghidupkannya adalah Zat yang menciptakannya pertama kali. Dia Maha Mengetahui setiap makhluk."
ࣙالَّذِيْ جَعَلَ لَكُمْ مِّنَ الشَّجَرِ الْاَخْضَرِ نَارًاۙ فَاِذَآ اَنْتُمْ مِّنْهُ تُوْقِدُوْنَ ٨٠
Alladzî ja'ala lakum minasy-syajaril-akhdlari nâran fa idzâ antum min-hu tûqidûn.
Artinya: "(Dialah) yang menjadikan api untukmu dari kayu yang hijau. Kemudian, seketika itu kamu menyalakan (api) darinya'."
اَوَلَيْسَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنْ يَّخْلُقَ مِثْلَهُمْۗ بَلٰى وَهُوَ الْخَلّٰقُ الْعَلِيْمُ ٨١
A wa laisalladzî khalaqas-samâwâti wal-ardla biqâdirin 'alâ ay yakhluqa mitslahum, balâ wa huwal-khallâqul-'alîm.
Artinya: "Bukankah Zat yang menciptakan langit dan bumi mampu menciptakan manusia yang serupa mereka itu (di akhirat kelak)? Benar. Dialah yang Maha Banyak Mencipta lagi Maha Mengetahui."
اِنَّمَآ اَمْرُهٗٓ اِذَآ اَرَادَ شَيْـًٔاۖ اَنْ يَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ ٨٢
Innamâ amruhû idzâ arâda syai'an ay yaqûla lahû kun fa yakûn.
Artinya: "Sesungguhnya ketetapan-Nya, jika Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, 'Jadilah!' Maka, jadilah (sesuatu) itu."
فَسُبْحٰنَ الَّذِيْ بِيَدِهٖ مَلَكُوْتُ كُلِّ شَيْءٍ وَّاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَࣖ ٨٣
Fa sub-ḫânalladzî biyadihî malakûtu kulli syai'iw wa ilaihi turja'ûn.
Artinya: "Maka, Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu dikembalikan."
Doa Setelah Membaca Surat Yasin
Setelah membaca Surat Yasin, terdapat bacaan doa yang dapat diamalkan oleh kaum muslim. Perlu diketahui bahwa doa yang dipanjatkan semata-mata ditujukan kepada Allah SWT. Mengutip dari buku 'Yasin & Tahlil Lengkap' oleh Team Aslan Grafika, berikut bacaan doa setelah membaca Surat Yasin:
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَحْفِظُكَ وَنَسْتَوْدِعُكَ أَدْيَانَنَا وَأَنْفُسَنَا وَأَهْلَنَا وَأَوْلَادَنَا وَأَمْوَالَنَا وَكُلَّ شَيْءٍ أَعْطَيْتَنَا. اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا فِي كَنَفِكَ وَأَمَانِكَ وَجِوَارِكَ وَعِيَادِكَ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ مَرِيْدٍ وَجَبَّارٍ عَنِيدٍ وَذِي عَيْنٍ وَذِي بَغْيِ وَمِنْ شَرِّ كُلِّ ذِي شَرِ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ،
Allahumma innaa nastahfizhuka wa nastaudi'uka adyaananaa wa anfusanaa wa ahlanaa wa aulaa- danaa wa amwaalanaa wa kulla syai in a'thaitanaa. Allaahummaj 'alnaa fii kanaafika wa amaanika wa jiwaarika wa 'iyaadzika min kulli syaithaanim ma- riidiw wa jabbaarin 'aniidin wa dzii 'ainiw wadzii baghyiw wa min syarri kulli dzii syarrin, innaka 'alaa kulli syai'in qadiir.
Artinya: "Ya Allah, kami memohon perlindungan-Mu atas agama, diri, keluarga, anak-anak, harta, dan segala sesuatu yang telah Kau berikan kepada kami. Ya Allah, jadikanlah kami selalu di bawah pengawasan, keamanan, perlindungan-Mu dari godaan setan yang terkutuk, penguasa penguasa yang keji dari orang-orang yang berbuat aniaya dan zalim, dan dari segala sesuatu yang bersifat jahat; sesungguhnya Engkaulah penentu segala sesuatu."
وَحَقَّقْنَا بِالتَّقْوَى وَالاسْتِقَامَةِ وَأَعِدْنَا مِنْ مُوْجِبَاتِ النَّدَامَةِ الدُّعَاء.
Allahumma jammilnaa bil'aafiyati was salaa- mati wa haqqiqnaa bit taqwaa wal istiqaamati wa a'idnaa mim muujibaatin nadaamati innaka samii'ud du'aa'.
Artinya: "Ya Allah, tetapkanlah diri kami dengan kesehatan dan keselamatan, yakinkanlah diri kami dengan dakwah dan istiqamah, dan hindarkanlah diri kami dari penyebab penyebab penyesalan. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar segala doa."
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِأَوْلَادِنَا وَمَشَايِخِنَا وَلِإِخْوَانِنَا فِي الدِّينِ وَلِأَصْحَابِنَا وَلِأَحْبَابِنَا وَلِمَنْ أَحَبَّنَا فِيْكَ وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ. وَارْزُقْنَا كَمَالَ الْمُتَابَعَةِ لَهُ ظَاهِرًا وَبَاطِنَا فِي عَافِيَةٍ وَسَلَامَةٍ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ . وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ.
Allaahummaghfir lanaa wa liwaalidiinaa wa li'au- laadinaa wa masyaayikhinaa wa li ikhwaaninaa fid diini wa li ashhaabinaa wa li ahbaabinaa wa liman ahabbanaa fiika wa liman ahsana ilainaa wa lil mu' miniina wal mu minaati wal muslimiina wal muslimaati yaa rabbal 'aalamiin. Warzuqnaa kamaalal mutaaba'ati lahuu zhaahiran wa baathi- nan fii 'aafiyatin wa salaamatin birahmatika yaa arhamar raahimiin. Wa shalli allaahumma 'alaa 'abdika wa rasuulika muhammadiw wa 'alaa aalihii wa shahbihii wa sallim.
Artinya: "Ya Allah, ampunilah dosa kami, kedua orangtua, anak-anak, nenek moyang, saudara, dan sahabat-sahabat kami seagama, orang-orang yang kami cintai, dan mereka yang mencintai dan berbuat baik kepada kami. Ya Allah, ampunilah juga dosa- dosa kaum mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat. Ya Allah, limpahkanlah selalu kesempurnaan rezeki kepada kami dan tetapkanlah kami dalam keadaan sehat dan selamat atas rahmat-Mu, ya Allah Yang Maha Pemurah. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan sahabat-sahabatnya."
Link Baca Surat Yasin Lengkap
Tidak hanya membaca Surat Yasin yang telah diuraikan sebelumnya, ada juga sebuah link yang bisa diakses oleh detikers untuk bisa mengamalkan surat tersebut. Di dalam link yang berasal dari detikHikmah ini, kaum muslim dapat mencermati tafsir, informasi seputar tajwid, hingga memutar audio setiap ayat dalam Surat Yasin. Silakan klik link di bawah ini untuk membaca Surat Yasin secara lengkap:
Link Membaca Al-Quran Online Surat Yasin
Demikian tadi rangkuman mengenai Surat Yasin yang sering kali dibaca oleh sebagian kalangan muslim dalam menyambut datangnya malam 1 Muharram. Semoga informasi ini membantu.
(anm/dil)