Menjelang pergantian tahun ada begitu banyak amalan yang bisa dilakukan oleh kaum muslim, satu di antaranya adalah mengamalkan doa akhir tahun. Lantas, apa sajakah keutamaan membaca doa akhir tahun yang bisa diperoleh bagi siapa saja yang mengerjakannya?
Sebagaimana diketahui, berdoa menjadi salah satu amalan yang tak terlepaskan dari kehidupan sehari-hari. Tidak terkecuali bagi kaum muslim saat menyambut datangnya awal tahun baru dalam kalender Hijriah. Biasanya momentum ini ditandai dengan berlangsungnya tanggal 1 Muharram.
Tidak hanya itu saja, berdoa juga menjadi bagian dari perintah yang diberikan oleh Allah SWT kepada hamba-Nya. Diungkap dalam buku 'Doa-Doa Rasulullah Sehari-Hari dan Sepanjang Masa' karya Luthfi Yansyah, Allah SWT senantiasa memerintahkan bagi umat Islam untuk berdoa kapan pun dan di mana pun mereka berada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perintah untuk berdoa telah tertuang di dalam Al-Quran Surat Ghafir ayat 60. Allah SWT berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَࣖ ٦٠
Wa qâla rabbukumud'ûnî astajib lakum, innalladzîna yastakbirûna 'an 'ibâdatî sayadkhulûna jahannama dâkhirîn.
Artinya: "Tuhanmu berfirman, 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina'."
Mengingat berdoa termasuk amalan yang begitu dianjurkan, maka hendaknya setiap muslim untuk mengerjakannya. Termasuk pada saat berakhirnya tahun Hijriah yang bisa diisi dengan doa-doa akhir tahun. Apa sajakah faedah membaca doa akhir tahun? Berikut ulasannya.
Bacaan Doa Akhir Tahun
Sebelum mengetahui keutamaannya, terlebih dahulu mari memahami bacaannya secara lengkap. Terdapat berbagai versi doa akhir tahun yang bisa diamalkan oleh setiap muslim. Salah satunya seperti diungkap dalam buku 'Yang Perlu Dilakukan Muslimah Sepanjang Tahun' karya Khayeera Indana Hulwah dan Aliyah Tsurayya, doa akhir tahun bisa dibaca setelah sholat Ashar pada hari terakhir bulan Dzulhijjah. Berikut doa yang bisa diamalkan:
اللَّهُمَّ مَا عَمَلْتُ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِي عَنْهُ فَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَنَسِيتُهُ وَلَمْ تَنْسَهُ، وَحَلَمْتُ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِي، وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكِ فَإِنِّي أَسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْ لِي، وَمَا عَمَلْتُ فِيهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ ، فَأَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ يَا كَرِيمٌ، يَاذَا الْجَلالِ وَالْإِكْرَامِ أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّي، وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِي مِنْكَ يَا كَرِيمٌ
Allahumma maa 'amaltu fii hadzhihi ssanati mimmaa na-haytanii 'anhu falam atub minhu wa lam tardhohu wanasii-tuhu wa lam tansahu, wa halamtu 'alayya ba'da qudra-tika 'ala 'uquubatii, wa da'awtanii ila taubati minhu ba'da jaraa atii 'ala ma'shiyatiki fa innii astagfiruka fagfirlii, wa maa amaltu fiihaa mimaa tardhoohu wa wa'adtanii 'alaihis tsawaaba, fa as aluka allahummaa yaa kariimun, yaa dzaljalaali wal ikraami an tataqobbalahu minni wa laa taqtho' rojaa i minka yaa kariim.
Artinya: "Sesungguhnya aku memohon ampun kepadamu dari segala perbuatan dosa yang telah aku perbuat pada tahun ini yang aku belum sempat bertaubat, dan Engkau tidak meridhainya yang aku lupa dan engkau tidak akan pernah melupakannya. Engkau begitu sabar dengan diriku yang penuh dosa ini, padahal engkau sangat mampu dan sangat berkuasa menghukumku. Engkau juga telah menyeruku untuk segera bertaubat dari semua dosa yang aku telah perbuat, namun aku tetap terbuai dengan kedurhakaan-kedurhakaan kepadaMu. Ya Allah, aku memohon ampun dari semua itu ampunilah Ya Allah segala dosa dan khilafku itu. Ya Allah sekiranya ada perbuatan yang Engkau ridhoi dan Engkau berjanji untuk memberikan pahala atasnya, maka aku sangat berharap kepadamu Ya Allah. Tuhan Maha Penyayang. Maha Dermawan. Tuhan Pemilik Segala Kegagahan dan Kemuliaan terimalah amal perbuatanku itu Ya Allah, serta janganlah Engkau putuskan diriku untuk selalu berharap atas segala kasih sayang-Mu Ya Allah, Tuhan Maha Penyayang lagi Maha Dermawan."
Sementara itu, terdapat doa akhir tahun versi lainnya yang bisa juga diamalkan oleh kaum muslim. Diungkap dalam buku 'Terjemah dan Fadhilah Majmu' Syarif' karya Ustadz Rusdianto, terdapat sebuah bacaan doa yang bisa diamalkan sebanyak tiga kali di akhir bulan Dzulhijjah. Adapun waktu mengamalkannya bisa dilakukan sesudah sholat Ashar. Ini bacaan doanya:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ اللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِي عَنْهُ فَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلِمْتُ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جُرْأَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ. فَإِنِّى أَسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْ لِي وَمَا عَمِلْتُ فِيهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِي عَلَيَّ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ. اللَّهُمَّ يَا كَرِيمُ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّى وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِي مِنْكَ يَا كَرِيمُ. وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil 'aalamin. Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa;alaa aalihii wa shahbihii wa sallam. Allaahumma maa 'amiltu fi haadzihis-sanati mimmaa nahaitanii 'an-hu falam atub min-hu wa lam tardhahuu wa lam tansahuu wa halimta 'alayya ba'da qudratika 'alaa uquubatii wa da'autanii ilattaubati min-hu ba'da jur-atii alaa ma'shiyatika fa innii astaghfiruka fagfirlii. Wa maa 'amiltu fiihaa mimmaa tardhaahu wa wa'adtanii 'alaihits tsawaaba fa as-aluka. Allaahumma yaa kariimu yaa dzal-jalaali wal ikraam an tataqabbalahuu minnii wa laa taqtha' rajaa-ii minka yaa kariim, wa sallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihii wa shahbihii wa sallam.
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad beserta para keluarga dan sahabatnya. Ya Allah, segala yang telah kukerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat, padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untukku, dan Engkau telah mengajakku untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat. Karena itu ya Allah, aku mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepadaku dengan kemurahan-Mu. Segala apa yang telah kukerjakan selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, aku mohon kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan, semoga berkenan menerima amal kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah. Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu kami Muhammad, Nabi yang Ummi, dan kepada keluarga dan sahabatnya."
Keutamaan Membaca Doa Akhir Tahun
Setelah mencermati bacaan doa akhir tahun yang telah diungkap sebelumnya, tidak ada salahnya bagi setiap muslim untuk memahami keutamaan dalam mengamalkan doa tersebut. Di dalam buku 'Panduan Shalat Sunah Lengkap' oleh KH Muhammad Sholikhin, berdasarkan riwayat yang tertuang dalam kitab Durrat An-Nashihin (1406/1986: 281), diterangkan amalan yang bisa dikerjakan di akhir tahun Hijriah.
Satu di antara yang dapat dikerjakan adalah membaca doa akhir tahun. Doa tersebut bisa dibaca pada sore hari terakhir bulan Dzulhijjah. Hal tersebut dianjurkan karena ada faedah yang bisa didapatkan bagi siapa saja yang mengerjakannya. Faedah doa akhir tahun tertuang dalam Khazinatul Asrar halaman 36.
Dikatakan dalam riwayat tersebut keutamaan doa akhir tahun adalah mendapatkan ganjaran berupa diampuninya dosa-dosa setahun yang sudah lewat oleh Allah SWT. Tidak hanya itu saja, dengan berdoa di akhir tahun setan akan merasa celaka. Kemudian godaan setan selama setahun akan menjadi hal yang sia-sia belaka. Alasannya karena Allah SWT telah mengampuni dosa-dosa dari hamba-Nya tersebut.
Kemudian terdapat keutamaan berdoa di akhir tahun yang dapat diraih oleh kaum muslim saat mereka mengamalkannya sebelum tidur. Di dalam buku '354 Sunnah Nabi Sehari-hari' oleh Dr Raghib As-Sirjani, ada begitu banyak kesamaan antara tidur dan juga kematian. Bahkan saat seseorang tertidur secara tidak langsung mereka tengah mengalami kematian sementara.
Hal tersebut telah dijelaskan dalam Al-Quran Surat Az-Zumar ayat 42. Sebagaimana Allah SWT berfirman:
اَللّٰهُ يَتَوَفَّى الْاَنْفُسَ حِيْنَ مَوْتِهَا وَالَّتِيْ لَمْ تَمُتْ فِيْ مَنَامِهَاۚ فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضٰى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْاُخْرٰىٓ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّىۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ ٤٢
Allâhu yatawaffal-anfusa ḫîna mautihâ wallatî lam tamut fî manâmihâ, fa yumsikullatî qadlâ 'alaihal-mauta wa yursilul-ukhrâ ilâ ajalim musammâ, inna fî dzâlika la'âyâtil liqaumiy yatafakkarûn.
Artinya: "Allah menggenggam nyawa (manusia) pada saat kematiannya dan yang belum mati ketika dia tidur. Dia menahan nyawa yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti-bukti (kekuasaan) Allah bagi kaum yang berpikir."
Oleh sebab itulah, dianjurkan bagi kaum muslim untuk senantiasa mengawali tidurnya dengan berdoa kepada Allah SWT. Berdoa sebelum tidur juga menjadi salah satu sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW. Di dalam sebuah riwayat dari Al-Barra bin Azib, Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلَاةِ ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِكَ الْأَيْمَنِ ثُمَّ قُلْ،
"Jika engkau mendatangi tempat tidurmu maka berwudhulah seperti engkau berwudhu untuk shalat lalu berbaringlah di atas bagian lambung kanan lalu ucapkanlah:
اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ اللَّهُمَّ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ فَإِنْ مُتَّ مِنْ لَيْلَتِكَ فَأَنْتَ عَلَى الْفِطْرَةِ وَاجْعَلْهُنَّ آخِرَ مَا تَتَكَلَّمُ بِهِ.
Allahumma aslamtu wajhi ilaika wa fawwadhtu amri ilaika wa alja'tu dzahri ilaika raghbatan wa rahbatan ilaika laa malja'a wa manja minka illa ilaika. Allahumma amantu bikitabika alladzi anzalta wa binabiyyika alladzi arsalta
'Ya Allah, aku menyerahkan wajahku (diriku) kepada-Mu, aku menyerahkan segala urusanku kepada-Mu, dan aku serahkan pundakku kepada-Mu dengan rasa harap dan takut kepada-Mu. Tiada tempat berlindung dari-Mu melainkan kepada-Mu. Ya Allah, aku beriman kepada kitab yang Engkau turunkan dan kepada nabi yang Engkau utus, maka jika engkau mati pada malam tersebut maka engkau akan mati di atas fitrah, dan jadikanlah kalimat- kalimat tersebut akhir ucapanmu (pada malam tersebut)'."
Lebih lanjut, dijelaskan dalam buku yang sama, saat seseorang mengucapkan doa di malam hari adalah sebuah upaya agar dirinya meraih pahala dari Allah SWT. Hal ini tertuang di dalam Surat An-Nur ayat 54 yang menerangkan firman Allah SWT:
قُلْ اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَۚ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنَّمَا عَلَيْهِ مَا حُمِّلَ وَعَلَيْكُمْ مَّا حُمِّلْتُمْۗ وَاِنْ تُطِيْعُوْهُ تَهْتَدُوْاۗ وَمَا عَلَى الرَّسُوْلِ اِلَّا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ ٥٤
Qul athî'ullâha wa athî'ur-rasûl, fa in tawallau fa innamâ 'alaihi mâ ḫummila wa 'alaikum mâ ḫummiltum, wa in tuthî'ûhu tahtadû, wa mâ 'alar-rasûli illal-balâghul-mubîn.
Artinya: "Katakanlah, 'Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul. Jika kamu berpaling, sesungguhnya kewajiban Rasul (Nabi Muhammad) hanyalah apa yang dibebankan kepadanya dan kewajiban kamu hanyalah apa yang dibebankan kepadamu. Jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Kewajiban Rasul hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan jelas'."
Adab-adab Membaca Doa Akhir Tahun
Saat berdoa dapat diartikan juga sebagai sebuah upaya bagi seseorang untuk meminta kepada Allah SWT. Dengan begitu, seorang muslim hendaknya menjaga adab selama melakukan amalan tersebut. Ada sejumlah adab berdoa yang bisa diperhatikan oleh setiap muslim, termasuk saat membaca doa di akhir tahun. Dihimpun dari buku 'Jika Engkau Meminta, Allah Pasti Memberi: 25 Usaha Agar Doamu Dikabulkan' karya Ibnu Mas'ud Masjhur dan 'Doa-Doa Rasulullah Sehari-Hari dan Sepanjang Masa', berikut beberapa adab berdoa.
1. Bersuara Lembut
Adab pertama dalam berdoa yang bisa dilakukan oleh seorang muslim adalah dengan bersuara lembut. Hal ini menjadi salah satu sikap yang tepat untuk dilakukan ketika seorang hamba memohon kepada Allah SWT. Sebagaimana Allah SWT berfirman di dalam Surat Al-A'raf ayat 55:
اُدْعُوْا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَّخُفْيَةًۗ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَۚ ٥٥
Ud'û rabbakum tadlarru'aw wa khufyah, innahû lâ yuḫibbul-mu'tadîn.
Artinya: "Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."
2. Kerendahan Hati
Tak hanya bersuara lembut saja, seseorang juga perlu berdoa dengan segala kerendahan hatinya. Ini dilakukan sebagai wujud pengakuan seorang hamba kepada Allah SWT tentang ketidakmampuannya, sehingga mereka memohon kepada-Nya agar diberikan kemudahan.
Anjuran berdoa dengan kerendahan hati juga telah disampaikan dalam Al-Quran. Tepatnya di dalam Surat Al-An'am ayat 42-43 yang berbunyi:
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَآ اِلٰٓى اُمَمٍ مِّنْ قَبْلِكَ فَاَخَذْنٰهُمْ بِالْبَأْسَاۤءِ وَالضَّرَّاۤءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُوْنَ ٤٢ فَلَوْلَآ اِذْ جَاۤءَهُمْ بَأْسُنَا تَضَرَّعُوْا وَلٰكِنْ قَسَتْ قُلُوْبُهُمْ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطٰنُ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ٤٣
Wa laqad arsalnâ ilâ umamim ming qablika fa akhadznâhum bil-ba'sâ'i wadl-dlarrâ'i la'allahum yatadlarra'ûn. Falau lâ idz jâ'ahum ba'sunâ tadlarra'û wa lâking qasat qulûbuhum wa zayyana lahumusy-syaithânu mâ kânû ya'malûn.
Artinya: "Sungguh, Kami telah mengutus (para rasul) kepada umat-umat sebelum engkau, (tetapi mereka membangkang,) kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kemelaratan dan kesengsaraan, agar tunduk merendahkan diri (kepada Allah). falau lâ idz jâ'ahum ba'sunâ tadlarra'û wa lâking qasat qulûbuhum wa zayyana lahumusy-syaithânu mâ kânû ya'malûn."
3. Tidak Tergesa-gesa
Saat sedang memohon kepada Allah SWT, ada baiknya seseorang tidak melakukannya secara tergesa-gesa. Baik itu tergesa-gesa dalam membacanya maupun mendesak agar doa tersebut segera dikabulkan oleh Allah SWT.
Sikap tergesa-gesa inilah yang membuat seseorang tidak menunjukkan kesungguhannya dalam memohon kepada Allah SWT. Bahkan terkait sikap tergesa-gesa ini juga telah diterangkan dalam sebuah riwayat hadits. Melalui sebuah riwayat diterangkan sabda Rasulullah SAW:
"Doa seorang hamba akan senantiasa dikabulkan, selama dia berdoa bukan untuk keburukan atau memutus tali silaturahim dan selama dia tidak tergesa-gesa dalam berdoa. Kemudian seseorang bertanya, 'Ya Rasulullah, apa yang dimaksud tergesa-gesa dalam berdoa?' Kemudian Rasulullah menjawab, 'Yaitu seseorang yang berkata, sungguh aku telah berdoa dan berdoa, namun tak juga aku melihat doaku dikabulkan'. Lalu dia merasa jenuh dan meninggalkan doa tersebut." (HR. Muslim)
4. Tulus dan Ikhlas
Kemudian seseorang yang berdoa kepada Allah SWT dapat melakukannya dengan penuh ketulusan dan juga keikhlasan. Terutama melakukannya karena Allah SWT. Sebagaimana Allah SWT berfirman di dalam Surat Al-Mu'min ayat 14:
فَادْعُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكٰفِرُوْنَ ١٤
Fad'ullâha mukhlishîna lahud-dîna walau karihal-kâfirûn.
Artinya: "Maka, sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(-nya)."
5. Terus-Menerus
Adab membaca doa selanjutnya yang perlu diterapkan adalah dengan mengamalkannya secara terus-menerus. Saat mengharapkan bantuan atau perlindungan dari Allah SWT, ada baiknya seseorang tidak mudah berputus asa. Sebaliknya, mereka terus-menerus memohon kepada Allah SWT dengan berdoa kapan saja.
Hal tersebut juga telah disampaikan dalam firman Allah SWT melalui Al-Quran. Tepatnya di dalam Surat Al-Anbiya ayat 19-20, yang mana Allah SWT berfirman:
وَلَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَمَنْ عِنْدَهٗ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَلَا يَسْتَحْسِرُوْنَۚ ١٩ يُسَبِّحُوْنَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُوْنَ ٢٠
Wa lahû man fis-samâwâti wal-ardl, wa man 'indahû lâ yastakbirûna 'an 'ibâdatihî wa lâ yastaḫsirûn. Yusabbiḫûnal-laila wan-nahâra lâ yafturûn.
Artinya: "Hanya milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. (Malaikat-malaikat) yang di sisi-Nya tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih. Mereka (malaikat-malaikat) bertasbih pada waktu malam dan siang dengan tidak henti-hentinya."
Demikian tadi rangkuman mengenai keutamaan membaca doa akhir tahun lengkap dengan bacaan dan adab-adab berdoa. Semoga bermanfaat.
(anm/sto)