Bupati Batang, M. Faiz, meresmikan Jembatan Pasar Warungasem di Kecamatan Warungasem yang telah direkonstruksi, Senin (23/6). Proses rekonstruksi itu lebih cepat dari target awal yang awalnya 150 hari kerja menjadi 70 hari kerja.
Adapun rekonstruksi itu awalnya direncanakan digarap pada 15 April-11 September 2025 atau 150 hari kerja. Faiz menerangkan, rekonstruksi tersebut adalah bentuk tanggung jawab dan keseriusan Pemkab Batang dalam bidang infrastruktur, khususnya jalan dan penghubung utama pasar.
"Proses pengerjaan yang mulanya diperkirakan selesai 150 hari kerja tetapi dipercepat pengerjaannya oleh DPUPR Kabupaten Batang hanya 70 hari kerja saja dengan anggaran sebesar Rp 783.763.000,00," kata Faiz dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Selasa (24/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faiz menjelaskan spesifikasi rekonstruksi jembatan itu lebih bagus dan kuat dengan menggunakan beton. Sebelumnya jembatan tersebut memiliki panjang 8,4 meter dan lebar 6,9 meter.
"Kondisi saat ini setelah dilaksanakan pekerjaan menjadi bentangan 8,4 meter dan lebar 7,5 meter dengan konstruksi jembatan komposit," paparnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, jembatan tersebut berfungsi sebagai warisan infrastruktur dan penghubung utama kawasan Pasar Warungasem selama bertahun-tahun.
"Pemerintah Kabupaten Batang mengajak seluruh masyarakat, khususnya warga Warungasem, untuk ikut menjaga dan merawat infrastruktur yang dibangun agar dapat dimanfaatkan oleh generasi mendatang," tegasnya.
Faiz pun melarang aktivitas berjualan dan tempat parkir di atas jembatan tersebut. Dia mengatakan, pihaknya akan menindak tegas jika terdapat aktivitas tersebut.
"Jembatan ini adalah milik bersama. Mari kita jaga demi masa depan yang lebih baik dan mobilitas warga yang aman," tegasnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Batang, Triossy Juniarto, menerangkan jembatan tersebut adalah akses penting penghubung pasar dan pemukiman penduduk.
"Jembatan ini menjadi penghubung vital antara area pasar dengan pemukiman penduduk. Dengan kondisi yang lebih baik, kami optimis aktivitas ekonomi masyarakat akan semakin berkembang," jelas Triossy.
Per 16 Juni 2025, berdasarkan data teknis progress rencana pengerjaan rekonstruksi jembatan itu mencapai 4,98%. Namun di lapangan pengerjaannya mencapai 100% yang menunjukkan upaya maksimal pengerjaan.
"Capaian ini membuktikan bahwa dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang disiplin, proyek-proyek infrastruktur dapat diselesaikan dengan kualitas baik dan waktu yang efisien," tutur Triossy.
Triossy menerangkan, jembatan yang baru direkonstruksi itu telah memenuhi standar kenyamanan dan keamanan pengguna jalan. Kini masyarakat pun dapat menikmati fasilitas yang lebih bagus itu.
(akn/ega)