Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menargetkan membangun 1.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di lingkungan pondok pesantren (ponpes). Pihaknya menyebutkan dalam waktu dekat ini minimal 100 SPPG terbangun.
"Target kita 1.000 dapur makan bergizi gratis. Dalam waktu dekat ini, insyaallah minimal 100 terbangun. Karena kerja sama pesantren, koperasi, dan berbagai kementerian yang bisa men-support dengan cepat," kata Cak Imin kepada wartawan di Ponpes API Asri Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Senin (23/6/2025).
"Pesantren ini punya dua kelebihan. Pertama, jumlah siswa santrinya yang begitu besar dan lokasinya terkumpul. Sehingga efisien dalam memberikan asupan makan bergizi gratis. Kedua, komunitas masyarakat yang ada di sekitar pesantren ini sudah lama menjadi bagian dari network pemberdayaan. Jadi, meningkatkan lagi kualitas sinergi itu," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan pesantren yang memiliki santri 3.000 maka SPPG ada di pesantren. Kemudian, keberadaan SPPG ini melayani para santri dan ditambah melayani ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita yang dekat dengan pesantren.
"Tapi, kalau pesantrennya memiliki santri 15.000 contohnya di sini (API Tegalrejo) maka akan ada lima Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) internal. Kalau misalnya pesantren yang seribu maka SPPG-nya bisa di pesantren yang 2.000 lainnya melayani daerah sekitar sekolah, bumil dan sebagaimana," kata Dadan.
Keberadaan SPPG di pesantren, katanya, tergantung dari jumlah santri di pondok pesantren.
"Kita sudah hitung bahwa santri di Indonesia ada 5 juta, ada 30.000 pesantren. Jadi kan tidak semua pesantren akan memiliki SPPG karena sangat tergantung dari jumlah santri per pesantrennya," katanya.
![]() |
"Karena ada pesantren-pesantren yang 3.000, ada yang 15.000, bahkan ada 20.000, tapi banyak juga pesantren hanya 100, 200 (santri). Jadi, kita akan hitung kurang lebih di pesantren hitungan saya ada 1.500 satuan pelayanan pemenuhan gizi yang ada di pesantren," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pengasuh Ponpes API Tegalrejo, KH Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf menambahkan, hari ini peletakan batu pertama pembangunan SPPG untuk program seribu pesantren.
"Alhamdulillah dihadiri langsung beliau Bapak Muhaimin Iskandar juga Kepala BGN, beliau Dadan Hindayana dan juga tadi ada Dirut PIP (Pusat Investasi Pemerintah). Karena ini sebagai kemitraan pesantren dengan koperasi-koperasi pesantren nanti akan difasilitasi PIP untuk pembiayaannya," kata Gus Yusuf.
"Insyaallah untuk Jawa Tengah kita menargetkan 300 sampai 500 pesantren. Bulan ini, kita mewujudkan 5 pesantren, bulan Agustus 100 pesantren. Sampai akhir tahun nanti insyaallah 300 pesantren di Jawa Tengah. Ini merupakan kontribusi nyata dari pesantren untuk ikut menyukseskan program Presiden Prabowo Subianto, program makan bergizi gratis," pungkasnya.
(apu/rih)