Detik-detik Mobil Ambulans Dirusak Saat Demo ODOL di Ring Road Solo

Detik-detik Mobil Ambulans Dirusak Saat Demo ODOL di Ring Road Solo

Tim detikJateng - detikJateng
Jumat, 20 Jun 2025 09:38 WIB
Ambulans dirusak saat berusaha melintasi lokasi demo sopir truk di ring road Solo-Karaganyar, Kamis (19/6/2025).
Ambulans dirusak saat berusaha melintasi lokasi demo sopir truk di ring road Solo-Karanganyar, Kamis (19/6/2025). Foto: dok detikJateng.
Solo -

Satu unit mobil ambulans dirusak oknum sopir truk saat melintas di tengah aksi protes terhadap aturan zero over dimension over load (ODOL) di Ring Road Solo-Karanganyar, Kamis (19/6/2025). Kejadian tersebut sudah diselesaikan secara damai, pelaku sudah menyampaikan permintaan maaf. Begini detik-detik perusakan itu terjadi.

Video aksi perusakan mobil ambulans viral di media sosial. Terlihat ambulans tersebut sedang berusaha melintasi tempat demo. Seorang polisi berseragam nampak berlari-lari di depan ambulans berusaha membukakan jalan. Namun ambulans kemudian terhalang oleh mobil boks yang berhenti.

Tidak berselang lama, sejumlah orang yang diduga peserta aksi demo mendatangi ambulans tersebut. Bahkan, ada yang melompat naik ke kap mesin ambulans. Polisi langsung melakukan pengamanan terhadap ambulans tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sopir ambulans, Muhammad Fursan Ali (20) menceritakan kejadian menegangkan tersebut. Fursan mengatakan, saat itu dirinya sedang melaju dari arah Sragen hendak ke dokter Oen Kandang Sapi untuk menjemput pasien. Seorang petugas juga berupaya membukakan jalan agar mobil bisa melintas.

"Mau menjemput pasien. Dari Sragen mau ke Solo. Waktu mau jalan ke ke arah Solo, ke arah Solo itu sudah banyak terjebak. Jadi dihadang beberapa truk. Jadi nggak bisa dilewati. Setelah itu saya balik lagi ke arah Ring Road. Ya, ini dibukakan jalan oleh pihak yang berwenang," katanya ditemui di SPBU Plesungan, Karanganyar, Kamis (19/6/2025).

ADVERTISEMENT

Usai dibukakan jalan, ternyata ada beberapa orang yang mengecek ambulans. Dan diketahui jika mobil tersebut tidak sedang membawa pasien. Selanjutnya, ada beberapa orang menggedor-gedor ambulans.

"Ada beberapa pihak yang berwajib membukakan jalan, membantu membukakan jalan. Setelah itu setelah dibukakan jalan, nah ada satu orang yang melihat ambulans, setelah itu menggedor-gedor ambulans bahwasanya ambulans tidak ada isinya kosong," ungkapnya.

"Nah, maka dari itu dari kejadian itu banyak beberapa oknum yang mengeroyok ambulans, menyerbu ambulans seperti itu kejadiannya," imbuhnya.

Akibat aksi itu, kata dia, spion kanan mengalami patah dan bodi ambulans mengalami baret. Dirinya mengaku tidak tahu bila di kawasan itu menjadi lokasi aksi. Pasalnya, kata dia, di beberapa lokasi di Sragen juga terblokir karena adanya aksi.

"Di jalan Solo-Sragen juga begitu, kita juga nggak tahu kalau di sini juga ada aksi," tuturnya.

Lebih lanjut Fursan mengatakan bahwa sudah sesuai prosedur saat membunyikan sirene. Karena terhambat, dia menyebut si pasien akhirnya dijemput oleh ambulans lain.

"Sudah sesuai SOP, untuk sirene juga sudah sesuai SOP. Tadi ada dua pasien akhirnya saya lempar ke yang lain," pungkasnya.

Fursan meminta agar pelaku yang melakukan kerusakan meminta maaf dan melakukan klarifikasi. Selain itu, dirinya juga meminta ganti rugi.

"Nanti kemungkinan tetap diselesaikan sama keluarga seperti itu. (Tuntutannya apa?) Tidak ada. Kemungkinan cuma diselesaikan sama keluarga. Untuk dimintai penjelasannya. Minta maaf dan minta klarifikasi untuk hal tersebut, ganti rugi juga," pungkasnya.

Berakhir Damai

Diberitakan sebelumnya, dua oknum sopir truk yang diduga melakukan pengadangan dan perusakan mobil ambulans saat aksi menolak aturan zero over dimension over load (ODOL) di Karanganyar berhasil diamankan petugas kepolisian. Mereka juga melayangkan permintaan maaf.

Mereka yang diamankan berinisial SC dan T, warga Desa Malanggaten, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar. Keduanya kemudian melakukan audiensi dengan komunitas ambulans.

Ketua Forum Ambulans Sukoharjo Bersatu (FAST), Wirawan, mengatakan dalam mediasi tersebut permasalahan yang terjadi diselesaikan secara damai. Ambulans yang dirusak juga akan diberikan ganti rugi.

"Alhamdulillah (sudah selesai dengan damai). Iya (Ambulans yang rusak) ada ganti rugi," kata Wirawan saat dihubungi detikJateng, Kamis (19/6/2025).

Video permintaan maaf SC dan T kepada sopir dan komunitas ambulans juga sudah beredar di WhatsApp grup relawan. Keduanya juga telah membuat surat permintaan maaf.

5 Poin Isi Surat Permintaan Maaf:

1. Bahwa nama yang tersebut di atas selaku sopir truk, menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas tindakan kami yang telah menyebabkan kerusakan pada ambulans milik Thoriqul Jannah terjadi pada Kamis tanggal 19 Juni 2025 bertempat di Jl. Ring road, Ds. Plesungan, Kec. Gondangrejo.

2. Mengakui sepenuhnya bahwa kejadian tersebut merupakan kesalahan dan kelalaian dari kami.

3. Kami bersedia bertanggung jawab penuh atas perbaikan atau penggantian kerusakan ambulans tersebut, berupa:

Spion ambulans sebelah kanan;
Power window;
Bumper belakang;
4. Kami tidak akan mengulangi perbuatan serupa di kemudian hari. Kami akan memberikan pengarahan kepada seluruh rekan sopir truk untuk tidak mengulangi tindakan serupa.

5. Surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya, tanpa adanya paksaan dari pihak manapun, dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam pernyataan ini, kami siap untuk menanggung konsekuensinya sesuai hukum yang berlaku.




(apl/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads