Video warga Kabupaten Tegal yang tengah sakit terpaksa ditandu menggunakan sarung dan bambu untuk dibawa ke rumah sakit, viral di media sosial. Warga tersebut dinarasikan meninggal dunia dalam perjalanan.
Video tersebut salah satunya diunggah akun Instagram @updatebrebes_. Dalam video tampak warga tengah bergantian membawa warga sakit.
Warga yang sakit itu ditandu dengan dimasukkan ke dalam kain sarung dan dipikul menggunakan batang bambu. Sambil menandu warga yang sakit, warga tampak menyusuri jalan setapak di tengah perkebunan jagung. Sebagian jalan terlihat berlumpur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keterangan di unggahan tersebut menyebutkan warga yang sakit tersebut akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit. Kejadian ini membuat warga berharap akses yang memadai.
"Sangat Memprihatinkan. Belum lama ini beredar sebuah video di medsos, orang sakit ditandu menuju RS Suradadi memakai sarung dan bambu digotong bergantian," demikian keterangan dalam unggahan tersebut, dikutip detikJateng, Selasa (17/6/2025).
"Orang sakit tersebut bernama Bapak waryono selaku warga dk karangsari saat dalam perjalanan menuju rs beliau MD. Warga berharap kepada pemerintah pusat agar di buatkan akses jalan yang layak dan penerangan jalan," imbuhnya.
Penelusaran detikJateng, kejadian tersebut terjadi di Dukuh Karangsari, Desa Wotgalih, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal. Kades Wotgalih, Warji, membenarkan orang dalam video itu adalah warganya.
Dia mengatakan, dalam rekaman itu, warga sedang mengevakuasi orang sakit yang akan dibawa ke rumah sakit.
"Memang dalam video itu warga saya. Kondisi seperti itu sudah lama berlangsung karena memang kondisinya seperti itu. Jalan masih berupa tanah," tutur Warji, Selasa (17/6/2025).
Dalam tayangan di IG yang viral tersebut, lanjut Warji, seorang pasien bernama Waryono ditandu dengan sarung dan bambu. Peristiwa itu disebutnya terjadi satu bulan lalu.
Meski serba minim alat dan akses jalan yang rusak, mereka tetap membawa pasien ke rumah sakit. Namun takdir berkata lain. Saat sampai depan SD terdekat, Waryono meninggal dunia.
"Dalam video itu terjadi sebulan lalu. Pasien Waryono ditandu untuk dibawa ke rumah sakit. Tapi baru 100 meteran, pas depan SD pasien meninggal dunia. Memang sudah parah, dia mengalami penyakit dalam," tandasnya.
Tidak hanya soal kondisi jalan, warga Dukuh Karangsari juga minimnya fasilitas pendukung lainnya. Di wilayah ini tidak tersedia alat tandu yang memadai sehingga bila diperlukan untuk mengangkut pasien atau orang mati harus menggunakan alat seadanya.
"Kalau di Karangsari itu pakai keranda yang terbuat dari bambu untuk membawa orang mati. Lah itu yang digotong pakai sarung itu orang sakit mau dibawa ke rumah sakit. Itu gotongnya pakai sarung harus nyeberang sungai," beber dia.
Untuk fasilitas terdekat, lanjut Warji, paling dekat adalah RSUD Suradadi atau Puskesmas Jatinegara. Ruas jalan rusak yang harus dilalui untuk menuju dua faskes itu sepanjang 3 km dan harus menyeberangi sungai. Dengan kondisi tersebut, kata Warji, jalan itu tidak bisa dilalui kendaraan.
"Kalau mau ke RS ya yang paling dekat ya di Suradadi, kalau ke Puskesmas Jatinegara. Tapi jalannya juga rusak sih walaupun kalau mau ke Puskesmas Jatinegara misalnya itu ada jalan yang rusaknya cuma 3 kilometer tapi tanpa jembatan," terang dia.
(aku/ahr)