Bupati Faiz Jajaki Sister City Batang-Zhijiang, Potensi Investasi Rp 1,7 T

Bupati Faiz Jajaki Sister City Batang-Zhijiang, Potensi Investasi Rp 1,7 T

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJateng
Jumat, 13 Jun 2025 14:53 WIB
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang menggelar rapat koordinasi secara daring bersama Pemerintah Kota Zhijiang, China, dalam rangka rencana kerja sama Sister City.
Foto: Pemkab Batang
Batang -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang menggelar rapat koordinasi secara daring bersama Pemerintah Kota Zhijiang, China, dalam rangka rencana kerja sama Sister City. Melalui program tersebut, salah satu potensi investasinya dapat mencapai Rp 1,7 triliun.

"Bahwa hari ini momen bersejarah 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok yang kemarin di implementasi praktis oleh Presiden Prabowo dengan Presiden Xin Jinping untuk saling mempererat persahabatan," kata Bupati Batang, M Faiz Kurniawan, dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Jumat (13/6/2025).

Dalam program kerja sama tersebut, Faiz menjelaskan, Batang dan Zhijiang akan bertukar pengalaman seperti teknologi dan budaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tujuannya meliputi peningkatan kerja sama industri ramah lingkungan, perdagangan, investasi, pendidikan, dan pariwisata serta mempererat hubungan antar masyarakat dalam semangat persahabatan dan saling pengertian," jelasnya.

Faiz melanjutkan, kedua pihak itu akan menyepakati penguatan perdagangan dan industri sehingga dapat mendukung masuknya investasi yang berkualitas. Kesepakatan itu dinilai anak menciptakan lapangan kerja yang langsung berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

ADVERTISEMENT

"Semoga komitmen bersama Batang-Zhijiang dapat memperkuat kolaborasi internasional di tingkat lokal," harapnya.

Sementara itu, Wali Kota Zhijiang, Huang Fangshuai, pihaknya merasa bersemangat dalam menjalankan kerjasama untuk mengembangkan Sister City sekaligus persahabatan Batang-Zhijuang.

"Hal ini menandai peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Tiongkok hubungan untuk memperkuat kemitraan strategis komprehensif serta membangun komunitas dengan masa depan bersama yang berpengaruh secara regional dan global," terangnya.

Lebih lanjut, dia menerangkan, kunjungan kenegaraan Perdana Menteri (PM) China Li Qiang ke Indonesia pada Mei 2025 lalu menghasilkan empat nota kesepahaman dan delapan poin kerja sama strategis. Hal tersebut dilakukan untuk menciptakan kerja sama ekonomi dan perdagangan jangka panjang yang setara, stabil, dan saling menguntungkan.

"Salah satu MoU penting adalah proyek Two Countries Twin Parks (TCTP), yang bertujuan mengembangkan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) serupa dengan kawasan industri di China, guna memperkuat konektivitas rantai pasok, menarik investasi berkualitas, dan menciptakan lapangan kerja untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," tegasnya.

Salah satu implementasi dari TCTP adalah investasi strategis perusahaan alat kesehatan asal Zhijiang, Allmed Medical, melalui anak usahanya PT Ace Medical Products Indonesia.

Wali Kota Zhijiang itu menyebutkan, pabrik yang memiliki nilai investasi sebesar USD 100 juta atau sekitar Rp 1,6-1,7 triliun itu dibangun di lahan seluas 24,8 hektare dan ditargetkan mulai beroperasi pada April 2026. Pabrik tersebut diproyeksikan dapat menyerap lebih dari 3,5 ribu tenaga kerja lokal.

"Kami sangat menunggu bulan Juli 2025 yang penuh semangat bertemu secara langsung untuk menandatangani kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Batang," pungkasnya.




(ega/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads