Dishub Solo Sebut Feeder yang Terbakar Armada Cadangan, Tak Ganggu Layanan BST

Dishub Solo Sebut Feeder yang Terbakar Armada Cadangan, Tak Ganggu Layanan BST

Tara Wahyu NV - detikJateng
Kamis, 29 Mei 2025 12:51 WIB
Angkutan feeder BST terbakar di simpang Brayat Solo, Kamis (29/5/2025)
Angkutan feeder BST terbakar di simpang Brayat Solo, Kamis (29/5/2025). Foto: Tara Wahyu/detikJateng.
Solo -

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo mengungkapkan bahwa feeder yang terbakar di simpang Brayat merupakan kendaraan operasional bukan kendaraan layanan. Dipastikan kendaraan tersebut tidak membawa penumpang.

Kepala UPT Transportasi, Agus Purnomo, mengatakan dulunya kendaraan tersebut merupakan feeder. Namun setelah ada pembaruan, kendaraan tersebut tidak lagi digunakan.

"Sebetulnya bukan BST nggih itu adalah feeder kita. Jadi untuk yang layanan BST kita aman. Jadi itu bukan BST, bukan untuk layanan tapi itu cuman cadangan. Jadi intinya cadangan untuk operasional UPT transportasi. Sekali lagi kami tekankan itu bukan untuk feeder layanan," katanya ditemui di Kantor Dinas Perhubungan Kota Solo, Kamis (29/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus menyampaikan, kendaraan tersebut hendak ke Kantor Dinas Perhubungan yang berada di Jalan Menteri Supeno, Manahan dari UPT Transportasi di Bong Mojo, Jebres.

"UPT transportasi dibawa ke kantor dinas kaitan dengan giat pada pagi hari ini. Giat pada pagi hari ini ada layanan mobil listrik, ada layanan bus tingkat dan untuk layanan werkudara juga ada," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Namun, saat melintas di simpang empat Brayat, terjadi arus pendek dan kebocoran BBM. Muncul percikan api hingga terjadi kebakaran.

"Jadi intinya tadi sampai di simpang empat Rumah Sakit Brayat ada arus pendek, arus pendek dan kebocoran BBM. Jadi intinya ada arus pendek mengenai BBM akhirnya terbakar," ungkapnya.

Kendaraan operasional tersebut membawa tiga orang bersama driver. Agus mengatakan, tiga orang tersebut tidak mengalami luka-luka.

"Untuk korban alhamdulillah tidak ada. Untuk diver dan tim kami semuanya selamat dan mungkin nanti ada yang membantu nanti juga kita akan merapat ke sana katanya ada yang ikut bantu-bantu tadi," jelasnya.

Sekali lagi Agus menegaskan, bahwa kendaraan yang terbakar bukanlah feeder yang mengangkut penumpang. Untuk feeder yang mengangkut penumpang, pihaknya memastikan aman.

"Itu bukan bukan feeder, bukan untuk angkutan umum. Jadi sisa kendaraan, sisa kendaraan yang mana itu untuk operasional kita," tetangganya.

"Untuk operasional kita dan kalau untuk layanan baik driver maupun BST saya tekankan di sini semua semuanya aman.Permasalahannya apa, sebelum berangkat kita ada ramcek. Jadi sebelum armada itu berangkat dari tim kami, manajemen pengawasan itu ada ramcek untuk memastikan kendaraan itu dalam kondisi optimal baik fisik maupun semuanya," sambungnya.

Untuk kerugian, kata Agus ditaksir bisa mencapai Rp 25 juta. Pasalnya, kata dia, kendaraan tersebut sedang tahap masa lelang.

"Untuk armada kita tetap kita bawa dulu ke kantor kami, nanti kita tetap koordinasi dengan aset ya. Kan milik pemerintah kota nggih, kita tetap koordinasi dengan aset. Kerugian ya satu unit paling kemarin lelang kemarin itu Rp 25 juta," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Satu unit angkutan feeder Batik Solo Trans (BST) terbakar di perempatan Jalan MT Haryono dan Jalan Setia Budi atau tepatnya di simpang empat Brayat. Mobil angkutan berwarna biru itu hangus.

Salah satu saksi yang berada di lokasi, Nawawi, mengatakan angkutan tersebut melaju dari arah Rumah Sakit Brayat Minulya atau arah timur. Namun setiba di simpang empat Jalan MT Haryono dan Jalan Setia Budi angkutan feeder itu mogok dan berhenti.

"Sopir sempat turun buat mendorong mobil buat dipinggirkan," kata Nawawi ditemui di lokasi, Solo, Kamis (29/5).




(apl/aku)


Hide Ads