Pemkot Sebut 132 Sekolah Swasta Gratis di Semarang, Segini Anggarannya

Pemkot Sebut 132 Sekolah Swasta Gratis di Semarang, Segini Anggarannya

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Rabu, 28 Mei 2025 17:36 WIB
Ilustrasi jenjang sekolah
Ilustrasi sekolah. Foto: Tim Infografis/Fuad
Semarang - Mahkamah Konstitusi (MK) memerintahkan pemerintah menggratiskan pendidikan wajib belajar sembilan tahun di sekolah swasta. Sebelum ada putusan itu, Dinas Pendidikan Kota Semarang menyebut sudah ada 132 sekolah TK-SMP swasta yang gratis di wilayahnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto mengatakan program sekolah swasta gratis ini sudah dijalankan di Kota Semarang sejak 2022.

"Sudah ada 132 (sekolah swasta gratis), sambil kami monev (monitoring dan evaluasi), nanti dikembangkan dalam rangka merespons keputusan MK," kata Bambang saat dihubungi detikJateng, Rabu (28/5/2025).

Program sekolah swasta gratis ini, kata Bambang, dianggarkan Pemkot Semarang lewat Program BOS Daerah. Setiap siswa mendapat bantuan Rp 150 ribu per bulan yang dipakai untuk honor guru dan operasional sekolah.

"Indeks bantuannya sama, Rp 150 ribu per anak. Mereka masih dapat dana BOS dari pemerintah pusat, kalau nanti beda-beda, bikin meri (iri)," ujar Bambang.

Ia mengungkapkan, anggaran yang dikucurkan Pemkot Semarang untuk membiayai sekolah swasta gratis itu terus meningkat.

"Tahun 2025 ini anggaran sekitar Rp 27 miliar, kalau tahun kemarin Rp 25 miliar, jadi tiap tahun meningkat terus," ungkapnya.

Setelah ada putusan MK, Pemkot Semarang berencana menambah jumlah sekolah gratis. Namun, Pemkot Semarang akan memetakan dulu sekolah yang membutuhkan dan bersedia menjadi sekolah gratis.

"Tahapannya harus ada usulan dulu dari yayasan atau sekolah, baru nanti kita kaji dan kita penuhi seperti sekolah swasta gratis," jelasnya.

Sekolah swasta yang ingin jadi sekolah gratis juga harus memenuhi syarat, seperti dibutuhkan di wilayah yang kekurangan daya tampung sekolah negeri, serta memprioritaskan siswa miskin dan berkebutuhan khusus.

"Tetap sekolah swasta gratis, SOP-nya disesuaikan dengan SOP sekolah negeri. Prioritas tetap ke yang kurang mampu, berkebutuhan khusus, domisili sekolah, baru prestasi," paparnya.

Dengan program sekolah swasta gratis, Bambang bilang angka partisipasi sekolah (APS) di Kota Semarang mulai meningkat. Menurutnya, APS di Kota Semarang mencapai 97 persen.

"Targetnya tentu 100 persen. Makanya program ini sangat penting agar tidak ada anak usia sekolah yang tertinggal," kata Bambang.

Cerita Kepala SMP Marsudi

Salah satu sekolah swasta yang gratis di Kota Semarang yakni SMP Marsudi di Kecamatan Ngaliyan. Kepala SMP Marsudi, MC Sri Lestari mengaku telah mengajukan sejak tahun 2021 dan anggarannya baru cair pada 2022.

"Seluruh siswa gratis, setiap anak didanai Rp 150 ribu per bulan, peruntukannya untuk honor guru 70 persen, sisanya untuk operasional sekolah, dan tiap anak dapat 1 pak buku, 1 lusin pulpen," jelasnya.

Lestari menjelaskan, sebelum sekolah swasta itu digratiskan, para siswa membayar SPP Rp 150 ribu. Sekarang siswa sudah tak dibebani SPP maupun biaya lainnya.

"Dulu kita nggak mengajukan di tahap pertama, yang mengajukan SD Marsudi Utami, dirasa kok sangat membantu, jadi SMP juga mengajukan," tuturnya.

Ia menjelaskan, adanya sekolah swasta gratis ini juga bermanfaat bagi siswa kurang mampu yang tak bisa bersekolah di sekolah negeri. Saat ini, ada 86 siswa di SMP Marsudi Utami yang seluruhnya digratiskan.

"Manfaatnya, yang pasti anak melirik, kalau tidak bisa di negeri pasti akan mencari sekolah gratis terdekat," ujarnya.


(dil/rih)


Hide Ads