Dilansir detikNews, Rotasi ini bertujuan untuk pembinaan karier, penyegaran organisasi, serta meningkatkan efektivitas tugas TNI di tengah dinamika yang terus berubah. Sebagai pengganti Mayjen Achiruddin, posisi Danpaspampres kini diemban oleh Mayjen Edwin Adrian Sumantha yang sebelumnya menjabat sebagai Danseskoad.
Lantas, seperti apakah profil pemimpin baru di Komando Daerah Militer IV/Diponegoro tersebut? Mari simak ulasannya berikut ini!
Profil Mayjen Achiruddin
Mayjen TNI Achiruddin SE M Han yang sekarang menjabat Pangdam IV/Diponegoro merupakan suami dari Nuning Achiruddin. Keduanya dikaruniai dua orang putra.
Berdasarkan penelusuran detikJateng pada laman resmi SMA Taruna Nusantara (TN), Mayjen Achirrudin tercatat sebagai alumni angkatan kedua dari sekolah tersebut. Artinya, ia masuk SMA TN pada 1991 dan menyelesaikan pendidikan pada 1994.
Lulus dari TN, Achiruddin melanjutkan pendidikan di Akademi Militer pada tahun yang sama. Dalam dokumen resmi yang dirilis oleh TNI AD, tercatat bahwa Achiruddin lulus masuk ke dalam kecabangan infanteri dan lulus pada 1997.
Achiruddin melanjutkan pendidikannya hingga memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Tak puas sampai di situ, Pangdam IV/Diponegoro ini sempat melanjutkan pendidikan pascasarjana di Universitas Pertahanan.
Di sana, ia mengambil program studi Strategi dan Kampanye Militer. Berdasarkan catatan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi, Achiruddin masuk sebagai mahasiswa baru pada 31 Agustus 2021 dan memperoleh gelar M Han pada semester genap tahun akademik 2022/2023.
Perjalanan Karier Achiruddin
Berdasarkan penelusuran detikJateng pada laman resmi TNI Angkatan Darat serta laporan detikNews, Mayjen Achiruddin telah menduduki sejumlah jabatan strategis sepanjang kariernya di militer sebelum akhirnya dirotasi menjadi Pangdam IV/Diponegoro.
Ia mengawali perjalanan karier militernya di satuan elite Kopassus dengan menjabat sebagai Komandan Batalyon 812/Bantuan Sat 81 Gultor Kopassus sejak tahun 2012 hingga 2014. Setelah itu, ia dipercaya memimpin Komando Distrik Militer 0506/Tangerang selama dua tahun, dari 2015 sampai 2017.
Pada 2017, ia mendapat promosi sebagai Kepala Staf Korem 052/Wijayakrama dan pada tahun yang sama juga mengemban tugas baru sebagai Wakil Komandan Sat 81 Gultor Kopassus hingga 2018. Kariernya terus melaju ketika ia ditunjuk sebagai Asisten Intelijen Danjen Kopassus dari tahun 2018 sampai 2019, kemudian menjabat Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) selama dua tahun berikutnya, dari 2019 hingga 2021.
Usai bertugas di lingkungan Paspampres, ia mengisi jabatan sebagai Perwira Menengah di Denma Mabesad pada tahun 2021 hingga 2022. Di tahun 2022, ia diberi kepercayaan memimpin dua Komando Resor Militer sekaligus, yaitu Korem 074/Warastratama dan Korem 052/Wijayakrama.
Kemampuannya dalam bidang kepemimpinan dan operasional kemudian membawanya kembali ke lingkungan Kopassus, kali ini sebagai Wakil Komandan Jenderal Kopassus sepanjang tahun 2022 hingga 2023. Pada tahun berikutnya, ia kembali ditugaskan memimpin Paspampres sebagai komandan utama.
Menjelang akhir 2024, tepatnya pada bulan Oktober, ia dilantik menjadi Panglima Komando Daerah Militer VI/Mulawarman. Namun, pada bulan Desember di tahun yang sama, ia ditarik kembali ke Jakarta untuk memimpin Paspampres, kali ini dalam masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, setelah sebelumnya juga menjabat di posisi yang sama pada era Presiden Joko Widodo. Tugas tersebut diembannya hingga Mei 2025.
Kekayaan Mayjen Achiruddin
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan pada 23 Maret 2024 untuk tahun pelaporan 2023, Achiruddin yang saat itu menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres), tercatat memiliki total kekayaan sebesar Rp 5,43 miliar. Seluruh data telah diverifikasi secara administratif dan dinyatakan lengkap.
Kekayaan tersebut terdiri dari beberapa komponen, dengan porsi terbesar berasal dari kas dan setara kas senilai Rp 2,5 miliar. Di bidang properti, ia memiliki empat aset tanah dan bangunan yang seluruhnya berlokasi di Kota Tangerang dengan nilai total sebesar Rp 2,4 miliar.
Sementara itu, dalam kategori alat transportasi, ia memiliki dua unit mobil, yaitu Nissan X-Trail tahun 2015 dan Toyota Fortuner tahun 2014. Kedua kendaraan tersebut memiliki nilai gabungan sebesar Rp 515 juta. Tidak tercatat kepemilikan atas harta bergerak lainnya, surat berharga, maupun harta lainnya. Selain itu, Achiruddin juga tidak memiliki utang, sehingga total kekayaan bersihnya tetap senilai Rp 5,43 miliar.
Demikian informasi lengkap mengenai profil Mayjen Achiruddin. Semoga bermanfaat!
(sto/aku)