Insiden serius terjadi saat peluncuran kapal perang Angkatan Laut Korea Utara (Korut). Pemimpin Korut, Kim Jong Un, dibuat murka dan menyebut nasib pejabat yang bertanggung jawab bakal dibahas bulan depan.
Kantor berita Korut, KCNA, dilansir AFP via detikNews Kamis (22/5/2025), menerangkan terjadi 'kecelakaan serius' saat seremoni peluncuran kapal baru seberat 5.000 ton di Kota Chongjin hari Rabu (21/5).
Kim menyaksikan insiden itu dan menyatakannya sebagai "tindakan kriminal yang disebabkan oleh kecerobohan total". Dia pun memperingatkan bahwa hal itu "tidak dapat ditoleransi".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemimpin Korut sejak 2012 tersebut menuturkan "kesalahan tidak bertanggung jawab" dari para pejabat yang bertanggung jawab akan "ditangani pada rapat pleno Komite Sentral Partai yang akan diselenggarakan bulan depan".
KCNA sendiri menyalahkan "komando yang tidak berpengalaman dan kecerobohan operasional" dalam insiden gagalnya peluncuran kapal perusak tersebut. KCNA mengatakan ada kecelakaan yang menyebabkan "beberapa bagian dasar kapal perang tersebut hancur".
Dilaporkan bahwa kecelakaan itu menyebabkan "kehancuran pada keseimbangan kapal perang tersebut".
Juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (Korsel), Lee Sung-jun, memaparkan bahwa kapal perang Korut itu kini miring di perairan.
Lee melanjutkan, berdasarkan ukuran dan skalanya, kapal perang Korut itu diyakini punya perlengkapan yang sama dengan kapal perusak seberat 5.000 ton, Choe Hyong, yang diluncurkan Korut bulan lalu.
Pada April, media pemerintah Pyongyang menayangkan Kim Jong Un menghadiri upacara peresmian Choe Hyon bersama putrinya, Ju Ae. Kim Ju Ae dianggap banyak ahli bakal menjadi pemimpin Korut selanjutnya.
Korea Utara mengklaim kapal itu dilengkapi dengan "senjata paling kuat", dan akan "mulai beroperasi awal tahun depan".
Beberapa analis mengatakan kapal itu dapat dilengkapi dengan rudal taktis jarak pendek yang mampu membawa hulu ledak nuklir.
(apu/dil)