Siswa SMP Asal Klaten Meninggal Setelah Duel, Keluarga Lapor Polisi

Siswa SMP Asal Klaten Meninggal Setelah Duel, Keluarga Lapor Polisi

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Minggu, 18 Mei 2025 20:58 WIB
Garis polisi, police line. Rachman Haryanto /ilustrasi/detikfoto
Ilustrasi kasus siswa SMP meninggal usai duel. Foto: Rachman Haryanto
Klaten -

Keluarga seorang pelajar laki-laki inisial F (15) warga Wedi, Klaten, melapor ke polisi. Keluarga curiga atas kematian siswa SMPN Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul, DIY, itu karena sebelumnya berkelahi buntut pertandingan futsal.

Kasat Reskrim Polres Klaten Iptu Taufik Frida Mustofa membenarkan ada laporan kejadian tersebut ke Polres. Penyelidikan masih dilakukan jajarannya.

"Iya betul (ada laporan kejadian siswa SMPN Gedangsari meninggal diduga sebelumnya berkelahi)," ungkap Taufik kepada detikJateng saat dimintai konfirmasi, Minggu (18/5/2025) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Taufik, laporan ini masih dalam pemeriksaan karena penyebab utama kematian belum bisa dipastikan akibat berkelahi. Diperlukannya autopsi dan belum ada persetujuan dari keluarga untuk diautopsi.

"Belum ada persetujuan dari keluarga untuk diautopsi. Kejadian berkelahi di tanggal 7 Mei, kemudian merasa sakit tanggal 11 Mei sehingga ada selang waktu," jelas Taufik.

ADVERTISEMENT

Perkelahian antarpelajar itu dari keterangan warga bermula dari acara pertandingan futsal. Setelah itu terjadi keributan.

"Kalau warga kronologis pastinya tidak tahu. Cuma kabarnya ribut setelah futsal," ungkap warga yang enggan ditulis namanya, kepada detikJateng.

Menurutnya, F meninggal sudah sekitar seminggu yang lalu dan sudah dimakamkan. Sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit beberapa hari.

"Sempat dirawat di RS. Kabar yang beredar penyebabnya cuma jarene-jarene (katanya-katanya buntut futsal) karena sekolahnya di Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul," imbuhnya.

Polsek Wedi juga mengonfirmasi ada laporan kejadian tersebut. Semula keluarga yang bersangkutan datang ke Mapolsek.

"Kemarin betul sekitar jam 11.15 WIB hari Jumat (16/5) ada orang tuanya (F) datang ke Polsek melaporkan kejadiannya," jelas Kapolsek Wedi AKP Eko Pujianto saat dimintai konfirmasi detikJateng.

Kejadian yang dilaporkan, sebut Eko, kronologisnya memang bermula dari acara futsal antarkelompok di Bayat dan salah satunya kalah. Kemudian diduga terjadi saling ejek dan tantang.

"Terjadi tantang-tantangan kemudian tanggal 7 Mei terjadi perkelahian senggel (satu lawan satu) di Desa Kaligayam, Wedi. Perkelahian cuma singkat sekitar lima menit menurut informasi," terang Eko.

Setelah duel itu, lanjut Eko, korban pulang dengan kondisi sehat dan tidak terjadi apa-apa. Kemudian pada 8-10 Mei masih sehat dan tidak merasakan apa pun, kemudian 11 Mei baru merasakan lemas.

"Tanggal 11 mengeluh sakit, nggak enak badan, lemas, sempat dirawat ibunya dan minta diantar ke RS Bagas Waras. Kondisi semakin menurun dan tanggal 12 Mei meninggal," sambung Eko.

Setelah meninggal, ungkap Eko, keluarga yang curiga kemudian datang ke Polsek bermaksud melapor. Polsek juga sempat mengecek ke TKP di Desa Kaligayam, Wedi.

"Saya cek TKP dulu, karena dapat informasi pelaku dan korban masih anak di bawah umur sehingga kita arahkan kita, antar ke Polres ke Unit PPA sehingga ditangani Polres," pungkas Eko.




(rih/rih)


Hide Ads