- Penyebab Kenapa AC Jadi Tidak Dingin 1. Pengaturan mode atau suhu yang tidak tepat 2. Kapasitas AC Terlalu Kecil 3. Evaporator dan Sirip Kondensor Kotor 4. Refrigerant atau Freon Habis 5. Kompresor Rusak 6. Kipas Outdoor Tidak Berputar Normal 7. Sistem Pendingin Tersumbat 8. Filter AC Kotor 9. Ventilasi Terlalu Terbuka
- Cara Mengatasi AC yang Tidak Dingin 1. Periksa dan Sesuaikan Pengaturan Remote Control 2. Sesuaikan Kapasitas AC dengan Luas Ruangan 3. Lakukan Pencucian Evaporator dan Kondensor Setiap 3 Bulan 4. Tambah Freon hanya Setelah Kebocoran Diperbaiki 5. Periksa Kompresor dan Kelistrikan Outdoor 6. Perbaiki atau Ganti Motor Kipas Outdoor yang Rusak 7. Flushing Sistem jika Terjadi Penyumbatan 8. Bersihkan Filter Udara Secara Rutin 9. Pastikan Ruangan Tertutup Saat AC Menyala
Pendingin ruangan atau air conditioner (AC) memang menjadi penyelamat di tengah udara panas, terutama di kota-kota besar. Namun, ada kalanya AC yang biasanya menyemburkan udara sejuk tiba-tiba tidak lagi memberikan kenyamanan yang sama. Kejadian seperti ini membuat kita bertanya-tanya, kenapa AC jadi tidak dingin?
Jika ini terjadi, jangan buru-buru panik atau langsung mengganti unit AC. Bisa jadi masalahnya hanya sepele dan masih bisa diperbaiki sendiri atau dengan bantuan teknisi.
Untuk mengetahui sejumlah penyebab kenapa AC menjadi tidak dingin lagi, sekarang mari kita simak penjelasan yang dihimpun dari buku Panduan Menjadi Teknisi; Merawat & Memperbaiki AC tulisan Juni Handoko dan Menggunakan, Merawat dan Memperbaiki Peralatan Listrik Rumah Tangga tulisan Drs Daryanto. Mari kita simak!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebab Kenapa AC Jadi Tidak Dingin
Terdapat sejumlah penyebab yang membuat AC jadi tidak dingin, yuk kita cek!
1. Pengaturan mode atau suhu yang tidak tepat
Sering kali penyebab AC tidak dingin berasal dari hal yang sangat sederhana, yaitu pengaturan di remote control. Banyak orang tidak menyadari bahwa memilih mode yang salah seperti mode kipas atau fan justru hanya membuat blower menyala tanpa mengaktifkan proses pendinginan.
Mode yang seharusnya dipilih untuk menghasilkan udara dingin adalah mode cool atau auto. Mode cool biasanya ditandai dengan simbol bintang salju. Jika AC hanya dibiarkan dalam mode fan, maka tidak ada pendinginan yang terjadi karena kompresor tidak bekerja.
Selain mode, suhu juga perlu diperhatikan. Jika suhu yang dipilih terlalu tinggi, udara yang keluar tetap terasa hangat. Maka penting untuk memastikan bahwa suhu pada remote sudah disetel sesuai dengan kebutuhan ruangan.
2. Kapasitas AC Terlalu Kecil
Tidak semua AC cocok untuk setiap ukuran ruangan. Memasang AC berkapasitas kecil di ruangan besar akan menyebabkan kerja mesin terlalu berat dan udara tetap terasa panas.
Sebagai contoh, ruangan berukuran 36 meter persegi membutuhkan AC minimal 2 PK. Jika hanya menggunakan AC Β½ PK, maka pendinginan tidak akan pernah tercapai secara maksimal. Masalah ini sering tidak disadari dan dianggap AC-nya bermasalah, padahal yang salah adalah perhitungannya sejak awal pemasangan.
3. Evaporator dan Sirip Kondensor Kotor
Evaporator bertugas menyerap panas dari udara, sedangkan kondensor membantu melepaskan panas ke luar ruangan. Keduanya sangat vital dalam proses pendinginan AC.
Ketika evaporator dipenuhi debu atau kondensor tertutup kotoran, kemampuan sistem dalam menukar panas menurun drastis. Akibatnya, proses pendinginan menjadi tidak efisien dan suhu di ruangan tetap panas.
Kotoran yang terlalu tebal juga bisa menyebabkan embusan udara menjadi tidak merata dan lemah. Oleh karena itu, bagian ini perlu dibersihkan minimal tiga bulan sekali untuk menjaga performa AC tetap optimal.
4. Refrigerant atau Freon Habis
Freon adalah bahan utama yang berfungsi menyerap panas dari ruangan. Jika jumlah freon berkurang atau bahkan habis, maka AC tidak akan bisa mendinginkan udara.
Penyebab freon berkurang bisa jadi karena ada kebocoran pada pipa instalasi atau sambungan yang kurang rapat. Dalam beberapa kasus, kebocoran tidak terlihat langsung tetapi bisa dideteksi dengan menyentuh bagian pipa dan merasakan apakah masih terasa dingin.
Jika freon habis, biasanya kompresor tetap menyala dan kipas berputar tetapi udara yang keluar tetap panas. Ini adalah pertanda bahwa pengisian freon perlu segera dilakukan setelah titik kebocoran diperbaiki.
5. Kompresor Rusak
AC menjadi tidak dingin juga dapat disebabkan oleh kerusakan kompresor. Komponen tersebut merupakan jantung dari sistem pendingin AC. Jika kompresor tidak bekerja, maka seluruh proses sirkulasi refrigerant akan terhenti. Akibatnya, tidak ada udara dingin yang bisa dihasilkan.
Kerusakan kompresor bisa disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya adalah tegangan listrik yang terlalu rendah atau tidak stabil. Bisa juga karena kapasitor yang sudah melemah atau rusak.
Dalam beberapa kasus, kipas outdoor terlihat menyala tetapi kompresor tetap diam. Hal ini bisa dipastikan dengan menggunakan alat tang ampere untuk memeriksa arus listrik yang masuk ke kompresor.
6. Kipas Outdoor Tidak Berputar Normal
Kipas outdoor bertugas membantu mendinginkan refrigerant yang telah menyerap panas dari dalam ruangan. Jika kipas ini macet atau putarannya lemah, maka pelepasan panas menjadi tidak maksimal.
Panas yang tertahan ini bisa menyebabkan kompresor cepat panas dan mati karena perlindungan termal. Biasanya, masalah ini muncul karena bearing motor kipas yang sudah aus atau kapasitor yang mulai soak. Kondisi kipas outdoor perlu diperiksa secara berkala karena kipas yang tidak bekerja maksimal bisa memperpendek usia pakai kompresor.
7. Sistem Pendingin Tersumbat
Seiring waktu, sistem sirkulasi refrigerant bisa mengalami penyumbatan akibat kotoran halus, kerak, atau serpihan logam yang terbawa aliran freon. Penyumbatan ini sering kali terjadi di bagian filter atau pipa kapiler.
Tanda utama dari sistem yang tersumbat adalah dinginnya permukaan strainer secara tidak normal bahkan bisa terlihat mengembun. Ini pertanda aliran tidak lancar dan tekanan dalam sistem terganggu.
Jika dibiarkan, penyumbatan ini bisa membuat tekanan meningkat dan menyebabkan kerusakan lebih serius pada kompresor. Solusi terbaik adalah dengan melakukan flushing sistem dan mengganti komponen yang rusak.
8. Filter AC Kotor
Salah satu komponen penting yang menjaga udara tetap bersih dan dingin adalah filter udara di bagian indoor. Filter ini menyaring debu dan partikel dari udara yang masuk sebelum melewati evaporator.
Jika filter tidak pernah dibersihkan, kotoran yang menumpuk bisa menghambat aliran udara. Hasilnya, AC terlihat bekerja, tetapi udara yang keluar menjadi lemah dan tidak terasa sejuk seperti biasanya.
Kondisi ini tidak hanya membuat AC kurang dingin tetapi juga bisa membuat konsumsi listrik meningkat karena unit harus bekerja lebih keras. Idealnya, filter dibersihkan setiap dua minggu sekali terutama jika AC sering digunakan.
9. Ventilasi Terlalu Terbuka
AC bekerja paling efektif di ruang tertutup. Jika ventilasi terlalu terbuka atau pintu sering dibiarkan terbuka, maka udara dingin akan terus keluar dan digantikan oleh udara panas dari luar.
Kondisi ini membuat kerja AC menjadi tidak pernah selesai. Kompresor akan terus bekerja tanpa henti tetapi hasilnya tetap tidak terasa dingin. Untuk itu, pastikan ruangan dalam kondisi tertutup rapat saat AC dinyalakan agar proses pendinginan berjalan efektif.
Cara Mengatasi AC yang Tidak Dingin
Setelah tahu sejumlah penyebabnya, sekarang mari kita pelajari bagaimana cara mengatasi masalah-masalah tersebut agar AC bisa kembali dingin!
1. Periksa dan Sesuaikan Pengaturan Remote Control
Langkah pertama yang harus dilakukan saat AC tidak dingin adalah memeriksa mode dan suhu pada remote. Jika mode masih berada di posisi fan, segera ubah ke mode cool atau auto.
Pastikan suhu sudah diatur ke angka yang cukup rendah, misalnya antara 18 hingga 24 derajat, tergantung kebutuhan. Pengaturan ini penting karena jika suhu terlalu tinggi, maka udara yang keluar tidak akan terasa sejuk. Langkah sederhana ini sering kali menjadi solusi instan yang mengembalikan kenyamanan dalam ruangan tanpa harus memanggil teknisi.
2. Sesuaikan Kapasitas AC dengan Luas Ruangan
Jika ternyata AC yang digunakan terlalu kecil untuk ukuran ruangan, solusinya adalah mengganti unit AC dengan kapasitas yang lebih besar atau menambahkan unit lain untuk mendukung pendinginan.
Menggunakan AC dengan daya yang sesuai akan membuat proses pendinginan lebih cepat dan efisien. Ini juga akan mengurangi beban kerja mesin sehingga usia pakainya bisa lebih panjang. Selalu konsultasikan perhitungan kapasitas AC saat membeli atau memasang unit baru.
3. Lakukan Pencucian Evaporator dan Kondensor Setiap 3 Bulan
Evaporator dan kondensor perlu dibersihkan secara menyeluruh menggunakan semprotan air bertekanan atau pompa steam. Kotoran yang menumpuk bisa membuat proses pendinginan terganggu.
Pembersihan bagian ini sebaiknya dilakukan oleh teknisi karena lokasi dan bentuknya cukup rumit. Pembersihan rutin akan memperpanjang usia AC dan menjaga efisiensinya tetap tinggi. Langkah ini sangat penting terutama jika AC sering digunakan dalam ruangan yang banyak debu.
4. Tambah Freon hanya Setelah Kebocoran Diperbaiki
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan freon habis, jangan langsung isi ulang. Cari tahu dulu apakah ada kebocoran pada sistem pipa atau sambungan.
Setelah kebocoran ditemukan dan diperbaiki melalui pengelasan atau penggantian pipa, barulah freon bisa diisi kembali sesuai kapasitas unit. Melakukan pengisian freon tanpa memperbaiki kebocoran hanya akan membuang-buang biaya karena freon akan habis kembali dalam waktu singkat.
5. Periksa Kompresor dan Kelistrikan Outdoor
Gunakan alat bantu seperti tang ampere untuk memastikan bahwa arus listrik masuk ke kompresor sesuai standar. Jika tidak ada arus atau nilainya jauh di bawah standar, bisa jadi kompresor bermasalah.
Periksa juga kapasitor, overload protector, dan sambungan kabel di unit outdoor. Jika ditemukan kerusakan, segera ganti komponen yang rusak agar kompresor bisa kembali bekerja normal. Perawatan pada kompresor sangat penting karena komponen ini termasuk yang paling mahal dalam sistem pendingin.
6. Perbaiki atau Ganti Motor Kipas Outdoor yang Rusak
Jika kipas tidak berputar dengan lancar, coba periksa bearing motor. Putar manual dengan tangan, jika terasa berat atau berbunyi kasar, maka bearing kemungkinan sudah aus dan perlu diganti.
Selain itu, kapasitor kipas yang lemah juga bisa membuat putaran lambat. Ganti kapasitor dengan yang sesuai spesifikasi lama agar kipas bisa berfungsi optimal. Jika perlu, motor kipas bisa digulung ulang oleh teknisi dinamo atau diganti total jika sudah rusak parah.
7. Flushing Sistem jika Terjadi Penyumbatan
Untuk kasus penyumbatan di filter atau pipa kapiler, sistem perlu dibersihkan dengan udara bertekanan tinggi. Seluruh freon harus dikeluarkan terlebih dahulu sebelum dilakukan proses flushing.
Setelah sistem bersih, komponen yang rusak seperti filter atau kapiler diganti dan dilakukan pengisian ulang refrigerant. Proses ini membutuhkan keahlian teknisi agar tekanan dan volume freon sesuai standar. Langkah ini akan mengembalikan sirkulasi sistem pendingin menjadi lancar kembali.
8. Bersihkan Filter Udara Secara Rutin
Membersihkan filter AC sebaiknya dilakukan minimal dua minggu sekali. Caranya pun cukup mudah, hanya perlu membuka cover indoor unit dan mencuci saringannya menggunakan air bersih.
Filter yang bersih akan membuat aliran udara menjadi lancar dan mencegah debu masuk ke bagian dalam unit. Ini juga membantu menjaga kualitas udara di dalam ruangan tetap sehat. Selain itu, filter yang bersih membuat AC bekerja lebih ringan sehingga konsumsi daya listrik bisa lebih hemat.
9. Pastikan Ruangan Tertutup Saat AC Menyala
Selalu jaga agar pintu dan jendela dalam keadaan tertutup rapat saat AC sedang beroperasi. Hindari kebiasaan membuka pintu terlalu lama karena ini membuat udara dingin keluar dan udara panas masuk.
Jika ada ventilasi yang tidak bisa ditutup, pertimbangkan untuk menggunakan peredam atau penghalang sementara saat AC dinyalakan. Langkah ini memang terdengar sederhana tetapi sangat berpengaruh terhadap performa pendinginan secara keseluruhan.
Sampai di akhir pembahasan ini, kamu tentu sudah memahami kenapa AC jadi tidak dingin, bukan? Semoga penjelasan di atas bermanfaat!
(par/par)