Belut termasuk dalam keluarga besar ikan kendati bentuknya menyerupai ular. Jadi, kenapa belut tidak digolongkan sebagai salah satu jenis ular layaknya ular laut? Begini penjelasannya.
Dirujuk dari Bristol Aquarium terdapat ratusan spesies hewan yang masuk kategori belut. Bahkan, jumlahnya mencapai 800 spesies yang kemudian dimasukkan ke dalam 19 famili. Masing-masing tentu punya karakteristik unik tersendiri.
Sebagian besar jenis belut tinggal di laut. Namun, yang sering berjumpa dengan masyarakat sehari-hari adalah belut tawar. Sebut saja Monopterus albus yang begitu mudah detikers temukan di sawah, rawa, hingga saluran irigasi.
Sepintas lalu, belut agaknya lebih cocok dikatakan mirip ular atau cacing ketimbang ikan. Namun faktanya, belut justru dikategorikan sebagai ikan. Mengapa demikian? Bagi detikers yang penasaran, cek uraian ringkasnya di bawah ini, yuk!
Alasan Belut Tidak Digolongkan sebagai Ular
Sederhananya, belut tidak digolongkan sebagai ular karena punya begitu banyak perbedaan. Mulai dari karakteristik fisik, habitat, hingga cara bereproduksi.
1. Karakteristik Fisik Belut dan Ular
Dikutip dari American Oceans, meski termasuk ikan, belut punya tubuh panjang ramping yang biasanya ditutupi lendir. Belut juga tidak punya sirip perut yang biasa dimiliki ikan. Namun, belut memiliki sirip dada kecil yang terletak tepat di belakang insang. Mereka juga punya sirip punggung kecil.
Hal lain yang membuat belut digolongkan sebagai ikan adalah alat pernapasannya berupa insang.. Berbeda dengan belut, ular bernapas menggunakan paru-paru. Beberapa jenis ular, seperti ular laut, dapat menyerap oksigen melalui kulitnya. Namun, paru-paru tetap alat pernapasan utama.
Perbedaan lain belut dan ular bisa diketahui dari sisik. Berdasar keterangan dari laman AZ Animals, seluruh tubuh ular dilindungi sisik. Sisik ular berbeda dengan kepunyaan ikan. Pasalnya, sisik ular merupakan bagian dari kulit, sedangkan sisik ikan menempel di kulit.
2. Habitat Belut dan Ular
Sebagaimana telah disinggung sekilas sebelumnya, sebagian besar jenis belut hidup di laut. Namun, beberapa dapat ditemukan di air tawar. Menariknya, banyak belut bersifat katadromus. Apa itu?
Belut katadromus akan menghabiskan sebagian besar hidupnya di sungai atau aliran air tawar. Namun, ketika sudah siap bertelur, belut akan kembali ke lautan tempat mereka lahir. Bagaimana dengan ular?
Ular hidup di habitat yang berbeda-beda. Beberapa menghabiskan seluruh hidupnya di darat, seperti di hutan, gurun, maupun gunung berbatu. Selain darat, sejumlah tipe ular juga hidup di air, sebut saja ular laut dan ular air.
3. Siklus Reproduksi Belut dan Ular
Setiap jenis belut punya siklus reproduksi yang berbeda-beda. Misalnya, belut air tawar (Monopterus albus) jantan akan menggali lubang di lumpur. Lalu, belut betina bertelur dan menjaganya sampai menetas di sana.
Lain halnya dengan belut laut. Dirujuk dari Science Focus, belut eropa (Anguilla anguilla) sebagai contoh, lahir di Laut Sargasso, Atlantik tengah. Belut-belut ini akan menetas menjadi larva transparan untuk kemudian hanyut mengikuti arus hingga tiba di pesisir Eropa timur.
Di perairan dangkal pantai-pantai Eropa timur tersebut, belut eropa muda tumbuh menjadi belut muda. Belut muda ini dikenal dengan nama elver atau belut kaca (glass eels). Tidak hanya tumbuh muda, belut eropa juga berkembang memasuki usia dewasa di tempat tersebut.
Setelah usianya matang, belut eropa akan bermigrasi menuju sungai dan danau. Mereka akan menghabiskan hidupnya di perairan air tawar tersebut. Baru pada akhir hidupnya, belut eropa berenang kembali menuju Laut Sargasso untuk bertelur dan kemudian mati di sana. Menakjubkan, bukan?
Sementara itu, beberapa tipe ular bereproduksi dengan mengeluarkan telur. Selepas menetas, anak-anak ular akan langsung hidup mandiri. Ada pula jenis ular yang 'melahirkan' anaknya alias berkembang biak secara ovovivipar.
Menariknya, ular diketahui dapat berkembang biak secara mandiri. Kondisi unik ini disebut partenogenesis. Menurut keterangan dari National Geographic, partenogenesis adalah ketika ular betina dapat bertelur tanpa pembuahan dari ular jantan.
Tidak hanya perbedaan dari segi fisik, habitat, dan siklus reproduksi, belut dan ular juga punya banyak perbedaan lain, sebut saja makanan dan cara bergerak. Oleh karena itu, belut tidak bisa digolongkan sebagai ular.
Fakta Menarik Belut
Guna menambah wawasan detikers terkait belut, di bawah ini beberapa fakta menariknya, diambil dari laman Fact Retriever:
- Belut air tawar adalah jenis belut yang sering dijadikan makanan dan punya nilai ekonomi besar.
- Terdapat lebih dari 800 spesies belut sejati.
- Belut listrik bukanlah belut sejati. Alih-alih, belut listrik berada dalam kelompok yang sama dengan ikan lele dan mas.
- Belut sirip panjang muda dari Selandia Baru bisa memanjat air terjun setinggi 65 kaki (kira-kira 19,8 meter) atau bahkan, bendungan buatan manusia.
- Sebagian besar belut bersifat nokturnal.
- Belut punya kemampuan meregenerasi anggota tubuhnya, seperti kulit dan sirip.
- Belut terbesar di dunia adalah belut conger. Belut ini bisa tumbuh seberat kurang lebih 100 kilogram dengan panjang 3 meter.
- Beberapa spesies belut dapat hidup hingga 85 tahun.
- Berbeda dengan kebanyakan ikan, belut tidak punya sisik.
- Belut adalah sumber protein, asam lemak omega 3, vitamin A, vitamin D, vitamin E, serta berbagai tipe mineral.
- Perkawinan belut di alam liar belum pernah diamati.
Demikian penjelasan ringkas mengenai alasan belut tidak digolongkan sebagai ular. Semoga menjawab pertanyaanmu, ya!
Simak Video "Siap-siap "War" Tiket Indonesia Vs Argentina Segera Dimulai"
(par/par)