5 Tips Membersihkan Noda di Dinding yang Membandel, Mudah dan Cepat!

5 Tips Membersihkan Noda di Dinding yang Membandel, Mudah dan Cepat!

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Jumat, 02 Mei 2025 23:05 WIB
The child draws on the wall with colored chalk. The boy is engaged in creativity at home
Ilustrasi dinding rumah kotor. Foto: Getty Images/iStockphoto/JohnAlexandr
Solo -

Dinding rumah sering kali menjadi tempat munculnya berbagai jenis noda, mulai dari cipratan makanan, bekas tangan anak-anak yang kotor, hingga goresan dari perabot. Jika dibiarkan, noda-noda ini bisa membuat ruangan terlihat kusam dan tidak terawat. Untuk menjaga tampilan rumah tetap bersih dan nyaman, penting mengetahui tips membersihkan noda di dinding yang membandel dengan cara yang tepat. Dengan metode yang sesuai, noda bisa hilang tanpa merusak lapisan cat.

Beberapa jenis noda memang memerlukan perlakuan khusus tergantung dari penyebab dan jenis cat dinding yang digunakan. Salah memilih cara bisa membuat noda semakin menyebar atau bahkan membuat cat mengelupas. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara yang aman namun efektif dalam membersihkannya.

Yuk, simak penjelasan lengkap mengenai cara membersihkan noda di dinding atau tembok berikut ini yang dihimpun dari laman Southern Living, The Painting Pros, dan Martha Stewart berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tips Membersihkan Noda di Dinding yang Membandel

Untuk membersihkan noda yang membandel di dinding, berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dipraktikkan.

1. Kenali Jenis Cat pada Dinding

Sebelum mulai membersihkan noda, penting untuk mengetahui jenis cat yang digunakan pada dinding. Cat berbasis air atau lateks umumnya lebih sensitif terhadap pembersihan intensif, terutama jika memiliki finishing matte atau flat. Sementara itu, cat berbasis minyak cenderung lebih kuat terhadap kelembapan dan gesekan, sehingga lebih mudah dibersihkan tanpa merusak permukaannya.

ADVERTISEMENT

Finishing cat juga berperan penting dalam menentukan cara pembersihan. Dinding dengan finishing semi-gloss atau high-gloss biasanya tahan terhadap air dan sabun, sehingga cocok untuk area yang sering kotor seperti dapur dan kamar mandi. Sebaliknya, finishing satin, eggshell, atau matte lebih mudah rusak jika digosok terlalu keras, sehingga perlu perlakuan yang lebih lembut dan hati-hati.

2. Persiapan Sebelum Membersihkan

Langkah pertama dalam membersihkan dinding adalah menghilangkan debu dan kotoran kering yang menempel di permukaan. Gunakan kemoceng berbahan microfiber atau sikat berbulu halus agar tidak menggores cat. Jika debu terlalu banyak, alat penyedot debu dengan sikat halus juga bisa menjadi pilihan yang aman.

Mulailah dari bagian atas dinding lalu turun ke bawah agar kotoran tidak jatuh ke area yang sudah dibersihkan. Gunakan tangga atau bangku kecil yang kokoh untuk menjangkau bagian atas dinding. Membersihkan permukaan terlebih dahulu akan mencegah noda menyebar saat dibersihkan dengan larutan cair.

3. Gunakan Larutan Pembersih yang Aman

Untuk noda yang ringan, campuran air hangat dan sedikit sabun cuci piring biasanya sudah cukup efektif. Larutan ini lembut namun mampu melunturkan noda tanpa merusak cat. Gunakan spons atau kain lembut yang tidak mengandung pewarna agar tidak meninggalkan bekas tambahan pada dinding.

Jika noda membandel tidak hilang dengan sabun, larutan cuka dan air bisa menjadi alternatif. Campurkan satu bagian cuka putih dengan satu bagian air hangat. Untuk noda yang sangat membandel, tambahkan sedikit baking soda ke dalam larutan tersebut. Selalu uji larutan pembersih terlebih dahulu di area tersembunyi untuk memastikan tidak merusak cat.

4. Membersihkan Noda Membandel

Noda yang menempel kuat seperti bekas minyak, krayon, atau cipratan makanan membutuhkan perlakuan khusus. Buat pasta dari campuran baking soda dan air, lalu oleskan pada noda. Gunakan kain lembut untuk menggosok noda dengan gerakan melingkar secara perlahan. Setelah itu, bersihkan sisa pasta dengan spons basah dan keringkan dengan kain kering.

Jika noda masih belum hilang, bisa dicoba menggunakan hidrogen peroksida. Basahi bagian kain dengan cairan ini lalu tempelkan pada noda selama beberapa menit. Setelah noda mulai terangkat, bersihkan dengan kain bersih dan keringkan. Teknik ini cocok untuk dinding dengan cat yang lebih kuat seperti semi-gloss atau high-gloss.

5. Langkah Pencegahan dan Perawatan Berkala

Menjaga kebersihan dinding tidak hanya dilakukan saat noda sudah muncul. Lakukan pembersihan ringan secara berkala, terutama pada area yang sering disentuh seperti dekat saklar lampu, pintu, dan sudut dinding. Cukup gunakan kain microfiber kering atau sedikit lembap untuk mengangkat debu dan kotoran yang mulai menempel.

Segera bersihkan noda yang muncul agar tidak sempat mengering dan menempel kuat. Hindari penggunaan alat atau bahan pembersih yang kasar karena dapat merusak lapisan cat. Dengan perawatan yang rutin dan cara yang tepat, dinding rumah bisa tetap bersih dan terlihat seperti baru lebih lama.

Kenapa Tembok Mudah Terlihat Kotor?

Banyak orang yang tidak menyadari kesalahan ketika memilih cat sehingga membuat tembok atau dinding terlihat kotor. Kesalahan ini dijelaskan dalam laman Better Homes & Gardens. Yuk, simak dan hindari kesalahan ini agar dinding rumah kamu selalu tampak bersih!

1. Warna Cat Terlalu Terang

Warna cat seperti putih cerah sangat rentan menampilkan noda, debu, dan bekas sentuhan tangan. Bahkan kotoran kecil pun bisa terlihat jelas karena tidak ada warna yang membantu menyamarkannya. Hal ini membuat tembok cepat terlihat kusam meskipun baru saja dibersihkan. Sebagai solusi, warna-warna netral dengan tingkat kecerahan sedang bisa digunakan untuk membantu menyamarkan kotoran dan menjaga tampilan tembok tetap bersih lebih lama.

2. Kualitas Cat Rendah

Cat dengan harga murah biasanya memiliki daya tutup yang kurang baik dan cepat pudar. Tembok yang dicat dengan kualitas rendah juga lebih sulit dibersihkan karena lapisannya mudah terkelupas saat digosok. Ini membuat noda atau kotoran yang menempel tidak bisa hilang dengan mudah tanpa merusak cat. Dengan menggunakan cat berkualitas tinggi, tembok akan lebih tahan terhadap noda dan tetap terlihat bersih dalam jangka waktu yang lebih lama.

3. Jenis Kilap Cat Tidak Sesuai

Tingkat kilap cat menentukan seberapa tahan cat terhadap kotoran dan pembersihan. Cat dengan hasil akhir mengkilap seperti semi-gloss atau high-gloss lebih mudah dibersihkan dan cocok untuk area yang sering kotor. Sebaliknya, cat dengan hasil akhir matte atau datar mudah rusak bila digosok terlalu keras sehingga tidak cocok untuk area yang sering disentuh.

4. Persiapan Tembok Sebelum Mengecat Kurang Baik

Sebelum mengecat, tembok sebaiknya dibersihkan dari debu, minyak, atau noda lainnya agar cat bisa menempel dengan baik. Jika tembok kotor langsung dicat, maka noda lama bisa tetap terlihat atau memengaruhi warna akhir cat. Selain itu, penggunaan primer juga penting untuk menutupi bekas noda dan membuat cat lebih rata. Tanpa persiapan yang tepat, hasil cat tidak akan maksimal dan tembok akan lebih mudah terlihat kotor.

5. Penggunaan Alat Cat yang Tidak Sesuai

Alat yang digunakan untuk mengecat memengaruhi tampilan akhir permukaan tembok. Rol yang terlalu tebal bisa meninggalkan tekstur kasar seperti kulit jeruk pada tembok halus dan membuat debu lebih mudah menempel. Jika teksturnya tidak rata, tembok akan lebih cepat terlihat kotor dan sulit dibersihkan. Maka dari itu, penting memilih alat yang sesuai dengan jenis permukaan yang akan dicat agar hasilnya lebih bersih dan tahan lama.

Demikianlah beberapa tips yang bisa kita lakukan untuk membersihkan noda di dinding yang membandel. Selamat mencoba, detikers!




(par/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads