Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, resmi meluncurkan program Kecamatan Berdaya di Taman Cerdas Jebres, Surakarta. Program ini bertujuan menjadikan seluruh kecamatan di 35 kabupaten/kota se-Jateng sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan kreativitas masyarakat.
Program tersebut tidak hanya didorong untuk mengembangkan potensi lokal, tetapi juga menjadi pusat pemberdayaan bagi perempuan, anak-anak, penyandang disabilitas, hingga generasi muda yang memiliki potensi besar.
Menurut Luthfi, pendekatan lewat kecamatan dinilai paling efektif karena kecamatan adalah perpanjangan tangan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota sehingga bisa menyentuh langsung ke lebih dari 8.500 desa dan kelurahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Provinsi kalau mau langsung menyentuh desa, tidak mampu. Jumlah desa/kelurahan sebanyak 8 ribuan. Tapi kalau Camat, mampu," ujar Luthfi dalam keterangan tertulis, Rabu (23/4/2025).
Dalam pelaksanaannya, program ini mencakup pelatihan ekonomi kreatif yang disesuaikan dengan potensi lokal, pengembangan santripreneur, tani milenial, hingga internet desa, dan konten kreator. Selain itu, program ini juga mendorong terciptanya sekolah bebas bullying dan kekerasan.
Ahmad Luthfi menegaskan bahwa setiap kelompok sasaran, mulai dari anak muda hingga penyandang disabilitas akan diberikan pelatihan dan konseling untuk membangun kemandirian. Mereka akan difasilitasi bertemu dengan akademisi dan pelaku usaha untuk memperkuat potensi dan membangun efek domino di wilayah masing-masing.
"Ini role model. Bupati dan wali kota nantinya bikin SK (Surat Kelutusan) kecamatan mana yang akan ditugaskan," imbuhnya.
Saat ini, empat kecamatan di tiap kabupaten/kota telah ditetapkan sebagai percontohan. Pemilihan kecamatan dilakukan melalui Surat Keputusan (SK) bupati dan wali kota masing-masing daerah.
Ketua Tim Koordinasi Kecamatan Berdaya, Nawal Arafah Yasin menyebut program ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, perguruan tinggi, hingga dunia usaha. Tujuannya adalah menyatukan komitmen dalam memberdayakan kelompok rentan sekaligus mengintegrasikan aspirasi mereka dalam perencanaan pembangunan daerah.
"Melalui Program Kecamatan Berdaya, Gubernur dan Wakil Gubermur memperhatikan kelompok rentan, perempuan, anak, disabiliitas, dan anak muda kreatif dalam pembangunan Jateng," kata Nawal.
Program ini juga telah dikomunikasikan ke pemerintah pusat dan dinilai sebagai contoh praktik terbaik nasional karena tingginya partisipasi perempuan, anak, disabilitas, dan anak muda.
Dukungan datang dari Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS), Hartono melalui pelatihan, pola pengasuhan keluarga, hingga keterlibatan mahasiswa dalam KKN.
Pada kesempatan yang sama, Ahmad Luthfi juga meluncurkan program Kartu Zilenial dan Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak serta menyapa anak-anak yang berlatih di taman dan pelaku UMKM yang memamerkan produk lokal.
(ega/ega)