Uskup Agung Semarang Berduka Paus Fransiskus Wafat, Kenang Kunjungan ke RI

Uskup Agung Semarang Berduka Paus Fransiskus Wafat, Kenang Kunjungan ke RI

Aditya Mardiastuti - detikJateng
Selasa, 22 Apr 2025 09:09 WIB
Misa sore di Gereja Kotabaru Jogja mendoakan mendiang Paus Fransiskus yang meninggal Senin (21/4/2025).
Misa sore di Gereja Kotabaru Jogja mendoakan mendiang Paus Fransiskus yang meninggal Senin (21/4/2025). Foto: Adji G Rinepta/detikJogja
Semarang -

Uskup Keuskupan Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko berduka atas meninggalnya Paus Fransiskus. Rubiyatmoko mengenang kunjungan Paus saat ke Indonesia yang memberikan sukacita bagi umat Katolik dan pesan toleransi.

"Berita wafatnya Bapa Paus Fransiskus memunculkan sekaligus rasa duka dan sukacita. Duka, karena seorang gembala yang begitu baik, rendah hati dan 'gemati' pada umatnya, kini sudah pulang kepada Allah yang telah memanggilnya. Sukacita, karena kini Beliau sudah menikmati kebahagiaan sejati bersama dengan Allah di surga," kata Rubiyatmoko lewat pesan tertulis kepada detikJateng, Selasa (22/4/2025).

Diketahui, Paus Fransiskus meninggal dalam usia 88 tahun pada Senin (21/4) kemarin. Rubiyatmoko menyebut kepergian Paus tepat satu hari setelah Paskah atau merayakan kebangkitan Yesus Kristus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kebahagiaan yang menjadi harapan dan tujuan akhir umat beriman. Bapa Paus Fransiskus wafat persis pada saat umat Katolik merayakan Paskah atau Kebangkitan Tuhan Yesus dari kematian," sambungnya.

Rubiyatmoko menyebut sosok Paus dengan nama asli Jorge Mario Bergoglio tersebut merupakan pemimpin umat yang sederhana. Tak hanya itu, Paus disebut peduli dengan kaum marginal dan selalu membawa pesan damai.

ADVERTISEMENT

"Bapa Paus Fransiskus adalah seorang gembala umat yang sederhana, tegas dan penuh belas kasih. Selama masa hidupnya, khususnya sejak terpilih menjadi Paus, 13 Maret 2013, Beliau telah mengajarkan banyak hal baik, antara lain tentang belas kasih dan perhatian pada saudara-saudari yang lemah, sakit dan terpinggirkan, tentang toleransi dan persaudaraan yang tulus, tentang pemeliharaan lingkungan dan bumi sebagai rumah bersama, serta tentang pertobatan dan pengharapan," urainya.

Kenang Kunjungan Paus ke RI

Rubiyatmoko lalu mengenang kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024 lalu. Paus pertama dari Serikat Yesus (Societas Jesu/SJ) ini dinilai telah membawa pesan persaudaraan antarumat beragama.

"Kita menghaturkan limpah terima kasih kepada Bapa Paus Fransiskus atas keteladanan dan pelayanannya sebagai gembala tertinggi Gereja. Secara khusus kami umat Katolik di Indonesia sangat bersyukur dan terberkati atas kunjungan kegembalaan Bapa Paus Fransiskus ke Indonesiaa, 3-6 September 2024 yang lalu. Kunjungan kegembalaan ini pun bagi Bapa Paus memberi kesan positif yang sangat mendalam, khususnya terkait dengan toleransi dan persaudaraan sejati masyarakat Indonesia," jelasnya.

Tak lupa Rubiyatmoko mengajak seluruh umat, Katolik khususnya, untuk mendoakan mendiang Paus Fransiskus.

"Dalam kesempatan yang istimewa ini, saya mengajak seluruh umat untuk bersama-sam berdoa bagi Bapa Paus Fransiskus dan bagi Gereja semesta. Semoga dengan doa-doa Beliau dari surga, kita umat yang dikasihinya senantiasa diteguhkan dalam peziarahan menuju pengharapan yang terakhir," pungkasnya.




(afn/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads