Kenal Lebih Dekat Farikha Wasit Badminton Internasional Asal Kudus

Kenal Lebih Dekat Farikha Wasit Badminton Internasional Asal Kudus

Dian Utoro Aji - detikJateng
Kamis, 17 Apr 2025 12:58 WIB
Farikha Sukrotun sosok wasit Internasional asal Kudus.
Farikha Sukrotun sosok wasit Internasional asal Kudus. Foto: Dok Pribadi.
Kudus -

Sosok wasit perempuan di pertandingan Final Badminton Asia Champions (BAC) 2025 bernama Farikha Sukrotun mendadak viral di media sosial. Sebelum menjadi wasit, Farikha pernah bercita-cita menjadi pemain bulu tangkis. Seperti apa kisahnya?

detikJateng berkesempatan wawancara dengan Farikha. Perempuan berusia 29 tahun ini tinggal di Desa Hadipolo Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus.

Farikha mengisahkan mimpinya menjadi pemain bulu tangkis muncul sejak usia sekolah dasar (SD) kelas 5. Dia mengaku sempat mengikuti beberapa pertandingan bulu tangkis di Kudus. Farikha juga pernah tergabung dalam klub badminton di Kudus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terus SMP sering ikut pertandingan bulu tangkis kayak gitu," jelas Farikha saat dihubungi detikJateng lewat sambungan telepon, Kamis (17/4/2025).

Kemudian saat kuliah di Jogja pada 2016, dia mendapatkan kabar adanya ujian wasit tingkat Kabupaten Kudus. Farikha sempat berpikir berniat menolak untuk ujian wasit. Akhirnya setelah mendapatkan restu dari ayahnya, Farikha mengikuti ujian wasit pertamanya tingkat kabupaten.

ADVERTISEMENT

"Karena kebetulan bapak kan di Kudus jadi wasit juga. Aku berkata nggak ada temennya cewek. Bapak bilang nggak apa-apa malah nanti misalkan cewek sendiri peluang ke depan ada, sehingga akhirnya ikut izin dari kampus untuk penataran wasit itu," terang dia.

Farikha kembali mengikuti ujian wasit pada 2017 lalu. Saat itu dia kembali mendapatkan kabar adanya ujian wasit tingkat Provinsi Jawa Tengah. Ada dua kuota ujian wasit tingkat provinsi.

"Terus saya kontak sama Bapak dulu, kalau dapat tawaran ini pripun (bagaimana), terus Bapak katanya nggak apa-apa. Tahun 2017 ini ikut ujian provinsi di Semarang. Lulus tiga besar," ungkap dia.

Selang setahun, Farikha kembali mengikuti ujian wasit tingkat nasional. Ada dua tingkatan nasional A dan B. Farikha mengikuti ujian nasional B di Jakarta dan satu tahun berikut A di Magelang.

"Alhamdulillah ujian nasional A dapat ranking 1, dan setelah itu 2020 pandemi. Balik lagi tahun 2023 mau ada ujian dari badminton Asia," ujarnya.

Farikha mengaku sempat vakum mengikuti ujian wasit karena pandemi Corona. Namun, setelah pandemi usai, Farikha kembali mengikuti ujian wasit tingkat Internasional.

"Ternyata alhamdulillah 2024 kemarin di China kita ada ujian untuk naik tingkat. Lulus nggak lulus nanti dapat ranking akhirnya dapat panggilan di kejuaraan Asia itu," terang dia.

Farikha mengaku pernah menjadi wasit kejuaraan berskala nasional dan Internasional. Terakhir dia pernah menjadi wasit di ajang BWF Super 100 dan BWF Super 500 di Jakarta tahun 2024.

"2022 dari BWF Super 100. Super 500 pertama kali tahun 2024 di Jakarta," jelasnya.

Tantangan Jadi Wasit

Farikha mengaku menjadi wasit internasional tidak semulus yang dibayangkan orang. Menurutnya, menjadi wasit harus berjuang secara mandiri.

"Kalau untuk wasit badminton nilai yang paling disoroti itu bukan praktik tapi nilai teorinya. Jadi nilai teori itu ada KKM walaupun praktik di lapangan bagus tapi nilai teori kurang kita gagal di situ sih," ungkap dia.

"Sebelum praktik itu kita ada seperti kelas dulu. Kemarin itu sehari, membahas soal aturan besoknya kita dites dikasih soal terus nanti hasil akhir diakumulasi hasil akhir sama praktek," ujar Farikha.

Tak hanya itu Farikha mengaku grogi saat menjadi wasit pada laga final Badminton Asia Champions 2025 di China.

"Jadi kemarin aku agak kaget pas final dikasih ganda putra lagi. Itu kan salah satu nomor yang agak serem karena bola cepat banget terus permainan paling seru," ungkap dia.

"Kejuaraan sendiri di Indonesia menunggu penugasan karena itu tergantung dengan PBSI. Untuk di Jawa Tengah biasanya dikasih panitia jadi koordinator wasit. Paling dekat di Jawa Tengah ada Sirkuit Nasional pada bulan Juni," jelasnya.

Baca Tetap Jadi Kasir Toko Besi di halaman berikutnya....

Tetap Jadi Kasir Toko Besi

Farikha mengaku saat ini masih bekerja menjadi kasir toko di Desa Hadipolo. Meski begitu, dia tidak merasa malu. Dia justru bersyukur di sela menjadi wasit, Farikha bisa bekerja menjadi kasir.

"Ya sudah di toko dulu. Terus sekarang aku mikir kerjanya harian jadinya izinnya lebih mudah karena di saat itu menjadi wasit ada peluang jadi kayaknya mau kerja yang lain nanti mikirnya izinnya susah. Paling nggak seminggu harus izin dan harus lihat senior di kantor agak susah izinnya," ujarnya.

Adapun rangkaian ujian wasit sebagai berikut :

  • Ujian Wasit Tingkat Kabupaten/Kota : 2016
  • Ujian Wasit Tingkat Provinsi Jawa Tengah : 2017
  • Ujian Wasit Tingkat Nasional B : 2018
  • Ujian Wasit Tingkat Nasional A : 2019
  • Badminton Asia Online National Umpires Training Course : 2020
  • Badminton Asia National Umpires Training Course - South East Asia Region : 2021
  • Badminton Asia Umpires Accreditation Course : 2023
  • Badminton Asia Umpires Appraisal Course (BA A to BA C) : 2024
  • Badminton Asia Umpires Certification Course : 2025
Halaman 2 dari 2
(apl/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads