Ibadah Jumat Agung Pakai Baju Warna Apa? Ini Penjelasan Berdasarkan Liturgi

Ibadah Jumat Agung Pakai Baju Warna Apa? Ini Penjelasan Berdasarkan Liturgi

Nur Umar Akashi - detikJateng
Kamis, 17 Apr 2025 17:00 WIB
Ilustrasi gereja Katolik
Warna liturgi ibadah Jumat Agung. (Foto: Unsplash/Josh Applegate)
Solo -

Besok, umat Kristiani akan menunaikan ibadah Jumat Agung. Sebagaimana hari-hari besar lain, terdapat warna liturgi yang dikhususkan untuk Jumat Agung. Hal tersebut bisa detikers jadikan panduan untuk mempertimbangkan saat ibadah Jumat Agung pakai baju warna apa.

Pertama-tama, apa itu Jumat Agung? Disadur dari laman Christianity, Jumat Agung atau Good Friday adalah hari Jumat sebelum Paskah. Pada hari tersebut, umat Kristiani memperingati peristiwa penyaliban Yesus dan kematiannya.

Pada Jumat Agung itu pula, umat Kristiani mengenang Yesus yang rela mengalami siksaan dan kemudian, meninggal, di kayu salib sebagai bentuk pengorbanan tertinggi. Tidak lama setelah itu, ada Paskah yang bertujuan memperingati kebangkitan Yesus dari kematian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, warna liturgi adalah urusan penting dalam ibadah-ibadah umat Kristiani, termasuk Jumat Agung. Jadi, berdasar liturgi, pakaian berwarna apa yang dapat dikenakan saat ibadah Jumat Agung? Berikut penjelasannya.

Warna Pakaian untuk Ibadah Jumat Agung

Disadur dari situs resmi Paroki ST Eduardus Watunggong, liturgi adalah ibadah resmi gereja yang dilakukan umat terhadap Tuhan. Tentunya, terdapat tata aturan yang perlu dipatuhi, termasuk penggunaan warna-warna liturgi.

ADVERTISEMENT

Dalam sejarahnya, penggunaan warna-warna liturgi sudah dilakukan sejak zaman dahulu, tepatnya era Paus Pius V tahun 1570. Total, terdapat lima warna dasar dalam liturgi Katolik, yakni putih, merah, hijau, ungu, dan hitam. Selain itu, terdapat pula beberapa warna opsional, seperti emas dan biru.

Lalu, apa warna yang digunakan untuk Jumat Agung? Menurut penjelasan dari situs Terra Sancta Museum, salah satu warna liturgi Jumat Agung adalah merah. Warna merah juga dipakai untuk momen penting lain Minggu Suci, seperti Minggu Palma.

Warna merah mengandung makna api dan darah. Dalam konteks Jumat Agung, merah melambangkan darah Yesus Kristus yang tercurah saat penyaliban. Di samping itu, warna ini juga mencerminkan siksaan berat yang dialami Yesus.

Keterangan mengenai warna liturgi merah ini juga ditemukan dalam Penanggalan Liturgi 2025 yang disusun oleh Komisi Liturgi KWI. Dalam tanggalan tersebut, dijelaskan bahwasanya warna liturgi Jumat Agung (18 April 2025) adalah M alias merah.

Sementara itu, menurut penjelasan dari laman By Shree, warna liturgi lain untuk Jumat Agung adalah hitam. Warna ini menggambarkan kesedihan dan duka cita. Pakaian berwarna hitam yang identik dengan suasana berkabung ini biasanya digunakan oleh komunitas Katolik tradisional.

Sebagai catatan, semenjak reformasi Paulus VI, warna hitam telah digantikan dengan ungu. Pengubahan warna ini telah dipakai secara efektif di berbagai paroki sampai sekarang.

Warna-warna Liturgi Lain

Telah disinggung sekilas di atas, ada banyak warna liturgi selain merah dan hitam. Berdasar uraian dalam situs Together at One Altar dan The Lutheran Church, beberapa warna liturgi lain meliputi:

1. Biru (Blue)

Biru adalah warna liturgi Katolik nonresmi yang jarang digunakan. Meskipun begitu, warna ini terkadang digunakan dalam perayaan misa tertentu. Biru sendiri adalah menyimpan makna kerendahan hati, kesetiaan, dan pengharapan.

2. Hijau (Green)

Hijau adalah warna liturgi yang paling umum detikers jumpai dalam ibadah-ibadah sepanjang tahun. Warna hijau biasa digunakan antara momen Baptism of Christ (Pembaptisan Yesus) dan Rabu Abu serta antara Pentakosta dan Adven.

Apa maknanya? Hijau menghadirkan makna harapan, pertumbuhan, dan kehidupan baru dalam Kristus. Di samping itu, hijau juga menggambarkan langkah iman yang berkesinambungan, dalam artian, berjalan bersama Tuhan dalam rutinitas hidup.

3. Putih (White)

Warna satu ini dipakai untuk semua perayaan yang berkaitan dengan Kristus. Putih juga dipakai untuk hari raya Perawan Maria, hari raya para malaikat, sakramen pembaptisan, dan pernikahan.

Dalam liturgi Katolik, putih memberi kesan terang, bersih, dan penuh kedamaian. Warna ini melambangkan kemurnian, kesucian, suka cita, kekudusan, dan juga kemenangan. Terkhusus Paskah, warna liturgi putih berarti rasa suka cita atas kebangkitan Kristus dari kematian.

4. Ungu (Purple)

Ungu atau violet adalah warna yang menyimbolkan kerendahan hati, kerinduan, penderitaan, dan kedukaan. Oleh karena itu, warna bunga lavender ini digunakan saat masa pra-Paskah dan Adven. Di samping itu, ungu juga dikenakan saat Hari Arwah (All Souls Day).

Nah, itulah warna pakaian sesuai liturgi untuk Jumat Agung 2025. Semoga membantu sebagai panduan bagi detikers, ya!




(sto/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads