Fakta Sejauh Ini Soal Pria Tewas Terikat di Kali Anyar Solo Diduga Dibunuh

Round-Up

Fakta Sejauh Ini Soal Pria Tewas Terikat di Kali Anyar Solo Diduga Dibunuh

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 08 Apr 2025 07:17 WIB
Ilustrasi: pembunuhan, mayat, bunuh diri, garis polisi, police line
Ilustrasi garis polisi. Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Solo -

Polisi masih terus menyelidiki terkait kasus penemuan mayat laki-laki dengan tangan terikat di Kali Anyar, Kelurahan Mojosongo, Jebres, Solo beberapa waktu lalu. Kabar terbaru, polisi mengungkap identitas korban dan adanya dugaan bahwa pria itu dibunuh.

Diketahui, korban ditemukan mengapung di Kali Anyar pada Rabu (26/3) sekira pukul 10.00 WIB. Saat ditemukan, korban mengenakan jaket training warna merah, di dalamnya menggunakan baju batik warna merah dan kuning, celana training warna biru dongker ada list putih, dan kaos kaki.

Ditemukan juga tas leptop warna hitam. Dan saat ditemukan, tangannya dalam kondisi terikat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Identitas Korban

Kasat Reskrim Polresta Solo AKP Prastiyo Triwibowo mengatakan bahwa korban berinisial AH (75) dan merupakan warga Kota Depok. Saat ini, jenazah korban sudah dikembalikan kepada keluarga.

"Identitas inisial AH, lahir 1950, umur 75, domisili Kota Depok. Posisi jenazah sudah dibawah anak kandungnya sudah dimakamkan," kata Prastiyo, saat dihubungi awak media, Senin (7/4/2025).

ADVERTISEMENT

Korban Diduga Dibunuh

Polisi mengatakan AH terlebih dahulu meninggal dunia sebelum tubuhnya hanyut ke Kali Anyar. Namun, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dalam jasad korban.

"Waktu tenggelam sudah dalam keadaan meninggal dunia, tanda badan sudah mati lemas, saluran pernapasan bersih tanpa terkena air sungai atau ada kotoran. Mati lemas karena kehabisan napas," kata Prastiyo.

"Untuk kekerasan negatif. Yang pasti meninggal karena mati lemas kehabisan napas. Benda tumpul tidak ada," imbuhnya.

Terlebih korban ditemukan dalam keadaan terikat. Namun, polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus itu.

"Indikasi tali, memang perbuatan seseorang tapi dalam penyelidikan. Yang pasti anggota sudah bekerja menyusuri. Betul (ditali seseorang)," ucapnya.

Dijerat di Leher

Prastiyo menjelaskan, korban mati karena ada ikatan di leher, sehingga kehabisan nafas dan meninggal dunia.

"Bahasa dokter mengatakan, ikatan di otot dada-leher sehingga mengakibatkan habis nafas sehingga mati lemas. Betul, (diduga ada) kesengajaan menghilangkan nyawa iya," terangnya.

Sempat Pamit ke Pengobatan Alternatif di Bogor

Polisi juga sudah meminta keterangan terhadap anak korban. Dari sana didapat informasi bahwa sebelum tewas korban sempat pamit ke pengobatan alternatif ke Bogor. Korban diketahui mengidap diabetes melitus.

Awalnya korban pamit ke Bogor, namun korban justru pergi ke Solo. Korban sudah di Solo sekitar lima hari sebelum ditemukan tewas.

"Sampai sekarang di posisi Solo dari keterangan anaknya saja, belum diketahui posisi berobatnya di mana karena pamit berobatnya di Bogor," kata Prastiyo.

Hingga saat ini, polisi sudah memeriksa 11 saksi. Didapati korban berada di jalan raya di sekitar lokasi penemuan korban sekira pukul 21.00 WIB.




(afn/afn)


Hide Ads