Ngeri Truk Tangki BBM Terbakar Bikin Jembatan Kali Krasak Meleleh

Sorot Balik

Ngeri Truk Tangki BBM Terbakar Bikin Jembatan Kali Krasak Meleleh

Eko Susanto - detikJateng
Sabtu, 05 Apr 2025 20:29 WIB
Jembatan Krasak yang menghubungkan wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dengan Kabupaten Sleman, DIY. Foto diambil pada, Kamis (27/3/2025).
Jembatan Krasak yang menghubungkan wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dengan Kabupaten Sleman, DIY. Foto diambil pada, Kamis (27/3/2025). (Foto: Eko Susanto/detikJateng)
Solo -

Sebuah kecelakaan hebat pernah terjadi di jembatan Kali Krasak, Salam, Magelang. Truk tangki bahan bakar minyak (BBM) meledak dan terbakar di atas jembatan. Dalam peristiwa yang terjadi pada 10 Mei 1991 itu membuat besi-besi jembatan meleleh hingga akhirnya jembatan itu putus.

Peristiwa kecelakaan di masa-masa sehabis lebaran itu masih melekat kuat di ingatan Kurniawan, warga Solo. Dia tidak melihat langsung peristiwa kecelakaan itu. Namun, kecelakaan itu membuat Kurniawan yang saat itu menempuh perjalanan dari Klaten ke Magelang harus berjalan kaki menyeberangi Kali Krasak.

"Saat peristiwa itu saya masih usia SD. Saya saat itu diajak oleh keluarga ke Magelang naik bus umum, mau bakdan (berlebaran) ke rumah pakdhe," tutur Kurniawan kepada detikJateng (20/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setiba di ujung Jembatan Krasak, bus tiba-tiba berhenti dan semua penumpang diturunkan. Bus tidak bisa melintasi jembatan lantaran ternyata jembatan sudah hangus dan terputus.

"Lalu semua penumpang diarahkan menyeberang Kali Krasak dengan berjalan kaki. Sampai seberang kami kemudian dioper ke bus lain," kata Kurniawan.

ADVERTISEMENT

Momen banyak orang ramai-ramai menyeberang sungai dengan berjalan kaki itu membuat peristiwa itu melekat kuat di ingatan Kurniawan. Apalagi dia melihat langsung kondisi jembatan yang hangus hingga meleyot akibat kecelakaan itu.

"Untung saat itu Kali Krasak nggak ada airnya. Jadi memang kondisinya bisa diseberangi hanya dengan jalan kaki, nggak perlu perahu," kata dia.

Pengalaman serupa juga masih dikenang oleh Doddy, warga Mertoyudan, Magelang. Dia mengatakan, setiap harinya dulunya mengantar istrinya yang bekerja di Jogja. saat itu dia hanya bisa mengantar istrinya sampai Salam karena jembatan terputus.

"Meskipun jembatan itu runtuh, saya mengantar dari rumah (Mertoyudan) sampai ke Salam. Nanti di situ, jalan kaki menyeberangi sungai. Terus naik lagi (bus) di seberang jembatan dekat bioskop (wilayah Tempel) menuju Jogja," katanya.

"Nanti pulang ya begitu. Dari Jogja naik bus turun Tempel menyeberangi sungai. Dari Salam sampai Mertoyudan, saya menjemput. Itu berlangsung beberapa bulan sebelum jembatan darurat jadi," kata dia.

Detik-detik Jembatan Meleleh

Warga Jagan Kidul, Desa Salam, Dul Salim (65) menjadi salah satu saksi mata terbakarnya truk tangki pengangkut BBM jenis Premix yang membuat jembatan itu meleleh.

Peristiwa nahas itu terjadi pada Jumat, 10 Mei 1991 silam sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu, truk tangki gandeng bermuatan premix yang merupakan bahan bakar bensin atau bahan bakar minyak (BBM).

Truk tangki gandengan yang berjalan dari arah Magelang menuju Jogja. Diduga saat berjalan, truk tangki dengan kecepatan tinggi hingga sebelum memasuki Jembatan Krasak oleng hingga tangki gandengannya terguling.

"Terus tiba-tiba tangkinya itu bagian gandengan putus rantainya. Putusnya di sana," kata Dul Salim sambil menunjuk ke arah jalan sebelum jembatan.

Tangki gandengan yang terguling dan terseret menimbulkan percikan api. Diduga pengemudi saat itu terus mengemudikan truknya hingga baru berhenti masuk jembatan.

Akibat kejadian tersebut truk tangki terbakar dan meledak. Sedangkan pengemudi bisa menyelamatkan diri.

Kobaran api mengakibatkan besi jembatan meleleh hingga ambruk. Akibatnya, memutuskan arus lalu lintas di jalan lintas provinsi tersebut.

Kebakaran yang disertai ledakan itu terjadi sangat hebat. Banyak warga yang hanya bisa melihat dari jauh tanpa bisa berbuat apa-apa. Warga hanya bisa mencegah anak-anaknya agar tidak mendekati lokasi.

"Sudah kemelus (berasap tebal). Saya ke sini lihat asap, terus pulang ngamanke bocah-bocah dikumpulkan di Balai Desa Salam kira-kira 70-an (anak). Banyak warga yang menonton dari kejauhan, nggak berani mendekat," katanya.

Jembatan Krasak yang menghubungkan wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dengan Kabupaten Sleman, DIY. Foto diambil pada, Kamis (27/3/2025).Jembatan Krasak yang menghubungkan wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dengan Kabupaten Sleman, DIY. Foto diambil pada, Kamis (27/3/2025). Foto: Eko Susanto/detikJateng

Hal senada disampaikan warga lainnya, Ramiyatno (60). Dulunya dia merupakan warga Jagan Kidul, Desa Salam, Kecamatan Salam yang saat ini pindah di Jagan Lor atau seberang jalan.

"Setahu saya mobil tangki itu hilang kendali nyalip Bus Ramayana langsung yang belakang nggelimpang (terguling). Karena ada percikan api di situ (sebelum jembatan), takutnya ada kebakaran di perumahan langsung sama sopirnya diseret ke arah jembatan," kata Ramiyatno yang juga Ketua RT 01 Jagan Lor, itu.

"Waktu kejadian ada di warung makan terus dengar suara srekkk (seperti kendaraan roboh). Terus nggak sampai 20 menit, ada suara ledakan. Nggak lama langsung jembatannya ambruk," sambungnya.

Saat kejadian tersebut, pihaknya masih berusia 26 tahun. Menurutnya, akibat terbakar tersebut besi jembatan meleleh hingga ambruk.

"Setelah itu dibuatkan jembatan darurat (sebelah kiri dari arah Magelang). Dulu yang bangun tentara," ujarnya.

Baru beberapa waktu kemudian pemerintah kembali membangun Jembatan Kali Krasak yang baru.

Sorot Balik merupakan rubrik khusus di detikJateng untuk mengulas kembali secara lengkap kasus-kasus besar dan jadi sorotan yang pernah terjadi di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).




(aku/aku)


Hide Ads