Diceraikan Suami, Wanita di Sukoharjo Ngamuk Saat Perjalanan Balik ke Rantau

BRI Teman Mudik

Diceraikan Suami, Wanita di Sukoharjo Ngamuk Saat Perjalanan Balik ke Rantau

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Jumat, 04 Apr 2025 17:14 WIB
Ilustrasi mengemudi perjalanan jarak jauh, mudik.
Ilustrasi mudik Lebaran 2025. (Foto: Samuele Errico Piccarini/Unsplash)
Sukoharjo -

Seorang wanita asal Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, mengamuk saat perjalanan balik ke tanah rantau di Tangerang, Banten. Kondisi itu membuat perjalanan rombongan satu keluarga dalam satu mobil tersebut terganggu.

Pengemudi mobil lalu menghentikan kendaraannya ke Pos Terpadu Simpang Lima Sukoharjo. Di sana keluarga tersebut konsultasi dengan petugas kepolisian yang berjaga.

Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo mengatakan keluarga dari Weru itu datang sekitar pukul 11.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejadian ini bermula saat masyarakat datang ke Pos Terpadu Simpang Lima dan diterima oleh petugas. Mereka melaporkan adanya seorang anggota keluarga yang meronta-ronta di dalam mobil, dan melemparkan botol minuman ke arah pengemudi," kata AKBP Anggaito, dalam siaran pers yang diterima detikJateng, Jumat (4/4/2025).

Sementara itu, Kapospam AKP Askolani Budiyanto, mengatakan saat dilakukan pendalaman, diketahui wanita tersebut masih emosi karena diceraikan suaminya tanpa sepengetahuannya. Orang tua wanita itu kemudian mengajak kembali ke tanah perantauan di Tangerang, namun putrinya menolak.

ADVERTISEMENT

Lantaran dipaksa diajak kembali ke Tangerang, wanita itu kemudian mengamuk di dalam mobil. Kondisi ini membuat sopir terganggu, dan membahayakan saat berkendara.

"Melihat situasi ini, kami menyarankan agar perjalanan ditunda terlebih dahulu demi keselamatan seluruh penumpang. Kami juga merekomendasikan agar menunggu kondisi psikis perempuan tersebut stabil, dengan bertemu dan berkomunikasi dengan mantan suaminya," ucap AKP Askolani.

Dari hasil mediasi, keluarga akhirnya menyepakati saran petugas untuk mempertemukan perempuan itu dengan mantan suaminya, yang juga merupakan warga Weru. Hal ini dilakukan untuk mencari solusi terbaik atas permasalahan rumah tangga mereka.

"Sebagai orang tua, tentu sebaiknya memberikan solusi yang terbaik bagi anaknya. Alhamdulillah, mereka sudah bersepakat untuk membicarakan masalah ini dengan kepala dingin," ujarnya.

Dengan adanya pendekatan persuasif ini, situasi yang sempat tegang dapat diselesaikan dengan baik, dan keluarga tersebut akhirnya kembali ke rumah ke Weru.




(ams/ams)


Hide Ads