Myanmar dilanda gempa yang disebut sebagai terbesar yang pernah terjadi di negara tersebut. Hingga kini sekurangnya 2.000 orang meninggal akibat musibah ini.
"Lebih dari 2.000 orang kini dipastikan tewas di Myanmar setelah gempa bumi terbesar melanda," bunyi keterangan pemerintah Myanmar, Selasa (1/4/2025) dikutip dari detikNews.
Stasiun MRTV milik pemerintah Myanmar melaporkan bahwa pemimpin pemerintahan militer, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, mengatakan kepada perdana menteri Pakistan melalui panggilan telepon,bahwa 2.065 orang tewas, dengan lebih dari 3.900 orang terluka dan sekitar 270 orang hilang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir Asscoicated Press (AP), upaya pengiriman bantuan ke Myanmar kini terhambat akibat pemadaman listrik hingga jaringan komunikasi yang bermasalah. Pemerintah Myanmar juga mengalami kekurangan alat berat sehingga operasi pencarian dan penyelamatan korban tidak maksimal.
Petugas penyelamat di biara U Hla Thein yang runtuh di Mandalay, Myanmar, mengatakan mereka masih mencari sekitar 150 biksu yang tewas. Anggota Komite Pengarah Jaringan Muslim Myanmar, Tun Kyi, mengatakan ratusan jemaah tewas saat sedang salat Jumat akibat bangunan masjid roboh terdampak gempa pada Jumat (28/3).
"Sekitar 700 jemaah muslim yang menghadiri salat Jumat tewas ketika masjid runtuh," kata Tun Kyi.
Lebih dari 10.000 bangunan runtuh atau rusak parah di Myanmar bagian tengah dan barat laut. Satu gedung kelas prasekolah runtuh di distrik Mandalay menewaskan 50 anak dan dua guru.
(aku/aku)