Modus SPBU Nakal Makin Canggih, Curangi Takaran dari Jauh Lewat HP

Modus SPBU Nakal Makin Canggih, Curangi Takaran dari Jauh Lewat HP

Heri Purnomo - detikJateng
Rabu, 19 Mar 2025 13:15 WIB
Mendag segel SPBU di Bogor
Mendag Budi Santoso menyegel SPBU di Bogor (Foto: Heri Purnomo)
Solo -

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso membongkar modus baru pengusaha SPBU dalam mengurangi takaran BBM. Kini, takaran bisa diakali dari jauh dengan perangkat elektronik yang tersambung dari handphone (HP).

Modus itu ditemukan Budi di salah satu SPBU di Kecamatan Sukaraja, Bogor, Jawa Barat. SPBU tersebut kini disegel karena terbukti melakukan praktik curang yang merugikan pelanggan.

Budi menyebut, ditemukan perangkat elektronik yang dipasang pada pompa ukur. Dengan perangkat ini, lanjutnya, takaran SPBU bisa dikontrol dari jarak jauh menggunakan HP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ditemukan ada kecurangan yang dilakukan oleh pengusaha SPBU ini dengan memasang perangkat elektronik, yang saya pikir ini bentuknya baru. Jadi perangkat elektronik dipasang pada kabel, disambungkan di pompa ukur, kemudian dibawa ke ruangan yang jauh. Jadi pengurangan atau pengoperasionalannya bisa difungsikan dengan handphone," kata Budi dikutip dari detikFinance, Rabu (19/3/2025).

Petugas menemukan 4 dispenser SPBU yang digunakan untuk mengakali takaran BBM Pertalite dan Pertamax. BBM yang dikurangi sebesar 750 ml per 20 liter. Dari hitungannya, kerugian per tahun yang dialami masyarakat yang membeli BBM di SPBU mencapai Rp 3,4 miliar.

ADVERTISEMENT

"Jadi dengan perangkat elektronik ini maka takaran bensin itu berkurang rata-rata -4% atau setiap 20 liter itu berkurang 750 ml. Sehingga konsumen atau masyarakat dirugikan kira-kira Rp 3,4 miliar dalam setahun," katanya.

Di tempat yang sama, Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri Brigjen Nunung Syaifuddin menyampaikan, dari hasil pemeriksaan awal terhadap terduga pelaku kecurangan pada kasus ini diketahui praktik ini berjalan selama dua bulan. Namun, berdasarkan pengecekan lebih lanjut, ia menduga praktik ini memang sengaja direncanakan sejak awal SPBU berdiri.

"Artinya kegiatan ini sudah dipersiapkan dari awal. Kecurangan ini memang sudah diniati sejak SPBU ini dioperasionalkan atau berdiri. Walaupun pengakuan calon tersangka ini baru dua bulan Pak Menteri," tambahnya.




(aku/apu)


Hide Ads