Sidang Isbat Idul Fitri 2025 Digelar 29 Maret

Nasional

Sidang Isbat Idul Fitri 2025 Digelar 29 Maret

Devi Setya - detikJateng
Selasa, 18 Mar 2025 21:22 WIB
Petugas Masjid Al-Musyariin mengamati posisi hilal menggunakan teropong saat Rukyatul Hilal di Jakarta Barat, Jumat (28/2/2025). Pemantauan hilal yang dilakukan menggunakan beberapa metode tersebut untuk memastikan 1 Ramadan 1446 H.
Ilustrasi memantau hilal. Foto: Grandyos Zafna
Solo -

Sidang isbat penentuan Idul Fitri 2025 atau awal Syawal 1446 H akan digelar pada 29 Ramadan yang bertepatan dengan tanggal 29 Maret.

"Kami akan menggelar sidang isbat awal Syawal pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 Sya'ban untuk menetapkan awal Ramadan, 29 Ramadan untuk menetapkan awal Syawal, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijjah," kata Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Abu Rokhmad di Jakarta, Selasa (18/3/2025), dilansir detikHikmah dari laman resmi Kemenag.

Penentuan awal Syawal menggunakan metode hisab dan rukyat. Abu Rokhmad mengatakan hal ini sejalan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 2 Tahun 2024 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abu Rokhmad menjelaskan, secara hisab atau perhitungan astronomi, ijtimak atau konjungsi terjadi pada 29 Maret 2025 jam 17.57.58 WIB. Maka itu, berdasarkan data astronomi, saat terbenam matahari, posisi hilal berkisar antara minus tiga di Papua dan minus satu di Aceh.

"Data-data astronomi ini kemudian kita verifikasi melalui mekanisme rukyat," ujar Abu Rokhmad.

ADVERTISEMENT

Menurut Abu Rokhmad, setidaknya ada dua dimensi dari proses pelaksanaan Rukyatul Hilal. Pertama, dimensi ta'abbudi.

"Rukyat sejalan sunnah Nabi yang sudah dilakukan sejak dulu untuk melakukan rukyat saat akan mengawali atau mengakhiri puasa," ujarnya.

"Sunnah ini dipertegas oleh Fatwa MUI bahwa penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah berdasarkan metode hisab dan rukyat. Ini juga bagian dari Syiar Islam. Ini penting," imbuh dia.

Dimensi kedua yaitu pengetahuan. Rukyat merupakan proses konfirmasi atas data-data hisab dan astronomis.

"Apa yang telah dihitung secara astronomi, kita konfirmasi di lapangan melalui rukyat. Sebagaimana awal Ramadan, kita akan gunakan alat yang canggih dalam proses rukyat," kata Abu Rokhmad.

Rukyatul Hilal di 33 Titik

Rencananya proses Rukyatul Hilal akan dilakukan di 33 titik yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Ada satu titik rukyatul hilal di setiap provinsi, kecuali Bali.

"Di provinsi Bali dalam suasana Nyepi. Sehingga rukyatul hilal tidak kita gelar di sana. Kita saling menghormati," ucap Abu Rokhmad.

Dia menambahkan, proses sidang isbat akan diawali dengan Seminar Posisi Hilal Awal Syawal 1446 H pada pukul 16.30 WIB sampai menjelang magrib. Kemenag mengundang perwakilan duta besar negara sahabat, ahli falak, perwakilan Ormas Islam, perwakilan dari LAPAN, BMKG, BRIN, Planetarium Bosscha, dan instansi terkait lainnya.

Sidang isbat akan digelar sekitar pukul 18.45 WIB yang berlangsung secara tertutup. Hasil sidang isbat akan diumumkan melalui konferensi pers oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.




(dil/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads