2 Tanggul Jebol Picu Banjir di Grobogan, 103 KK Terdampak

2 Tanggul Jebol Picu Banjir di Grobogan, 103 KK Terdampak

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Minggu, 09 Mar 2025 12:20 WIB
Luapan Kali Tuntang membuat jalur KA Stasiun Gubug-Karangjati, Grobogan, ditutup, Minggu (9/3/2025).
Luapan Kali Tuntang membuat jalur KA Stasiun Gubug-Karangjati, Grobogan, ditutup, Minggu (9/3/2025). (Foto: dok. KAI Daop 4 Semarang)
Grobogan -

Banjir terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Grobogan. Total ada sebanyak 103 kepala keluarga (KK) dengan 335 jiwa di 20 desa yang terdampak banjir.

Kepala BPBD Kabupaten Grobogan, Wahyu Tri Darmawan mengatakan, banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi pada Jumat-Sabtu (7-8/3/2025) di Kabupaten Grobogan. Ditambah, adanya kiriman air dari Sungai Lusi, Sungai Glugu, dan Sungai Tuntang.

"Mengakibatkan sungai tidak mampu menampung debit air sehingga menyebabkan air meluap dan menyebabkan banjir di beberapa wilayah di Kabupaten Grobogan," kata Wahyu dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihaknya terus memantau dan melakukan penanganan terhadap bencana banjir yang melanda Kabupaten Grobogan itu. Hingga kini, tercatat ada sekitar 103 KK yang terdampak bencana tersebut.

Adapun, terdapat dua tanggul jebol. Masing-masing di Sungai Tuntang yang berlokasi di Desa Baturagung, Kecamatan Gubug dan Sungai Kliteh di Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu.

ADVERTISEMENT

"Dampaknya di 6 kecamatan, 20 desa. 103 KK, 335 jiwa. Tanggul jebol di dua titik, Sungai Tuntang dan Sungai Kliteh," paparnya.

Ia menjelaskan, di Kecamatan Toroh, banjir yang sempat menggenangi Desa Boloh kini telah surut. Namun, kondisi berbeda terjadi di Kecamatan Purwodadi, di mana air masih menggenangi beberapa rumah dan jalan di tiga desa, yaitu Purwodadi, Kalongan, dan Karanganyar.

"Di Kecamatan Tawangharjo, banjir di Desa Jono masih stabil dan menggenangi area persawahan/tempat pembuatan garam, dan jalan dusun," jelasnya.

Sementara itu, di Kecamatan Kedungjati, banjir di 11 desa kini sudah mulai pulih. Sebanyak 11 desa yang terdampak yaitu Desa Kedungjati, Klitikan, Panimbo, Kentengsari, Padas, Deras, Ngombak, Wates, Jumo, Kalimaro, dan Karanglangu.

"Di Kecamatan Gubug, 1 titik tanggul jebol di Desa Baturagung dan banjir di Desa Panadaran, Papanrejo, dan Baturagung masih menggenangi beberapa rumah warga dan jalan," ungkapnya.

"Di Kecamatan Tegowanu, 1 titik tanggul jebol di Desa Sukorejo selebar 5 meter. Kondisi terkini banjirnya sudah surut," lanjutnya.

Menghadapi situasi ini, BPBD Grobogan telah melakukan berbagai upaya penanganan. Koordinasi dengan pihak-pihak terkait telah dilakukan, asesmen di lokasi-lokasi terdampak untuk menentukan langkah strategis dalam mitigasi banjir juga telah dilaksanakan.

"Penyaluran 3 ribu kesang ke Kecamatan Gubug. Menyiagakan 1 unit perahu di Balai Desa Ringinkidul, Kecamatan Gubug," tuturnya.

BPBD terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mempercepat penanganan dan mengantisipasi dampak lebih lanjut. Masyarakat pun diimbau untuk tetap waspada.

"Kami akan memohon kepada BBWS untuk bisa segera percepatan perbaikan tanggul yang rusak, baik yang jebol maupun tanggul yang berpotensi jebol, di sepanjang Kali Tuntang," jelasnya.

"Kita mengimbau kepala desa yang nanti berpotensi terdampak agar menyampaikan ke masyarakatnya untuk siaga. Ketika ada potensi muncul, warga yang akan terdampak bisa segera dievakuasi. Itu sifatnya imbauan dan siaga," lanjutnya.




(aku/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads