Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengajak seluruh organisasi pemerintah daerah (OPD) Jawa Tengah, serta Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk mulai 'belanja masalah' (menyerap aspirasi) di lapangan. Hal itu bertujuan agar masalah yang ada di masyarakat bisa segera diatasi.
Hal itu diungkapkan olehnya saat memberikan arahan kepada seluruh OPD dan BUMD di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, hari ini.
"Besok saya mulai ke lapangan. Saya ingin akselerasi program provinsi maupun nasional bisa ditangkap (juga) oleh pemerintah kabupaten dan kota. Saya tidak mau normatif. Kami ingin Jateng berubah, kita harus belanja masalah," kata Luthfi dalam keterangan tertulis, Senin (3/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Ahmad Luthfi telah mengunjungi hampir 20 kementerian. Kunjungan itu sebagai bentuk komunikasi dan kolaborasi terkait apa-apa yang bisa dikerjakan untuk keselarasan program prioritas Pemprov Jateng ke depan.
Dia mengatakan kunjungan tersebut sebagai upaya untuk mempercepat pembangunan di Jawa Tengah dan berkontribusi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Jateng harus punya daya saing, banyak proyek nasional di Jateng. Harus berakselerasi secepat mungkin," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Luthfi juga meminta seluruh aparatur sipil negara (ASN) agar kerja-kerjanya berorientasi kepada rakyat.
Luthfi menyampaikan program prioritas yang akan digenjot di awal pemerintahannya adalah perbaikan infrastruktur seperti jalan, sekolah, pertanian, hingga pengembangan manusia.
Untuk infrastruktur jalan, dia berharap kondisinya dalam keadaan baik pada dua pekan sebelum Lebaran 2025.
"Sebab, Jawa Tengah merupakan sentralnya pemudik baik dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, atau mudik lokal Jawa Tengah," tuturnya.
Dia menjelaskan infrastruktur lain yang bakal digarap adalah bangunan sekolah. Saat ini, masih ada sejumlah bangunan sekolah yang kondisinya perlu diperbaiki.
"Infrastruktur pertanian menjadi prioritas berikutnya," jelasnya.
Menurutnya, pertanian di Jateng harus lebih maju untuk menyokong swasembada pangan nasional.
"Infrastruktur berikutnya yang akan digarap adalah jembatan, kemudian teknologi data, dan penguatan sumber daya manusia," tutupnya.
(akd/ega)