Ada berbagai amalan baik yang biasanya dikerjakan oleh kaum muslim selama bulan Ramadhan, salah satunya dengan mengerjakan sholat Tarawih. Berikut akan dipaparkan tata cara sholat Tarawih lengkap dengan niatnya untuk berjamaah dan sendiri sebagai panduan bagi seorang muslim yang hendak mengerjakannya di malam hari.
Mengutip dari buku 'Panduan Terlengkap Ibadah Muslim "Sehari-Hari"' karya KH Muhammad Habibillah, bahwa sholat Tarawih adalah sebuah sholat sunnah yang dapat dikerjakan selama bulan Ramadhan. Adapun pengerjaan sholat Tarawih dapat ditunaikan pada malam hari setelah sholat Isya.
Sebagai amalan sunnah, sholat Tarawih bisa dikerjakan secara berjamaah maupun sendirian. Jumlah rakaat yang bisa dikerjakan berbeda-beda menurut pandangan para ulama. Ada sebagian yang menyatakan sholat Tarawih berjumlah 8 rakaat dengan biasanya dilanjutkan sholat witir 3 rakaat. Sementara itu, tidak sedikit yang memberikan pandangan sholat Tarawih dikerjakan sebanyak 20 rakaat yang dilanjutkan sholat witir 3 rakaat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun terdapat perbedaan jumlah rakaat yang bisa dikerjakan oleh kaum muslim, tetapi umumnya sholat tarawih dilakukan dengan setiap 2 rakaat 1 kali salam. Namun, tidak sedikit juga kaum muslim yang mengerjakannya dalam 4 rakaat 1 kali salam.
Mengingat sholat Tarawih bisa dikerjakan secara berjamaah dan sendirian, maka setiap muslim perlu untuk memahami tata cara hingga bacaan niatnya. Sebagai panduan, berikut uraian penjelasannya.
Dalil Sholat Tarawih
Sebagai suatu sholat sunnah yang dapat dikerjakan di malam-malam bulan Ramadhan, sholat Tarawih disebut juga sebagai sholat qiyamul lail. Seperti dijelaskan dalam buku 'Fikih Puasa' karya Ali Musthafa Siregar, bahwa sholat qiyamul lail di bulan Ramadhan disebut sebagai Tarawih karena diambil dari bahasa Arab berbentuk jamak dari tarwiihah.
Arti dari kata tersebut merujuk pada istirahat, sehingga Tarawih menjadi sebuah ibadah yang banyak beristirahat. Hal tersebut dikarenakan selama melaksanakan sholat Tarawih, seseorang akan banyak beristirahat selama mengerjakannya.
Terdapat salah satu riwayat hadits yang menjelaskan tentang penamaan Tarawih sebagai qiyamul lail di bulan Ramadhan. Sebagaimana diriwayatkan dari Siti 'Aisyah r.a., bahwa:
وَيُمْكِنُ أَنْ يُسْتَدَلَّ عَلَى تَسْمِيَتِهَا بِالتَراوِيحِ بِمَا أَخْرَجَهُ الْبَيْهَقِيُّ مِنْ حَدِيثِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ فِي اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّى عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّيْل ثُمَّ يَتَرَوْحُ فَأَطَالَ حَتَّى رَحِمْتُهُ, فَقُلْتُ : بِأَبِي وَ أَنْتَ وَأُمِّي يَا رَسُولَ اللَّهِ قَدْ غَفَرَ اللهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَرَ, قَالَ : أَفَلَا أَكُوْنُ عَبْدًا شَكُورًا قَالَ الْبَيْهَقِيُّ تَفَرَّدَ بِهِ الْمُغِيرَةُ بْنُ دِيَابٍ وَلَيْسَ بِالْقَوِيِّ فَإِنْ ثبَتَ فَهُوَ أَصْل فِي تَرُوحِ الْإِمَامِ فِي صَلَاةِ التراويح
"Mungkin dijadikan dalil penamaan sholat qiyam Ramadhan dengan sholat Tarawih, sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi dari Siti 'Aisyah r.a. ia berkata, 'Sering kali Rasulullah SAW mengerjakan sholat empat rakaat pada malam hari, lalu beliau yatarawwah (beristirahat) dan beliau melamakan istirahatnya hingga aku merasa iba, maka aku berkata, 'demi ayahku, engkau dan ibuku Ya Rasulullah, sungguh Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang lalu dan yang akan datang, berkata Rasulullah, 'apakah aku tidak ingin menjadi hamba Allah yang banyak bersyukur.' Menurut Imam al-Baihaqi bahwa hadits ini diriwayatkan melalui sanad al-Mughirah bin Diyab dan ia bukan orang yang kuat. Jika hadits ini memang jelas ketetapannya, maka hadits inilah yang menjadi landasan tarwihah (istirahat) imam pada waktu sholat Tarawih tersebut."
Kemudian terdapat dalil sholat Tarawih lainnya yang didasarkan pada hadits Rasulullah SAW. Melalui riwayat tersebut disampaikan bahwa:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَا إِيْمَاناً وَاحْتِسَاباً غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. وَفِي رِوَايَةٍ وَمَا تَأَخَرَ»
"Siapa yang qiyamul lail pada bulan ramadhan karena iman dan mengharapkan ridho Allah, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang lalu, pada suatu riwayat dan dosa-dosa yang akan datang," (HR. al-Bukhari dan an-Nasai)
Tata Cara Sholat Tarawih Berjamaah
Sejatinya, cara mengerjakan sholat Tarawih sama seperti sholat fardhu maupun sunnah pada umumnya. Hal yang membedakan adalah bacaan niat dan jumlah rakaatnya.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, sholat Tarawih bisa dikerjakan dengan berjumlah 8 rakaat dan 20 rakaat yang dilanjutkan 3 rakaat sholat Witir. Kemudian pengerjaannya juga dapat dilakukan setiap 2 rakaat kali 1 salam maupun 4 rakaat 1 kali salam.
Pada kesempatan ini akan dipaparkan tata cara sholat Tarawih dengan 2 rakaat 1 kali salam. Berikut tata caranya dari niat sampai salam.
- Membaca niat sholat Tarawih berjamaah
- Takbiratul ihram
- Melantunkan Surat Al-Fatihah
- Melantunkan surat pendek maupun ayat-ayat Al-Quran
- Rukuk dengan melafalkan bacaan rukuk
- I'tidal dengan melafalkan bacaan doa i'tidal
- Sujud pertama dengan melafalkan bacaan doa sujud
- Duduk di antara dua sujud dengan melafalkan bacaan doa duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua dengan melafalkan bacaan doa sujud
- Duduk istirahat sejanak sebelum bangun untuk rakaat kedua
- Bangun untuk rakaat kedua
- Kembali melantunkan Surat Al-Fatihah
- Kembali melantunkan surat pendek maupun ayat-ayat Al-Quran
- Kembali rukuk dengan melafalkan bacaan rukuk
- Kembali i'tidal dengan melafalkan bacaan doa i'tidal
- Kembali sujud pertama dengan melafalkan bacaan doa sujud
- Kembali duduk di antara dua sujud dengan melafalkan bacaan doa duduk di antara dua sujud
- Kembali sujud kedua dengan melafalkan bacaan doa sujud
- Duduk tahiyat akhir sembari membaca doa tahiyat akhir
- Salam
Niat Sholat Tarawih Berjamaah
Lantas, bagaimana bacaan niat sholat Tarawih berjamaah? Dikutip dari buku 'Panduan Shalat Sunah Lengkap' karya KH Muhammad Sholikhin, bahwa terdapat bacaan niat sholat Tarawih berjamaah yang dapat dilantunkan sebelum mengerjakan sholat. Bacaan niat tersebut dapat disesuaikan dengan posisi seseorang sebagai makmum atau imam. Berikut bacaannya:
أُصَلَّى سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا إِمَامًا) اللَّهِ تَعَالَى اللَّهُ أَكْبَرُ
Ushalli sunnatat-tarawihi rakataini (mamûman/ imâman) lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku niat shalat sunnah tarawih dua rakaat (makmum/jadi imam) karena Allah ta'ala."
Tata Cara Sholat Tarawih Sendiri
Serupa dengan sholat Tarawih berjamaah, saat seseorang mengerjakannya sendirian gerakan dan bacaan sama seperti saat mengerjakan sholat fardhu. Hal yang membedakannya adalah bacaan niatnya dan jumlah rakaat yang dikerjakan. Berikut tata cara sholat Tarawih sendirian.
- Membaca niat sholat Tarawih sendirian atau munfarid
- Takbiratul ihram
- Membaca niat sholat Tarawih berjamaah
- Takbiratul ihram
- Melantunkan Surat Al-Fatihah
- Melantunkan surat pendek maupun ayat-ayat Al-Quran
- Rukuk dengan melafalkan bacaan rukuk
- I'tidal dengan melafalkan bacaan doa i'tidal
- Sujud pertama dengan melafalkan bacaan doa sujud
- Duduk di antara dua sujud dengan melafalkan bacaan doa duduk di antara dua sujud
- Sujud kedua dengan melafalkan bacaan doa sujud
- Duduk istirahat sejanak sebelum bangun untuk rakaat kedua
- Bangun untuk rakaat kedua
- Kembali melantunkan Surat Al-Fatihah
- Kembali melantunkan surat pendek maupun ayat-ayat Al-Quran
- Kembali rukuk dengan melafalkan bacaan rukuk
- Kembali i'tidal dengan melafalkan bacaan doa i'tidal
- Kembali sujud pertama dengan melafalkan bacaan doa sujud
- Kembali duduk di antara dua sujud dengan melafalkan bacaan doa duduk di antara dua sujud
- Kembali sujud kedua dengan melafalkan bacaan doa sujud
- Duduk tahiyat akhir sembari membaca doa tahiyat akhir
- Salam
Niat Sholat Tarawih Sendiri
Lain halnya dengan bacaan niat sholat Tarawih berjamaah, ada bacaan tersendiri saat ibadah tersebut dilakukan secara munfarid atau sendirian. Mengacu dari buku 'Buku Pintar Shalat' oleh Ishamuddin, berikut bacaan niatnya:
أصَلَّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى.
Ushallii sunnatat taraawihi rak'ataini lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat shalat sunnah Tarawih dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Doa Setelah Sholat Tarawih
Setelah selesai mengerjakan sholat Tarawih, dianjurkan bagi setiap muslim untuk memohon doa kepada Allah SWT. Ada berbagai versi bacaan doa setelah sholat Tarawih yang bisa diamalkan. Salah satunya seperti diterangkan dalam buku 'Panduan Shalat Praktis & Lengkap' karya Ust Syaifurrahman El-Fati, bahwa berikut bacaan doanya secara lengkap:
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيمَانِ كَامِلِينَ . وَلِفَرَائِضِكَ مُؤَذِينَ وَعَلَى الصَّلَوَاتِ مُحَافِظِينَ . وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِينَ وَلِمَا عِندَكَ طَالِبِينَ . وَلِعَفْوِكَ رَاجِينَ وَبِالْهُدَى مُتَمَتِكِينَ وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِينَ . وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِينَ وَفِي الْآخِرَةِ رَاغِبِينَ ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِينَ وَبِالنَّعْمَاءِ شَاكِرِينَ ، وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِينَ ، وَتَحْتَ لِوَاءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِينَ. وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِينَ وَفِي الْجَنَّةِ دَاخِلِينَ. وَعَلَى سَرِيرِ الكَرَامَةِ قَاعِدِينَ ، وَبِحُوْرِعِينِ مُتَزَوجِينَ وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاسْتَبْرَقٍ وَدِيبَاجٍ مُتَلَبِسِينَ وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِينَ وَمِن لَبَنِ وَعَسَلٍ مُصَفَيْنِ شَارِ بَينَ بأكواب وَآبَارِيقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِينَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ، وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا . ذَلِكَ الفَضْلُ مِنَ اللَّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ عَلِيمًا ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالِمِينَ
Allaahummaj 'alnaa bil iimaani kaamilin, wa lilfara-idika muaddiin, wa 'alashshalawaati muhaafizhiin, wa lizzakaati faa'iliin, wa limaa 'indaka thaalibiin, wali'afwika raajiina wa bilhudaa mutamassikiin, wa 'anillaghwi mu'ridhiina wa fiddun-yaa zaahidiin, wa fil aakhirati raaghibiin wa bil qadhaa-i raadhiin, wa bin na'maa-i syaakiriin, wa 'alalba-laa-i shaabiriin, wa tahta liwaa-i sayyidinaa muhammad shallallahu 'alaihi wa sallama yaumalqiyaamati saa-i riin, wa 'alal haudhi waaridiina wa filjannatti daakhiliin, wa 'alaa sariirilkaraamati qaa'idiin, wa bi khuurin'iinin mu-tazawwijiin, wa min sundusin wa istabraqin wa diibaajin mutalabbisiina wa min tha'aamil jannati aakiliin, wa min labanin wa 'asalin mushaffaini syaaribiina biakwaabin wa abaariqa wa ka'sin min ma'iin, ma'alladziina an'amta 'alaihim minannabiyyiina washshiddiqiina wasysyuhadaa-i washshaalihiin. Wa hasuna ulaa-ika rafiiqaa. Dzaalikal fadhlu minallaahi wa kafaa billaahi 'aliimaa. Walhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin.
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah kami orang yang sempurna iman-nya, mengerjakan fardhu, menjaga shalat, melakukan zakat, mencari sesuatu yang ada di sisi-Mu, mengharap ampunan-Mu, berpegangan petunjuk, menjauhi larangan, zuhud di dunia, senang di akhirat, ridha dengan qadha, syukur akan nikmat, sabar akan bala, di hari kiamat berjalan di bawah benderanya Nabi Muhammad SAW, mendatangi telaga, masuk surga, duduk di atas bangku karamah, men-gawini bidadari surga, memakai sutra sundus, istabraq dan diibaj, memakan makanan surga, minum susu dan madu yang jernih dengan gelas, kendi dan dari mata air (sum-ber) bersama-sama orang yang telah Engkau beri nikmat, yaitu para Nabi, shiddiiqiin, syuhada dan shalihiin, mereka adalah sebaik teman. Itulah anugerah dari Allah dan Allah cukup mengetahui. Segala puji bagi Allah yang menguasai sekalian alam."
Demikian tadi rangkuman tata cara sholat Tarawih berjamaah dan sendiri yang dapat dijadikan sebagai panduan bagi setiap muslim. Semoga membantu.
(par/aku)