Masyarakat di sekitar Kabupaten Cilacap dihebohkan dengan kepulan asap hitam yang membumbung tinggi dari salah satu tangki di kawasan Kilang Pertamina. Warga kemudian mengabadikan momen tersebut dan viral di media sosial.
Menanggapi hal tersebut, General Manager PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap, Wahyu Sulistyo Wibowo menjelaskan asap tersebut berasal dari Tangki 38T 101 yang sudah tidak beroperasi. Asap tersebut berasal dari sumber api kecil yang muncul akibat sludge atau lumpur yang terbakar.
"Terkait asap yang timbul, ini merupakan asap dari kebakaran sludge, itu lumpur jadi lumpur yang ada di dalam tangkinya. Kenapa bisa terjadi, karena lumpur ini idle tidak beroperasi," kata Wahyu saat konferensi pers di kantor PT KPI RU IV Cilacap, Kamis (27/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan di tangki tersebut sedang dalam proses pemeliharaan. Dalam prosesnya lumpur tersebut akan dibersihkan namun tiba-tiba muncul titik api.
"Sedang dalam pemeliharaan untuk pemeliharaan itu dilakukan pembersihan sludge atau lumpur yang ada di dalam tangki. Di sini ada asap, ada api kecil disitu bukan dari peralatan kilang yang beroperasi. Karena tangki ini memang idle atau tidak beroperasi," terangnya.
Menurut Wahyu belum diketahui secara pasti api tersebut muncul dari mana. Saat ini pihaknya masih melakukan investigasi internal.
"Apinya muncul dari sludge, kalau pemicunya sedang kita lakukan investigasi. Kita belum bisa memastikan dari mana karena kondisi tangki yang idle tidak beroperasi kok ada titik nyala api," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengibaratkan tangki tersebut seperti renovasi rumah tinggal. Pada tangki ini akan dilakukan penggantian pada bagian atap dan lantainya.
"Jadi ini kosong, kalau kita ibaratkan tangkinya itu rumah sedang perbaikan untuk ganti atapnya dan lantainya," ungkapnya.
Wahyu menyebut tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Sedangkan kerugian materiilnya juga menurutnya tidak ada.
"Kemudian yang paling utama tidak ada korban jiwa dan menyebabkan luka. Jadi tidak ada orang yang cedera dan memakan korban jiwa," ujarnya.
"Tidak ada kerugian, justru itu sludge-nya akan kita ambil kita keluarkan, sampah. Kalau kerugiannya itu sesegera mungkin malah kita ambil sludge-nya. Jadi ini yang terbakar benar-benar sampah bukan produk, lumpur," pungkasnya.
(ahr/apu)