Petugas gabungan membongkar delapan bangunan warung remang-remang di Jalan Tayu-Juwana tepatnya Desa Margomulyo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati. Warung remang-remang itu berdiri sejak empat tahun belakangan ini.
Pantauan detikJateng di lokasi, terdapat dua alat berat yang digunakan untuk meratakan bangunan tersebut.
![]() |
Pemilik warung yang berada di lokasi terlihat mengambil barang-barang yang masih bisa digunakan. Mereka pasrah dengan pembongkaran tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Satpol PP Pati, Sugiyono mengatakan penertiban ini karena delapan bangunan tersebut berdiri di atas tanah milik PT KAI. Delapan bangunan itu juga disebut sebagai warung remang-remang yang meresahkan warga setempat.
"Kita hari melakukan penertiban bangunan liar di atas tanah KAI yang dilaksanakan untuk kegiatan warung remang-remang. Sehingga dengan hari ini penertiban dan pembongkaran bisa dilaksanakan," jelas Sugiyono kepada wartawan ditemui di lokasi, Kamis (27/2/2025).
Sugiyono mengatakan petugas gabungan sebelumnya melayangkan surat peringatan kepada pemilik warung. Peringatan satu, dua, dan tiga telah dilayangkan kepada pemilik warung. Akan tetapi tidak diindahkan.
"Dan ini kemarin Forkopimda rapat dan diputuskan pembongkaran dan hari ini dilaksanakan," jelas dia.
Lebih lanjut, ada delapan bangunan warung remang-remang. Bangunan ini kata dia berdiri sejak empat tahun lalu. Awalnya baru ada satu bangunan, namun bertambah menjadi delapan bangunan.
"Ada karaoke ada miras, ya namanya karaoke lah dan sudah meresahkan masyarakat," ungkap Sugiyono.
"Sudah ada sejak empat tahun lalu," dia melanjutkan.
Dia mengatakan penindakan dan pembongkaran akan dilakukan jika ditemukan bangunan liar dan digunakan sebagai tempat maksiat. Apalagi saat ini merupakan jelang bulan Ramadan.
"Nanti kita akan tindak lanjuti bangunan yang lain ke depannya," ungkap dia.
Salah satu pemilik warung, Indra meminta kepada petugas agar menertibkan semua bangunan yang berdiri di atas PT KAI. Sebab menurutnya ada beberapa bangunan yang berada di Jalan Pati-Tayu masih ada.
"Kita minta dari Margomulyo sampai Margotuwu jangan pilih-pilih," jelasnya ditemui di lokasi.
(rih/dil)