Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu mengatakan tidak ada kerugian di balik keputusan para kepala daerah yang menunda keikutsertaan dalam retret di Akmil Magelang. Pihaknya menyebut sebagian besar kepala daerah sudah memahami materi tentang kepemimpinan.
"Sebenarnya nggak ada kerugian apapun. Ini lebih pada pembekalan-pembekalan yang sebelumnya sebagian sudah menerima, sudah memahami tentang kepemimpinan," kata Masinton kepada awak media saat ditemui di De Veranda Cafe Kota Magelang, Sabtu (22/2/2025).
"Ini kan lebih pada aspek-aspek pendalaman saja. Kalau secara mendasar semuanya sudah pada paham. Kalau secara mendasar mendasar semuanya pada paham sejak sekolah materi tentang wawasan kebangsaan, tentang nasionalisme," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Masinton, di sekolah partai telah diajarkan tentang tata kelola pemerintahan. "Kalau secara mendasar ya pastinya semuanya sudah memiliki basic kepemimpinan," kata dia.
"(Materi pengelolaan APBD) Oh ya sifatnya pendalaman secara mendasar, kalau kami kader PDIP di sekolah partai sudah diajarkan. Bagaimana metodologi tentang struktur anggaran APBD pro rakyat," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo menyebut 55 kepala daerah kader PDI Perjuangan telah bersiap di Magelang. Mereka menunggu arahan dari DPP PDIP terkait kapan mereka akan masuk untuk mengikuti Retret Kepala Daerah di Akmil Magelang.
"Tadi kan sudah dijelaskan oleh Mas Pram (Pramono Agung) bahwa kita semua ini siap untuk mengikuti retreat dan waktunya kapan masuknya akan ditentukan," kata Hasto di Magelang, Sabtu (22/2/2025).
Para kepala daerah tersebut, kini tengah menunggu terkait kepastian kapan mereka masuk arena retret. Hasto menyebut ada komunikasi intens yang dilakukan antara PDIP dengan pemerintah dan penyelenggara.
"Makanya semua ini ada standby di sekitar sini. Kemudian komunikasi intens diwakili Mas Pram dengan pemerintah maupun dengan penyelenggara," sambung Hasto.
(aku/aku)