Sampel Muntahan Pasutri Tewas Dalam Mobil di Magelang Dikirim ke Labfor

Eko Susanto - detikJateng
Selasa, 18 Feb 2025 18:40 WIB
Ilustrasi pasutri tewas di mobil. Foto: Getty Images/iStockphoto/JaysonPhotography
Magelang -

Penyidik Reskrim Polresta Magelang mengirimkan sampel sisa muntahan dari lokasi penemuan pasangan suami istri (pasutri) yang meninggal dalam mobil di daerah Krakitan, Salam, Kabupaten Magelang, ke laboratorium forensik (labfor).

"Setelah ditemukan, kami koordinasi dengan pihak kesehatan RSUD untuk dilakukan pemeriksaan luar," kata Kasat Reskrim Polresta Magelang, AKP La Ode Arwansyah, kepada awak media di Polresta Magelang, Selasa (18/2/2025).

"Didapat tanda-tanda ada keracunan, namun belum bisa kami pastikan keracunan sebab apa. Sampel seperti muntahan sudah kami amankan dan nanti kami periksa ke labfor (laboratorium forensik), mungkin bisa menjadi titik terang untuk memastikan penyebab kematian korban," imbuh La Ode.

La Ode menambahkan, penyidik sudah melakukan penyelidikan untuk mencari informasi. Informasi tersebut seperti kondisi keluarga atau masalah-masalah yang menjadi trigger untuk menjadi sebuah peristiwa pidana.

"Ini masih kami dalami. Untuk saat ini keluarga menolak dilakukan autopsi. Tapi kami tetap mencari informasi apabila memang ada bukti kuat," tegasnya.

"Kami belum bisa simpulkan apa penyebab kematiannya sampai ada hasil yang labfor," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, pasutri inisial ER (32) dan IM (28) ditemukan tak bernyawa di dalam mobil yang parkir di Jalan Raya Jogja-Magelang, kawasan Krakitan, Salam, Magelang. Diduga pasutri ini tewas karena racun.

Mayat suami istri warga Tridadi, Kapanewon/Kabupaten Sleman itu ditemukan warga pada Senin (17/2) sekitar pukul 23.30 WIB. Warga lantas melapor ke Polsek Salam. Jenazah korban lalu dibawa ke kamar mayat RSUD Muntilan.

Kasat Reskrim Polresta Magelang, AKP La Ode Arwansyah, saat dimintai konfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Itu suami istri. Istrinya hamil 7 bulan. Itu warga Sleman," kata La Ode Arwansyah saat dihubungi awak media, Selasa (18/2).

Dia menerangkan kedua korban diduga tewas karena keracunan. Namun, saat ini pihaknya masih menyelidiki dugaan tersebut.

La Ode menerangkan berdasarkan keterangan saksi, awalnya satu unit mobil Hyundai warna hitam AB 1003 NQ tersebut parkir sejak pukul 18.00 WIB. Warga mengira pemilik mobil sedang jajan pecel lele.

"Karena hingga pukul 23.30 WIB, posisi mobil masih sama kondisi mesin mati, namun lampu hidup. Curiga dibuka pintu depan sebelah kiri, yang perempuan posisi rebahan di paha kiri laki-laki. Kemudian, laki-laki menindih di atas korban perempuan," ujarnya.

La Ode mengungkapkan, saat polisi tiba di lokasi, pada mulut korban laki-laki terdapat lendir yang diduga bekas sisa muntahan.

"Sudah muncul kaku mayat dengan kondisi terpasang sabuk pengaman dan rebah ke kiri menindih korban perempuan. Korban perempuan diduga mulut mengeluarkan sisa bekas muntahan. Kedua korban sudah mengalami kaku mayat," ujarnya.

Polisi kemudian menyita sejumlah barang milik kedua korban.

"Kami temukan HP tergeletak di jok mobil posisi belakang pantat perempuan. Ditemukan tas perempuan warna hitam merek zeava terletak di jok tertindih badan korban perempuan," kata dia.



Simak Video "Video: 36 Biksu Thudong yang Jalan Kaki dari Thailand Telah Sampai di Borobudur"

(apl/dil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork