Pernahkah detikers mendengar istilah upwelling dan downwelling? Kedua istilah tersebut mungkin belum akrab di telinga masyarakat.
Namun, upwelling dan downwelling ternyata lumrah terjadi di lautan. Istilah yang kerap dipakai di bidang oseanografi ini rupanya terkait dengan aktivitas angin dan perairan di lautan.
Lantas apa itu upwelling dan downwelling? Berikut ini penyebab fenomena ini terjadi beserta pengaruh serta manfaatnya bagi industri perikanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Upwelling dan Downwelling
Dilansir laman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), upwelling didefinisikan sebagai fenomena arus naik ke permukaan dan biasanya membawa plankton atau zat hara. Lebih lanjut dalam Makalah Upwelling dan Downwelling yang disusun oleh Muhammad Musa Dzulfiqaar Wiradimadja disebutkan jika naiknya massa air laut itu berasal dari suatu lapisan dalam ke lapisan permukaan.
Secara sederhana, upwelling yaitu bergeraknya air dingin, dalam, dan kaya nutrisi ke permukaan secara vertikal. Sebaliknya, downwelling sendiri merupakan gerakan vertikal air yang berada di permukaan menuju bagian laut yang lebih dalam.
Fenomena ini disebabkan oleh angin yang mendorong lapisan air di permukaan sehingga terdapat kekosongan pada bagian atas. Kekosongan itu digantikan oleh air yang berasal dari bawah.
Air di lapisan bawah itu memiliki kandungan oksigen yang rendah dan suhu yang lebih dingin dibanding air permukaan karena belum berhubungan dengan atmosfer. Air lapisan bawah dari kedalaman 100-200 meter cenderung membawa banyak fitoplankton sebab mengandung larutan nutrien berupa nitrat dan fosfat.
Penyebab Downwelling dan Upwelling
Dalam Makalah Pengantar Oseanografi Tentang Up Welling dan Down Welling yang disusun oleh Muhammad Rofi Zhahirizki, dijelaskan beberapa faktor yang menyebabkan upwelling dan downwelling terjadi, antara lain:
- Arus dalam menemui hambatan seperti sistem ridge di tengah samudera (mid-ocean ridges), sehingga menyimpang ke atas lalu mengalir terburu-buru menuju permukaan.
- Dua massa air bergerak berdampingan, seperti contohnya massa air di selatan khatulistiwa bergerak ke selatan karena dipengaruhi gaya coriolsis dan di saat bersamaan juga memengaruhi massa air utara. Ketika peristiwa ini terjadi, maka akan tercipta ruang kosong pada lapisan bawah.
- Arus laut meneruskan angin darat yang menjauh dari pantai dalam rentang waktu tertentu. Saat terjadi, arus ini akan menciptakan ruang kosong di pesisir karena massa air di permukaan pantai dibawa ke laut lepas. Hal ini menyebabkan ruang kosong di pesisir sehingga diisi oleh massa air yang ada di bawahnya.
Pengaruh Upwelling dan Downwelling
Saat upwelling maupun downwelling terjadi, ada beberapa pengaruh atau dampak yang dihasilkan untuk ekosistem perairan laut. Berikut penjelasannya:
1. Pengaruh upwelling terhadap ikan dan biota laut
Saat upwelling terjadi maka kandungan zat hara di permukaan laut akan meningkat, sehingga merangsang pertumbuhan fitoplankton di perairan tersebut. Fitoplankton yang berkembang akan membuat perairan semakin subur sehingga populasi ikan dan biota laut lain juga ikut meningkat.
2. Pengaruh downwelling terhadap ikan dan biota laut
Kebalikan dari upwelling, ketika terjadi downwelling maka arus permukaan akan masuk ke laut sehingga menyebabkan penurunan populasi ikan dan biota laut lain di titik tersebut.
Manfaat Upwelling dan Downwelling
Dikutip dari laman National Oceanographic. fenomena upwelling dan downwelling memiliki manfaat yang besar terutama bagi nelayan. Lingkungan hidup ikan yang terbentuk karena fenomena ini dapat menjadi penentu daerah tangkapan bagi nelayan.
Suburnya lingkungan hidup ikan yang dipengaruhi oleh fenomena upwelling bisa disebut sebagai perairan yang subur. Hal ini akan memudahkan nelayan karena ikan akan berkumpul dan menjadi relatif lebih mudah ditangkap. Sebaliknya, nelayan akan menghindari daerah downwelling sebab tak banyak ikan yang bisa ditangkap di sana.
Itulah ulasan mengenai upwelling dan downwelling. Semoga bisa menambah pengetahuan detikers ya!
Artikel ini ditulis oleh Ardian Dwi Kurnia, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sto/apu)